Jenis Penelitian Definisi Operasional

23

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan yaitu penelitian analitik observasi dengan rancangan penelitian cross sectional. 3.2 Tempat dan Waktu penelitian 3.2.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Medan Petisah yaitu di Puskesmas Petisah, posyandu wilayah kerja Puskesmas Petisah, TK El Patisia, dan TK Amir Hamzah. 3.2.2 Waktu Penelitian Waktu penelitian yaitu sekitar 2 bulan: Mei – Juli 2012. Pengumpulan data 2 minggu, pengolahan dan analisis data 1 bulan, penyusunan laporan 2 minggu.

3.3 Populasi dan sampel

3.3.1 Populasi Populasi diambil secara random pada kecamatan yang ada di Kota Medan, hasil random yang didapat adalah Kecamatan Medan Petisah, sehingga populasi dalam penelitian ini adalah seluruh anak yang berusia 37-71 bulan beserta ibunya di Kecamatan Medan Petisah. Universitas Sumatera Utara 24

3.3.2 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling. Purposive sampling ialah pengambilan sampel yang didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri atau sifat- sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya. Dalam penelitian ini sampel yang diambil adalah sampel yang paling mudah dijangkau oleh peneliti. Jumlah sampel diperoleh dengan menggunakan rumus penaksiran proporsi populasi dengan ketelitian absolut: n= . ∗ . . . n= . ∗ . ∗ . . n=95.76 Keterangan: d= Presisi absolut adalah 10 Z= Skor ditentukan derajat kepercayaan confidence level adalah 95 P= Prakiraan proporsi populasi P= 52,7 dari penelitian di Jakarta n= Besarnya sampel Besar sampel untuk mencari prevalensi populasi terbatas minimum dari perhitungan adalah sebesar 96 orang. Peneliti mengambil sampel sebanyak 160 orang untuk mendapatkan jumlah yang cukup untuk analisa data. Sampel penelitian ini diambil dari TK dan Puskesmas di Kecamatan Medan Petisah. TK yang dipilih yaitu TK El Patisia dan TK Amir Hamzah mewakili anak sosial ekonomi tidak rendah. Sedangkan untuk Puskesmas yaitu Puskesmas Petisah dan Posyandu di wilayah kerjanya yang mewakili anak sosial ekonomi rendah. n ∝ 1 Universitas Sumatera Utara 25 Tabel 1. Kriteria Inklusi dan Eksklusi Sampel KRITERIA INKLUSI KRITERIA EKSKLUSI  Anak yang berusia 37-71 bulan  Ibu kandung anak tersebut  Keadaan umum anak baik  Tidak ada gigi berjejal  Anak yang tidak mendapatkan persetujuan dari orangtua  Anak yang menolak untuk diperiksa 3.4 Variabel Penelitian 3.4.1 Variabel terikatdependen - Prevalensi ECC - Pengalaman ECC - Prevalensi S-ECC

3.4.1 Variabel faktor risiko

- Sosial ekonomi orangtua - Perilaku diet - Perilaku membersihkan gigi - Indeks kebersihan rongga mulut

3.5 Definisi Operasional

A. Prevalensi ECC adalah jumlah anak yang memiliki kriteria terdapatnya satu atau lebih kerusakan berupa lesi kavitas maupun non kavitas, kehilangan gigi karena kerusakan, atau adanya permukaan tambalan gigi pada gigi desidui dibagi jumlah anak yang diperiksa. B. Prevalensi S-ECC adalah jumlah anak yang memiliki kriteria terdapatnya kerusakan berupa lesi kavitas, kehilangan gigi karena karies, atau adanya tambalan pada permukaan halus vestibularoral dengan pengalaman karies defs ≥ 4 untuk anak usia 3 tahun, ≥ 5 untuk anak usia 4 tahun, dan ≥ 6 untuk anak usia 5 tahun dibagi dengan jumlah anak yang diteliti. Universitas Sumatera Utara 26 C. Pengalaman ECC adalah jumlah deft yaitu: d : decayed = gigi yang mengalami karies lesi karies non kavitas dan indikasi tambalan. e : extracted = gigi dengan lesi karies yang tidak dapat dirawat atau indikasi pencabutan. Gigi yang sudah dicabut sebelum diperiksa, tidak dihitung sebagai extracted . f : filled = gigi yang sudah ditambal karena karies. t : tooth = satuan gigi desidui. D. Usia 37-71 bulan adalah usia sesuai penanggalan kelahiran yang berumur di antara 37-71 bulan yang dihitung sampai pengambilan data. E. Ibu adalah orangtua yang melahirkan anak. F. Definisi Operasional Faktor Risiko  Cara ukur yang digunakan adalah wawancara.  Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner. Tabel 2. Definisi Operasional Sosial Ekonomi Orangtua Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skor Skala Ukur Pendidikan orangtua Pendidikan formal terakhir tertinggi yang ditamatkan oleh ibu responden Pendidikan rendah tidak sekolah, tamat SD 1 Nominal Pendidikan sedang tamat SMP, tamat SMA 2 Ordinal Pendidikan tinggi tamat diploma, tamat sarjana 3 Ordinal Perekonomian keluarga Perbandingan total pendapatan orangtua perbulan dalam satuan rupiah dibagi jumlah anggota keluarga dengan pengeluaran rerata perkapita sebulan BPS September 2011 Perekonomian rendah Rp. 880.000 perkapita 1 Ordinal Perekonomian tidak rendah ≥ Rp. 880.000 perkapita 2 Ordinal Universitas Sumatera Utara 27 Tabel 3. Definisi Operasional Perilaku Diet Variabel Definisi Operasional Hasil Ukur Skor Skala Ukur Jenis susu yang dikonsumsi Susu yang pernah atau sedang dikonsumsi anak Susu botol dan ASI 6 bulan atau susu botol saja 1 Ordinal Susu botol+ASI ≥ 6 bulan 2 Ordinal ASI saja 3 Ordinal Lama konsumsi susu Lamanya anak mengonsumsi susu sejak pertama sampai berhentisekarang ≥ 3 tahun 1 Ordinal 1-2 tahun 2 Ordinal 1 tahun 3 Ordinal Frekuensi konsumsi susu perhari Banyaknya anak meminum susu dalam satu hari ≥7 kali 1 Ordinal 3-6 kali 2 Ordinal 0-2 kali 3 Ordinal Durasi rerata menghabiskan susu sekali minum Lamanya durasi anak rerata menghabiskan susu sekali minum 20 menit 1 Ordinal 10-20 menit 2 Ordinal 10 menit 3 Ordinal Penggunaan susu sebagai pengantar tidur Penggunaan memberikan anak minum susu sampai tertidur Selalu 1 Ordinal Kadang-kadang 2 Ordinal Tidak pernah 3 Ordinal Membiarkan susu ASIsusu botol tetap dalam mulut sewaktu teridur Membiarkan susu ASIsusu botol tetap didalam mulut walaupun anak sudah tertidur Selalu 1 Ordinal Kadang-kadang 2 Ordinal Tidak pernah 3 Ordinal Frekuensi mengonsumsi susu pada malam hari Banyaknya anak meminum susu botolASI pada malam hari dihitung mulai anak tidur malam sampai pagi hari Selalu 1 Ordinal Kadang-kadang 2 Ordinal Tidak pernah 3 Ordinal Penambahan bahan pemanis pada susu Penambahan gula, madu atau pemanis lainnya pada susu Selalu 1 Ordinal Kadang-kadang 2 Ordinal Tidak pernah 3 Ordinal Tindakan orangtua setelah anak minum susu Hal yang dilakukan orangtua setelah anaknya meminum susu seperti Memberikan anak air putih, membersihkan rongga mulut anak dengan kasa atau kapas basah, dll. Tidak pernah 1 Ordinal Kadang-kadang 2 Ordinal Selalu 3 Ordinal Frekuensi konsumsi minuman manis perhari Memberikan pada anak minuman manis seperti teh manis, jus, sirup, dll yang dibuat di dalam botol. ≥ 4 kali 1 Ordinal 1-3 kali 2 Ordinal Kadang-kadang tidak setiap hari tidak pernah 3 Ordinal Universitas Sumatera Utara 28 Frekuensi konsumsi makanan manis perhari Banyaknya anak mengkonsumsi makanan dan atau minuman bergulamanis seperti biskuit, kue-kue manis, coklat, permen, dll diantara jam makan dalam sehari ≥ 6-7 kali 1 Ordinal 4-5 kali 2 Ordinal 1-3 kali kadang-kadang tidak setiap hari tidak pernah 3 Ordinal Konsumsi makanan padat dengan cara mengemut Kebiasaan anak mengemut makanan di dalam rongga mulut Ya 1 Ordinal Tidak 2 Ordinal Nilai Total Maksimum 35 Kriteria perilaku diet: A. Baik : nilai 28-35 B. Sedang : nilai 19-27 C. Jelek : nilai 0-18 Tabel 4. Definisi Operasional Perilaku Membersihkan Gigi Variabel Definisi Opersional Hasil Ukur Skor Skala Ukur Usia anak ketika sikat gigi Usia anak ketika pertama kali giginya disikat Tidak pernah 1 Ordinal 2 - 3 tahun 2 Ordinal Sejak gigi pertama tumbuh sampai usia 1 tahun 3 Ordinal Pengawasan bantuan orangtua Pengawasan bantuan orangtua ketika anaknya sikat gigi Tidak pernah 1 Ordinal Kadang-kadang 2 Ordinal Selalu 3 Ordinal Waktu sikat gigi Anak ketika menyikat gigi Tidak setiap hari tidak pernah 1 Ordinal Bukan waktu yang tepat tapi setiap hari 2 Ordinal Setelah makan pagi dan sebelum tidur malam 3 Ordinal Penggunaan pasta gigi berfluor Menggunakan pasta gigi yang mengandung fluor Tidak pernah 1 Ordinal Kadang-kadang 2 Ordinal Selalu 3 Ordinal Nilai Total Maksimum 12 Universitas Sumatera Utara 29 Kriteria perilaku kebersihan rongga mulut: A. Baik : nilai 10-12 B. Sedang : nilai 7-9 C. Jelek : nilai 0-6 G Indeks Kebersihan Rongga Mulut Tingkat kebersihan rongga mulut diukur dengan menggunakan indeks plak Green dan Vermillion. Pengukuran dilakukan pada permukaan enam gigi indeks yaitu 55, 61, 65, 75, 81, dan 85. Jika gigi indeks hilang, maka pengukuran dapat dilakukan pada gigi sebelahnya. Pengukuran untuk gigi 61 dan 81 dilakukan pada permukaan labial, gigi 55 dan 65 pada permukaan bukal, dan gigi 75 dan 85 pada permukaan lingual. Pengukuran dilakukan dengan menempatkan sonde pada 13 insisal atau oklusal gigi dan kemudian digerakkan ke arah 13 gingiva. Plak diberi skor sebagai berikut: Skor 0 : Tidak ada plak pada gigi. Skor 1 : Plak menutupi 13 permukaan servikal gigi. Skor 2 : Plak menutupi lebih dari 13 permukaan servikal gigi namun kurang dari 23 permukaan tengah gigi. Skor 3 : Plak menutupi lebih dari 23 permukaan tengah gigi. Hasil pengukuran dinyatakan dengan skor yaitu jumlah skor dibagi jumlah gigi yang diperiksa. Kriteria kebersihan rongga mulut: A. Baik : nilai 0,1 - 1 B. Sedang : nilai 1 - 1,9 C. Jelek : nilai 2 - 3

3.6 Alat dan Bahan Penelitian

Dokumen yang terkait

Hubungan perilaku diet anak dengan Early Childhood Caries (ECC) pada anak usia 37-71 bulan di Kecamatan Medan Petisah

10 111 74

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 41 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Bara

0 35 103

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Selayang

0 42 120

Hubungan Antara Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Barat

3 61 98

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 12-36 Bulan di Kecamatan Medan Petisah

6 66 65

Hubungan Perilaku Diet Anak Dengan Early Childhood Caries (ECC) Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Petisah

0 0 2

Hubungan Perilaku Diet Anak Dengan Early Childhood Caries (ECC) Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Petisah

0 0 5

Hubungan Sosial Ekonomi Orang Tua, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan Gigi Dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut Dengan Early Childhood Caries Pada Anak Usia 37-71 Bulan Di Kecamatan Medan Barat

0 0 14

HUBUNGAN SOSIAL EKONOMI ORANG TUA, PERILAKU DIET, PERILAKU MEMBERSIHKAN GIGI DAN INDEKS KEBERSIHAN RONGGA MULUT DENGAN EARLY CHILDHOOD CARIES PADA ANAK USIA 37-71 BULAN DI KECAMATAN MEDAN BARAT

0 0 14