empathy, dukungan supportiveness, rasa positif positiveness, kesetaraan equality. Liliweri, 1991:13
I.5.2 Communication Apprehension
Tingkat kecemasan ataupun ketakutan individu yang berkaitan dengan komunikasi yang sedang atau yang akan dilakukan dengan orang lain dinamakan
dengan Communication Apprehension CA. CA merupakan perilaku yang biasa dan normal karena setiap individu mengalaminya, namun tidak semua individu
dapat mengatasi hal ini sehingga dapat mengganggu komunikasi individu tersebut dengan orang lain.
Patterson dan Ritts dalam penelitiannya mengemukakan beberapa parameter yang menunjukkan komunikator mengalami kecemasan sosial dan
komunikasi. Menurut mereka kecemasan sosial dan komunikasi memiliki aspek fisik, aspek tingkah laku, serta aspek kognitif.
Terkait dengan pemikiran negatif, Patterson dan Rits mengemukakan: ”Negative thinking can lead to anxious self-perception that keeps a person from
considering all of the information and cues in the environment”. Pemikiran negatif menyebabkan seseorang menjadi terlalu khawatir dengan dirinya sendiri
sehingga ia harus memperhitungkan segala informasi dan gejala yang muncul dari lingkungan di sekitarnya. Hal ini menyebabkan proses dan pengolahan informasi
yang normal terganggu yang pada akhirnya mendorong seseorang untuk menarik diri dari lingkungannya. Morrisan, 2010:9
Joseph A. Devito Devito, 2001:81-82 menuliskan faktor-faktor yang meningkatkan kecemasan berkomunikasi, antara lain:
a. Derajat Evaluasi b. Subordinate status
c. Degree of conspicuousness d. Degree of unpredictability
e. Degree of dissimilarity f. Prior success and failures
g. Lack of communication skills and experience
Universitas Sumatera Utara
I.5.3. Teori Pengurangan Ketidakpastian Uncertainty Reduction Theory
Teori pengurangan ketidakpastian atau Uncertainty Reduction Theory URT pertama sekali dikembangkan oleh Berger dan Calabrese pada tahun 1975.
Tujuan Berger dan Calabrese dalam membangun teori ini adalah untuk menjelaskan bagaimana komunikasi digunakan untuk mengurangi ketidakpastian
antara orang-orang yang baru saling mengenal yang terlibat dalam percakapan. Teori pengurangan ketidakpastian membahas proses dasar bagaimana kita
memperoleh pengetahuan mengenai orang lain melalui interaksi komunikasi. Morissan, 2010: 86
Berger dan Calabrese menuliskan tujuh aksioma ketidakpastian, yakni: a.ketidakpastian tinggi, mendorong komunikasi verbal
b.pernyataan nonverbal rendah, ketidakpastian tinggi c.ketidakpastian tinggi mendorong pencarian informasi rendah
d.ketidakpastian tinggi, keintiman komunikasi rendah e. ketidakpastian tinggi, resiprositas tinggi
f.kesamaan mengurangi ketidakpastian g.ketidakpastian tinggi, kesukaan rendah
Morrisan, 2010:93
I.6. Kerangka Konsep