Sifat-Sifat Anestesi Umum yang Ideal Anestesi Cair yang Menguap  Halotan

Universitas Sumatera Utara Tahap Nama Keterangan 1 Analgesia Dimulai dengan keadaan sadar dan diakhiri dengan hilangnya kesadaran. Sulit untuk bicara; indra penciuman dan rasa nyeri hilang. Mimpi serta halusinasi pendengaran dan penglihatan mungkin terjadi. Tahap ini dikenal juga sebagai tahap induksi 2 Eksitasi atau delirium Terjadi kehilangan kesadaran akibat penekananan korteks serebri. Kekacauan mental, eksitasi, atau delirium dapat terjadi. Waktu induksi singkat. 3 Surgical Prosedur pembedahan biasanya dilakukan pada tahap ini 4 Paralisis medular Tahap toksik dari anestesi. Pernapasan hilang dan terjadi kolaps sirkular. Perlu diberikan bantuan ventilasi. Sumber: E, B, C, et al., 2008. Anestesiologi. Edisi 10. Jakarta: EGC.

2.1.3. Sifat-Sifat Anestesi Umum yang Ideal

Sifat anestesi umum yang ideal adalah: 1 bekerja cepat, induksi dan pemilihan baik, 2 cepat mencapai anestesi yang dalam, 3 batas keamanan lebar; 4 tidak bersifat toksis. Untuk anestesi yang dalam diperlukan obat yang secara langsung mencapai kadar yang tinggi di SSP obat intravena atau tekanan parsial yang tinggi di SSP obat ihalasi. Kecepatan induksi dan pemulihan bergantung pada kadar dan cepatnya perubahan kadar obat anastesi dalam SSP Munaf, 2008.

2.1.4. Anestesi Cair yang Menguap  Halotan

Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Efek terhadap Sistem dalam Tubuh a. Kardiovaskular Depresi miokard bergantung pada dosis, penurunan otomatisitas sistem konduksi, penurunan aliran darah ginjal dan splanknikus dari curah jantung yang berkurang, serta pengurangan sensitivitas miokard terhadap aritmia yang diinduksi katekolamin yang menyebabkan terjadinya hipotensi untuk menghindari efek hipotensi yang berat selama anestesi, yang dalam hal ini perlu diberikan vasokonstriktor langsung, seperti fenileprin Munaf, 2008. b. Pernapasan Depresi respirasi terkait dengan dosis yang dapat menyebabkan menurunnya volume tidal dan sensitivitas terhadap pengaturan respirasi yang dipacu oleh CO2. Pemberian bronkodilator poten sangat baik untuk mengurangi spasme bronkus Munaf, 2008. c. Susunan Saraf Pusat Hilangnya autoregulasi aliran darah serebral yang menyebabkan tekanan intrakranial menurun Munaf, 2008. d. Ginjal Menurunnya GFR, dan berkurangnya aliran darah ke ginjal disebabkan oleh curah jantung yang menurun Munaf, 2008. e. Hati Aliran darah ke hati menurun Munaf, 2008. f. Uterus Menyebabkan relaksasi otot polos uterus; berguna dalam manipulasi kasus obstetrik misalnya penarikan plasenta Munaf, 2008. Metabolisme Sebanyak 80 hilang melalui gas yang dihembuskan, 20 melalui metabolisme di hati. Metabolit berupa bromida dan asam trifluoroasetat Munaf, 2008. Keuntungan dan Kerugian potensi anestesi umum kuat, induksi dan penyembuhan baik, iritasi jalan napas tidak ada, serta bronkodilator yang sangat baik. Sedangkan Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara kerugiannya adalah depresi miokard dan pernapasan, sensitisasi miokard terhadap aritmia yang diinduksi oleh katekolamin, serta aliran darah serebral menurun yang dapat menyebabkan peningkatan tekanan intrakranial Munaf, 2008. Indikasi Klinik Halotan digunakan secara ekstensif dalam anestesia anak karena ketidakmampuannya menginduksi inhalasi secara cepat dan status asmatikus yang refraktur. Obat ini dikontraindikasikan pada pasien dengan penyakit intrakranial Munaf, 2008. Efek sampingToksisitas a. Hepatitis halotan: kejadian 130.000 dari pemberian; pasien yang mempunyai resiko adalah yang mengalami obesitas, wanita usia muda lebih banyak terjadi dengan periode waktu yang singkat; ditandai dengan nekrosis sentrilobuler; uji fungsi hati abnormal dan eosinofilia. Sindrom ini dapat juga terjadi dengan isofluran dan etran Munaf, 2008. b. Hipertermi maligna: suatu sindrom yang ditandai dengan peningkatan suhu tubuh secara belebihan, rigiditas otot rangka, serta dijumpai asidosis metabolik. Secara umum, hal ini berakibat fatal kecuali jika diobati dengan dantrolen yang merupakan pelemas otot yang mencegah Ca dari retikulum sarkoplasmik Munaf, 2008.  Enfluran Efek terhadap Sistem dalam Tubuh a. Kardiovaskular Depresi miokard bergantung pada dosis, vasodilator arterial, dan sensitisasi ringan miokard terhadap katekolamin Munaf, 2008. b. Respirasi Depresi pernapasan bergantung pada dosis; hipoksia ablasia yang disebabkan oleh bronkodilator Munaf, 2008. c. Susunan Saraf Pusat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Dapat menimbulkan kejang pada kadar enfluran tinggi dengan tekanan parsial CO2 PCO2 menurun hipokarbia; vasodilatasi serebral dengan meningkatnya tekanan intrakranial Munaf, 2008. d. Ginjal Aliran darah ginjal dan GFR menurun Munaf, 2008. Metabolisne Sebanyak 2 enfluran dimetabolisme di hati, metabolit utama, yaitu fluorida mempunyai potensi untuk menimbulkan nefrotoksis sangat jarang digunakan secara klinis Munaf, 2008. Keuntungan dan kerugian Secara klinis, enfluran merupakan bronkodilator yang baik, respons kardiovaskular stabil, kecenderungan aritmia jantung minimal, dan tidak mengiritasi saluran napas. Sedangkan kerugiannya adalah Enfluran mempunyai potensi aktivitas kejang. Kontraindikasi pada pasien dengan tekanan intrakranial yang meningkat disertai dengan gangguan patologik intrakranial Munaf, 2008.  Isofluran Efek terhadap Sistem dalam Tubuh a. Kardiovaskular Terjadi depresi miokard yang ringan dan bergantung pada dosis, sedangkan curah jantung biasanya normal disebabkan sifat vasodilatasinya, sensitisasi miokard minimal terhadap katekolamin, dapat menyebabkan coronary steal oleh vasodilatasi normal pada stenosis dengan aliran yang berlebihan Munaf, 2008. b. Respirasi Depresi respons terhadap CO2 bergantung pada dosis, hipoksia ventilasi, bronkodilator, iritasi sedang pada jalan napas Munaf, 2008. c. Ginjal Glomerular Filtration Rate GFR dan aliran darah ginjal rendah disebabkan tekanan arterial menengah yang menurun Munaf, 2008. d. Susunan Saraf Pusat Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Efek minimal pada otoregulasi serebral, konsumsi oksigen metabolik serebral menurun, dan merupakan obat pilihan untuk bedah saraf Munaf, 2008. Metabolisme Hanya 0,2 yang dimetabolisme di hati, selebihnya diekskresikan pada waktu ekspirasi dalam bentuk gas Munaf, 2008. Keuntungan dan Kerugian Keadaan kardeiovaskular stabil, tidak bersifat aritmogenik, tekanan ntrakranial tidak meningkat, bronkodilator. Sedangkan kerugiannya adalah Iritasi jalan napas sedang Munaf, 2008.  Sevofluran Sevofluran merupakan fluorokarbon dengan bau yang tidak begitu menyengat, dan tidak begitu mengiritasi saluran napas, serta absorpsinya cepat. Indikasi klinik: sebagai anestesi umum untuk melewati stadium 2 dan untuk pemeliharaan umum Munaf, 2008. Tabel 2.2. Obat Sevofluran Obat Aritmia Sensitivitas terhadap katekolamin Curah jantung Tekanan Darah Refleks Respirasi Toksisitas pada Hepar Halotan ↑ ↑ ↓ ↓ ↓ +++ Enflura n ↑ ↑ ↓ ↓ ↓ + Isoflura n -- -- ↓ ↓ ↑stimulasi awal -- Sevoflur an -- -- -- -- -- -- Nitrogen oksida -- -- -- -- -- -- Sumber: Omoigui, S., 2009. Buku Saku Obat-Obatan. Edisi 11. Jakarta: EGC.

2.1.5. Anestesi Intravena