39
Tabel 16. Hubungan Rincian Item Perilaku Diet “Konsumsi Kariogenik Lain” dengan Prevalensi ECC dan S-ECC
Variabel Kategori N
ECC P
S-ECC P
Ya Tidak Ya Tidak
Frekuensi konsumsi
minuman manis dalam
botol perhari ≥4 kali
8 5
8 100
0,54 5 62,5
3 37,5
0,17 1-3 kali
71 44,4
64 90,1
7 9,9
27 38
44 62
Jarangtidak pernah
81 50,6
71 87,7
10 12,3
25 30,9
56 69,1
Frekuensi konsumsi
makanan manis di antara jam
makan per hari ≥6-7 kali
27 16,9
23 85,2
4 14,8
0,64 14 51,9
13 48,1
0,07 4-5 kali
61 38,1
56 91,8
5 8,2
23 37,7
38 62,3
1-3 kali 72
45 64
88,9 8
11,1 20
27,8 52
72,2 Mengonsumsi
makanan padat dengan cara
mengemut Ya 12
7,5 12
100 0,21 5
41,7 7
58,3 0,65
Tidak 148 92,5
131 88,5
17 11,5
52 35,1
96 64,9
4.9 Hubungan Perilaku Membersihkan Gigi dengan Prevalensi ECC dan S-ECC
Berdasarkan perilaku membersihkan gigi, anak yang berperilaku jelek 100 menderita ECC dan S-ECC. Anak berperilaku sedang, 92,7 ECC dan 39 S-ECC.
Anak yang berperilaku baik, 88,1 ECC dan 33,9 S-ECC. Uji statistik menunjukkan tidak ada hubungan yang bermakna antara perilaku membersihkan gigi
dengan prevalensi ECC maupun S-ECC p0,05 Tabel 17. Berdasarkan perincian item perilaku membersihkan gigi, tidak ada item yang
memiliki hubungan bermakna dengan prevalensi ECC maupun S-ECC Tabel 18.
Universitas Sumatera Utara
40
Tabel 17. Hubungan Perilaku Membersihkan Gigi dengan Prevalensi ECC dan S-ECC
Variabel Kategori N
ECC P
S-ECC P
Ya Tidak Ya Tidak
Perilaku membersihkan
gigi Jelek 1
0,6 1
100 0,67 1
100 0,34
Sedang 41 25,6
38 92,7
3 7,3
16 39
25 61
Baik 118 73,8
104 88,1
14 11,9
40 33,9
78 66,1
Tabel 18. Hubungan Rincian Item Perilaku Membersihkan Gigi dengan Prevalensi
ECC dan S-ECC
Variabel Kategori N
ECC P
S-ECC P
Ya Tidak
Ya Tidak Usia anak
ketika mulai menyikat
gigi Tidak pernah
1 0,6
1 100
0,86 1 100
0,29 2-3 tahun
110 68,8
99 90
11 10
41 37,3
69 62,7
Sejak pertama erupsi sampai
usia satu tahun 49
30,6 43
87,8 6
12,2 15
30,6 34
69,4 Pengawasan
orangtua Tidak pernah
10 6,2
10
100
0,27 3 30
7 70
0,29 Kadang-kadang 34
21,2 32
94,1 2
5,9 16
47,1 18
52,9 Selalu 116
72,5 101
87,1 15
12,9 38
32,8 78
67,2 Waktu anak
menyikat gigi
Tidak setiap haritidak pernah
17 10,6
17 100
0,29 8 47,1
9 52,9
0,44 Bukan waktu
yang tepat tapi setiap hari
121 75,6
106 87,6
15 12,4
43 35,5
78 64,5
Setelah sarapan dan sebelum
tidur 22
13,8 20
90,9 2
9,1 6
27,3 16
72,7 Penggunaan
pasta gigi Tidak pernah
2 1,2
1 50
1 50
0,18 1 50
1 50
0,37 Kadang-kadang 1
0,6 1
100 1
100 Selalu 157
98,1 141
89,8 16
10,2 55
35 102
65
Universitas Sumatera Utara
41
4.10 Hubungan Indeks Kebersihan Rongga Mulut dengan Prevalensi ECC dan S-ECC
Berdasarkan indeks kebersihan rongga mulut, anak dengan kebersihan rongga mulut jelek 100 menderita ECC dan 50 menderita S-ECC. Anak dengan
kebersihan rongga mulut sedang 95,5 menderita ECC dan 49,3 menderita S-ECC. Anak dengan kebersihan rongga mulut baik 83,1 menderita ECC dan 22,9
menderita S-ECC. Uji statistik menunjukkan bahwa ada hubungan yang bermakna antara indeks kebersihan rongga mulut dengan ECC p=0,03 dan dengan S-ECC
p=0,00 Tabel 19. Tabel 19. Hubungan Indeks Kebersihan Rongga Mulut dengan Prevalensi ECC dan
S-ECC
Variabel Kategori N
ECC P
S-ECC P
Ya Tidak Ya Tidak
Indeks Kebersihan
Rongga Mulut
Jelek 10 6,2
10 100
0,03 5 50
5 50
0,00 Sedang 67
41,9 64
95,5 3
4,5 33
49,3 34
50,7 Baik 83
51,9 69
83,1 14
16,9 19
22,9 64
77,1
4.11 Hubungan Ekonomi Keluarga, Pendidikan Ibu, Perilaku Diet, Perilaku Membersihkan gigi, dan Indeks Kebersihan Rongga Mulut dengan
Rerata Pengalaman ECC
Berdasarkan ekonomi keluarga, rerata pengalaman ECC anak yang berasal dari keluarga dengan ekonomi rendah adalah 6,64 ± 4,32. Rerata pengalaman ECC
anak yang berasal dari keluarga dengan ekonomi tidak rendah adalah 7,01 ± 4,84. Uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rerata yang bermakna antara
pengalaman ECC dengan ekonomi keluarga p0,05 Tabel 20.
Universitas Sumatera Utara
42
Tabel 20. Hubungan Ekonomi Keluarga Dengan Rerata Pengalaman ECC
Ekonomi Keluarga ∑d
∑e ∑f
Pengalaman karies P
Mean SD
Rendah 5.99 0.56
0.09 6,64
4,32 0,73
Tidak rendah 6.26
0.55 0.2
7,01 4,84
Rerata pengalaman ECC pada anak yang ibunya tidak sekolahtamat SD adalah 6,25 ± 4,03, tamat SMPSMA adalah 6,94 ± 4,54, dan tamat diplomaS1S2
adalah 6,69 ± 4,65. Uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna antara rerata pengalaman ECC dengan pendidikan ibu p0,05 Tabel 21.
Tabel 21. Hubungan Pendidikan Ibu dengan Rerata Pengalaman ECC
Pendidikan Ibu ∑d
∑e ∑f
Pengalaman karies P
Mean SD Tidak sekolah, tamat SD
6.25 6,25
4,03 0,98
Tamat SMPSMA
6.26 0.59 0.09 6,94
4,54 Tamat DiplomaS1S2
5.9 0.58
0.21 6,69
4,65
Tidak terdapat anak 0 yang berperilaku diet jelek, 15 berperilaku diet sedang dengan rerata deft 7,96 ± 4,86. Sedangkan 85 berperilaku diet baik dengan
rerata deft 6,61 ± 4,47. Uji statistik menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara rerata pengalaman ECC dengan perilaku diet p0,05 Tabel 22.
Tabel 22. Hubungan Perilaku Diet dengan Rerata Pengalaman ECC
Perilaku Diet ∑d
∑e ∑f
Pengalaman karies P
Mean SD Jelek
0 0 0 0,26
Sedang 7.08 0.67
7,96 4,86
Baik 5.93 0.54 0.16
6,61 4,47
Berdasarkan perilaku membersihkan gigi, rerata pengalaman ECC anak yang berperilaku jelek adalah 13, berperilaku sedang 7 ± 4,04, dan berperilaku baik
Universitas Sumatera Utara
43
6,68 ± 4,7. Uji statistik menunjukkan tidak ada perbedaan rerata yang bermakna antara pengalaman ECC dengan perilaku membersihkan gigi p0,05 Tabel 23.
Tabel 23. Hubungan Perilaku Membersihkan Gigi dengan Rerata Pengalaman ECC
Perilaku Membersihkan Gigi ∑d
∑e ∑f
Pengalaman karies P
Mean SD Jelek
9 4 0 13,00 0,32
Sedang 6.2 0.63
0.17 7,00
4,04 Baik 6.05
0.5 0.13
6,68 4,7
Berdasarkan indeks kebersihan rongga mulut, rerata pengalaman ECC anak dengan kebersihan mulut buruk memiliki 8,3 ± 4,69, kebersihan mulut sedang 8,25 ±
4,48, dan kebersihan mulut baik 5,45 ± 4,189. Uji statistik menunjukkan ada hubungan yang bermakna antara rerata pengalaman ECC dengan indeks kebersihan
rongga mulut p = 0,0 Tabel 24. Untuk mengetahui kelompok indeks kebersihan rongga mulut mana yang
mempunyai perbedaan, dilakukan analisis Post-Hoc. Analisis Post-Hoc untuk uji Kruskal-Wallis
yaitu dengan uji Mann-Whitney, dan diperoleh hasil sebagai berikut: -
Kelompok indeks kebersihan rongga mulut jelek dan sedang, nilai p = 0,89 -
Kelompok indeks kebersihan rongga mulut jelek dan baik, nilai p = 0,06 -
Kelompok indeks kebersihan rongga mulut baik dan sedang, nilai p = 0,00 Dapat ditarik kesimpulan bahwa kelompok yang mempunyai perbedaan
indeks kebersihan rongga mulut dengan rerata pengalaman karies adalah kelompok anak dengan indeks kebersihan rongga mulut baik dan sedang. Tabel 24.
Tabel 24. Hubungan Indeks Kebersihan Rongga Mulut dengan Rerata Pengalaman ECC
Kategori ∑d
∑e ∑f
Pengalaman karies P
Mean SD Jelek 7,4
0,9 8,30
4,69 0,00
Sedang 7.19 0.84 0.22
8,25 4,48
Baik 5.07 0.29 0.08
5,45 4,19
Universitas Sumatera Utara
44
BAB 5 PEMBAHASAN