c. Percaya diri self confidence. Keinginan untuk menutup diri, selain karena konsep diri yang negatif timbul dari kurangnya kepercayaan kepada
kemampuan sendiri. Orang yang kurang percaya diri akan cenderung sedapat mungkin menghindari situasi komunikasi. Ketakutan untuk melakukan
komunikasi dikenal sebagai communication apprehension. Orang yang aprehensif dalam komunikasi disebabkan oleh kurangnya rasa percaya diri.
Tentu tidak semua aprehensi komunikasi disebabkan kurangnya percaya diri; tetapi di antara berbagai faktor, percaya diri adalah yang paling menentukan.
Untuk meningkatkan percaya diri, menumbuhkan konsep diri yang sehat menjadi perlu seperti yang dikatakan Maxwell Maltz, seorang tokoh
Psikosibernetik, ”Believe in yourself and you’ll succeed” d. Selektivitas. Konsep diri mempengaruhi perilaku komunikasi kita karena
konsep diri mempengaruhi kepada pesan apa kita bersedia membuka diri terpaan selektif, bagaimana kita mempersepsi pesan persepsi selektif, dan
apa yang kita ingat ingatan selektif. Rakhmat, 2005: 104-109
II.1.5 Persepsi Interpersonal
Persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan
pesan. Persepsi ialah memberikan makna pada stimuli indrawi sensory stimuli. Persepsi interpersonal adalah persepsi individu pada individu lainnya.
Universitas Sumatera Utara
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi persepsi interpersonal, antara lain:
1. Faktor Situasional a. Deskripsi Verbal
Deskripsi individu secara verbal mengenai sifat individu lainnya ditentukan dari rangkaian katanya. Sifat individu yang pertama kali diucapkan
komunikator akan mengarahkan penilaian komunikan selanjutnya. b. Petunjuk Proksemik
Proksemik adalah studi tentang penggunaan jarak dalam menyampaikan pesan. Jarak yang dibuat individu dalam hubungannya dengan orang lain
menunjukkan tingkat keakraban di antara mereka. Individu cenderung mempersepsi orang lain dengan melihat jarak mereka saat berkomunikasi
dengan dirinya. c. Petunjuk Kinesik
Persepsi yang dipengaruhi oleh gerakan orang lain. Terdapat beberapa ungkapan yang mencerminkan persepsi kita tentang orang lain dari gerakan
tubuhnya, antara lain: membusungkan dada sombong, menundukkan kepala merendah, berdiri tegak berani, bertopang dagu sedih,
menadahkan tangan bersedih. d. Petunjuk Wajah
Universitas Sumatera Utara
Petunjuk wajah menimbulkan persepsi yang dapat diandalkan. Di antara berbagai petunjuk nonverbal, petunjuk wajah adalah yang paling pentig
dalam mengenali perasaan persona stimuli. e. Petunjuk Paralinguistik
Paralinguistik adalah cara bagaimana individu mengucapkan lambang- lambang verbal. Jika petunjuk verbal menunjukkan apa yang diucapkan,
petunjuk paralinguistik mencerminkan bagaimana mengucapkannya seperti tinggi-rendahnya suara, tempo bicara, gaya verbal dialek, dan interaksi
perilaku ketika melakukan komunikasi. f. Petunjuk Artifaktual
Petunjuk artifaktual meliputi segala macam penampilan appearance sejak potongan tubuh, kosmetik yang dipakai, baju, pangkat, badge, dan atribut-
atribut lainnya. Bila kita mengetahui bahwa seseorang memiliki satu sifat misalnya, cantik atau jelek, kita beranggapan bahwa ia memiliki sifat-sifat
tertentu misalnya,periang atau penyedih; ini disebut halo effect. Bila kita sudah menyenangi seseorang, maka kita cenderung melihat sifat-sifat baik
pada orang itu dan sebaliknya. 2. Faktor Personal yakni faktor yang berasal dari individu-individu pelaku
komunikasi, antara lain: a. Pengalaman
Pengalaman mempengaruhi kecermatan persepsi. Pengalaman tidak selalu lewat proses belajar formal. Pengalaman kita bertambah juga melalui
Universitas Sumatera Utara
rangkaian peristiwa yang pernah kita hadapi. Inilah yang menyebabkan seorang ibu segera melihat hal yang tidak beres pada wajah anaknya atau
pada petunjuk kinesik lainnya. Ibu lebih berpengalaman mempersepsi anaknya daripada bapak. Ini juga sebabnya mengapa kita lebih sukar
berdusta di depan orang yang paling dekat dengan kita. b. Motivasi
Proses konstruktif yang banyak mewarnai persepsi interpersonal juga sangat banyak melibatkan unsur-unsur motivasi.
c. Kepribadian Dalam psikoanalisis dikenal proyeksi, sebagai salah satu cara pertahanan
ego. Proyeksi adalah mengeksternalisasikan pengalaman subjektif secara tidak sadar. Orang melempar perasaan bersalahnya pada orang lain. Maling
teriak maling adalah contoh tipikal dari proyeksi. Pada persepsi interpersonal, orang mengenakan pada orang lain sifat-sifat yang ada pada
dirinya, yang tidak disenanginya. Sudah jelas, orang yang banyak melakukan proyeksi akan tidak cermat menanggapi persona stimuli, bahkan
mengaburkan gambaran sebenarnya. Sebaliknya, orang yang menerima dirinya apa adanya, orang yang tidak dibebani perasaan bersalah, cenderung
menafsirkan orang lain lebih cermat. Begitu pula orang yang tenang, mudah bergaul dan ramah cenderung memberikan penilaian positif pada orang lain.
Universitas Sumatera Utara
II.2 COMMUNICATION APPREHENSION II.2.1 Ciri Communication Apprehension