15
gigi. Akan tetapi, Wan AK et al. pada tahun 2001 menunjukkan bahwa S. mutans dapat berkolonisasi dalam mulut anak yang tidak bergigi, yakni pada alur-alur lidah.
12
Kolonisasi dini S. mutans adalah faktor risiko yang besar bagi ECC dan juga karies di masa depan. Alaluusua dan Renkonen pada tahun 1982 melakukan
pemeriksaan longitudinal untuk kolonisasi S. mutans dan karies pada anak-anak usia 2-4 tahun, anak-anak yang memiliki S. mutans dalam plak pada usia 2 tahun memiliki
karies terbanyak pada usia 4 tahun.
12
Pengamatan serupa dilakukan oleh Kohler et al. pada tahun 1988 yang melaporkan bahwa 89 anak-anak dengan kolonisasi S.
mutans pada usia 2 tahun memiliki lesi karies pada usia 4 tahun. Sebagai
perbandingan, hanya 25 anak yang tidak terinfeksi S. mutans sebelum usia 2 tahun menderita karies pada usia 4 tahun.
12
Sumber utama dari mana anak-anak menerima S. mutans adalah ibu mereka baik melalui udara, saliva, ataupun penggunaan peralatan makan bersama. Bukti
didapat dari beberapa pembelajaran klinis oleh Berkowitz RJ dan Jordan H pada tahun 1975, di mana beberapa jenis S. mutans diisolasi dari ibu-ibu dan bayi-bayi
mereka menghasilkan profil bakteriosin yang identik.
12
2.5.3 Pola Diet
Risiko karies dipengaruhi oleh frekuensi konsumsi gula, bukan banyaknya jumlah gula yang dikonsumsi.
12
Setiap kali seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman mengandung gula, maka asam yang dihasilkan plak akan meningkat dengan
segera dan keasaman rongga mulut akan kembali normal bila aktivitas konsumsi dihentikan.
Pola pemberian susu yang tidak tepat akan mengakibatkan ECC di mana anak ditidurkan sambil diberi botol berisi susu atau minuman bergula, anak lalu tertidur
dan cairan mengalir merendam gigi. Cairan yang mengandung karbohidrat tersebut menjadi media kultur yang sangat baik bagi mikroorganisme asidogenik. Aliran
saliva juga berkurang selama tidur, dan pembuangan cairan dari rongga mulut diperlambat.
12
Pengamatan klinis oleh Kotlow pada tahun 1977 mengenai hubungan menyusui malam dengan ECC, mendorong ADA dan AAPD mengeluarkan
Universitas Sumatera Utara
16
peringatan kepada orangtua bahwa menyusui yang tidak dibatasi pada malam hari setelah gigi pertama anak erupsi, sebaiknya dihindari karena akan memberi risiko
ECC.
19
Anak-anak memiliki tingkat metabolisme yang tinggi dan kebutuhan kalori mereka tinggi. Kebanyakan anak-anak yang menderita ECC memiliki pola diet yang
buruk. Orangtua dari anak-anak tersebut menyatakan bahwa anak mereka tidak benar- benar makan pada waktu makan, sehingga untuk mendapatkan kalori yang
dibutuhkan, mereka mengonsumsi minuman yang tinggi akan kalori di antara jam makan.
17
Selain itu tidak memakan sarapan secara teratur dan tidak mengonsumsi buah dan sayur setiap harinya juga meningkatkan risiko ECC.
19
2.5.4 Jenis Kelamin
Anak perempuan pada semua usia umumnya mengalami lebih banyak karies daripada anak laki-laki. Hal ini dikarenakan pada anak perempuan erupsi gigi terjadi
lebih awal dibanding anak laki-laki, sehingga gigi anak perempuan terpapar serangan karies untuk waktu yang lebih lama.
10
Selain itu, pada anak usia 5 hingga 15 tahun ditemukan bahwa laju aliran saliva terstimulasi meningkat seiring dengan usia dan anak laki-laki memiliki tingkat
laju saliva yang secara konsisten lebih tinggi daripada anak perempuan. Kurangnya
saliva mengakibatkan kebersihan rongga mulut yang kurang optimal, sehingga pada anak perempuan cenderung akan lebih mudah mengalami karies.
1
2.5.5 Sosial Ekonomi