Politeknik unggul LP3M Medan adalah salah satu perusahaan yang bergerak di bidang pendidikan di kota Medan yang memiliki izin nomor SK Mendiknas No. 25D02001. Dimana
jurusan yang di tawarkan adalah Komputer Akuntansi, Sekretaris, Manajemen Informatika, Perpajakan, dan Marketing. Di dalam proses pelaksanaan pekerjaan Politeknik Unggul LP3M
Medan menggunakan berbagai cara. Sehingga di dalam proses pengambilan keputusan suatu perusahaan memerlukan suatu sistem informasi akuntansi agar dapat memperlancar jalannya
suatu perusahaan dalam mencapai suatu tujuannya. Di dalam penjelasan diatas maka dapat di simpulkan bahwa hubungan antara manajemen
dengan sistem informasi akuntansi yaitu bagaimana analisis penerapan sistem informasi akuntansi mempengaruhi manajemen dalam pengambilan keputusan yang pada dasarnya sistem
informnasi akuntansi sangat berperan penting bagi manajemen di dalam pengambilan suatu keputusan yang bijaksana di dalam mencapai suatu tujuan perusahaan.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin mengetahui sampai sejauh mana perusahaan menjalankan dan menerapkan sistem informasi akuntansi dalam pengambilan
keputusan seperti di uraikan di atas, penulis tertarik untuk menyusun skripsi dengan judul “ Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntasi Terhadap Pengambilan Keputusan pada
Politeknik Unggul LP3M Medan “.
1.2 Perumusan Masalah
Sebagai pedoman pengambilan keputusan yang terdapat pada Politeknik Ungguk LP3M Medan, penulis mencoba merumuskan beberapa yang terdapat pada objek penelitian yang terdiri
dari :
Universitas Sumatera Utara
1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi pada Politeknik Unggul LP3M Medan?
2. Apakah sistem informasi akuntansi yang di terapkan oleh Politeknik Unggul LP3M Medan mampu memberikan informasi yang cepat dan akurat bagi manajemen dalam
mengambil keputusan? 3. Perlukah sistem informasi akuntansi yang sudah ada pada Politeknik Unggul LP3M
Medan di modifikasi atau di revisi ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang hendak di capai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui : 1.
Untuk mengetahui bagaimana analisis penerapan sistem informasi akuntansi dapat mempengaruhi manajemen di dalam pengambilan keputusan pada Politeknik Unggul
LP3M Medan. 2.
Untuk mengetahui sistem informasi akuntansi yang akurat dapat menjamin pengambilan keputusan di dalam suatu perusahaan.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang hendak di capai melalui penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Bagi penulis, penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan serta
mengetahui bagaimana analisis penerapan sistem informasi akuntasi dapat mempengaruhi manajemen di dalam pengambilan keputusan pada Politeknik
Unggul LP3M Medan.
Universitas Sumatera Utara
2. Bagi perusahaan, penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan masukan
untuk menyempurnakan penerapan sistem informasi akuntansi di dalam pengambilan keputusan di suatu perusahaan.
3. Bagi pihak-pihak lain, penelitian ini dapat menjadi bahan referensi dan sumber
informasi dalam hal penerapan sistem informasi akuntansi di dalam pengambilan keputusan.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tinjauan Teoritis 2.1.1 Pengertian sistem informasi
Menurut Hall 2002 : 5, menyatakan bahwa “Sistem adalah sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan interrelated atau subsistem-
subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama common purpose.” Menurut Widjajanto 2001 : 2, menyatakan bahwa “Sistem adalah sesuatu yang
memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses dan output.”
Menurut Baridwan 2000 : 10, “Informasi adalah data yang telah di proses lebih lanjut sehingga mempunyai arti bagi si penerima dan mempunyai nilai pengaruh atas
tindakan-tindakan, keputusan-keputusan sekarang atau masa yang akan datang.” Menurut Bodnar, Hopwood 2001 : 1, menyatakan bahwa:
Informasi adalah data yang diolah sehingga dapat di jadikan sebagai dasar untuk keputusan yang tepat. Informasi merupakan suatu alat yang di
gunakan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan yang telah di rencanakan serta merupakan pedoman perusahaan dalam mengambil suatu keputusan.
Apabila suatu perusahaan tidak memiliki informasi yang akurat dan tepat waktu maka perusahaan tersaebut tidak dapat mencapai suatu tujuan yang
telah di rencanakannya dengan baik. Oleh karena itu kunci dari keberhasilan suatu perusahaan adalah informasi yang akan di kelola oleh pihak
manajemen. Sehingga perusahaan tidak akan melakukan kesalahan dalam mengambil suatu keputusan dalam bentuk apapun karena apabila informasi
yang di butuhkan perusahaan dapat terpenuhi dan mamajemen di dalam perusahaan baik maka tidak akan terjadinnya penyelewengan dalam bentuk
apapun sehingga perusahaan dengan mudah mencapai tujuannya. Untuk menghasilkan informasi yang akurat, berkualitas, relevan dan dapat di
percaya, di perlukan suatu sistem yang dapat mengatur dan mengelola data akuntansi menjadi informasi akuntansi yang disebut dengan SIA agar dapat
mencapai suatu keputusan yang baik dalam suatu perusahaan. Sehingga
Universitas Sumatera Utara
akuntansi sangat memiliki peranan penting dalam perusahaan terutama berkaitan dengan sistem informasi akuntansi.
Menurut Prajitno 2004 : 1 , menyatakan bahwa : sedangkan akuntansi merupakan suatu sistem informasi ekonomi dan keuangan harus
dapat menghasilkan laporan keuangan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Agar suatu informasi akuntansi dapat diolah dengan baik
maka perusahaan dituntut untuk memiliki suatu mekanisme ataupun kegiatan yang baik pula. Sistem pengolahan yang baik terdiri dari prosedur atau
mekanisme, metode atau cara teknik yang memungkinkan data diolah secara efektif dan efisien. Sebelum masuk ke sistem informasi akuntansi lebih
mendalam maka ada baiknya di jelaskan terlebih dahulu pengertian sistem , informasi, akuntansi itu sendiri.
Didalam sistem membutuhkan informasi yang dapat mendukung suatu sistem yang akurat. Menurut Hall 20021 : 7 berpendapat bahwa, “Sistem Informasi adalah
sebuah rangkaian prosedur formal dimana data di kumpulkan, dip roses menajdi informasi dan di distribusikan kepada para pemakai.”
Menurut Skousen 2001 :7, “Akuntansi merupakan suatu sistem yang menghasilkan informasi kuantitatif, terutama keuangan tentang entitas ekonomi yang di
perlukan untuk mengambil keputusan.” Menurut Soemarso 2002 :3, menyatakan bahwa “Akuntansi merupakan proses
mengidentifikasikan, mengukur, melaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang mengunakan
informasi tersebut.” Menurut Warren, Reeve dan Fess 2005 : 226, menyatakan bahwa, “Sistem
Akuntansi adalah metode dan prosedur untuk mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengiktisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan.”
Menurut Prajitno 2004 : 1, melihat akuntansi sebagai suatu siklus yaitu: Siklus akuntansi adalah merupakan proses akuntansi yang menggambarkan
aktivitas bisnis yang terjadi dalam perusahaan. Proses tersebut menunjukkan tahapan yang harus dilalui oleh berbagai unit organisasi, dokumen catatan
Universitas Sumatera Utara
akuntansi dan prosedur-prosedur yang terkait dalam suatu transaksi dalam menghasilkan informasi laporan keuangan.
Menurut Subroto 2003 : 1, menyatakan bahwa : Akuntansi juga dapat di defenisikan sebagai proses pengidentifikasi, pengukur
dan melaporkan informasi ekonomi untuk meungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi
tersebut. Sehingga akuntansi merupakan suatu sistem informasi untuk di pergunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengambilan
keputusan – keputusan.
Menurut Mulyadi 2001 :3, menyatakan bahwa : “Sistem Informasi Akuntansi merupakan suatu organisasi yang formulir, catatan dan laporannya di koordinasikan
secara akurat untuk dapat menyediakan informasi keuangan yang di butuhkan oleh pihak manajemen guna memudahkan prosedur pengelolaan keuangan di dalam suatu
perusahaan.” Menurut Nugroho Widjajanto 2001 : 4, “Sistem Informasi Akuntansi adalah
sususan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang di desain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi infomasu keuangan.”
Menurut Bordnar dan Hopwood 2004 : 1, “Sistem informasi akuntansi SIA adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan yang diatur untuk
mengubah data keuangan dan dat lainnya menajdi informasi.” Menurut Romney dan Steinbart 2004 :3, membagi sistem informasi
akuntansi menjadi lima komponen yaitu : 1.
Orang-orang yang mengoperasikan sistem tersebut dan melaksanakan berbagai fungsi.
2. Prosedur-prosedur, baik manual maupun yang terotomatisasi yang
dilibatkan dalam mengumpulkan, memproses dan menyimpan data tentang aktivitas – aktivitas oerganisasi.
3. Data tentang proses – proses bisnis organisasi.
4. Software yang di pakai untuk memproses data organisasi infrastruktur
teknologi informasi, termasuk komputer, peralatan pendukung peripheral device.
5. Peralatan untuk komunikasi jaringan.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, menyatakan kelima komponen tersaebut secara bersama – sama memungkinkan suatu sistem informasi
akuntansi memenuhi tiga fungsimya dalam oerganisasi, yaitu : 1.
Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas-aktivitas yang di laksanakan organisasi, sumber daya yang di pengaruhi oleh aktivitas
tersebut, dan para pelaku yang terlibat dalam berbagai aktivitas tersebut, agar pihak manajemen, para pegawai dan pihak luar yang berkepentingan
dapat meninjau ulang review hal - yang telah terjadi.
2. Mengubah data menjadi informasi yang beguna bagi pihak manajemen
untuk membuat keputusan dalam aktivitas perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan.
3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset – aset
organisasi termasuk data organisasi umtuk memastikan bahwa data tersebut tersedia saat di butuhkan, akurat dan andal.
Sedangkan menurut Leitch dan Davis 1992 : 8 , komponen sistem informasi akuntansi terdiri dari :
a Business operation
Dalam suatu organisasi terdapat beberapa aktivitas seperti perekrutan karyawan, pembelian barang persediaan dan penerimaan kas dari
pelanggan. Input sistem informasi akuntansi disiapkan oleh bagian operasional dan outputnya digunakan untuk mengatur kegiatan
operasional.
b Transaction processing Transaksi yang dilakukan perusahaan lazimnya ialah penjualan, produksi,
bila perusahaan industri, dan pembelian. Para penyusun designer sistem informasi harus paham apa dan bagaimana transaksi-transaksi itu
diproses.
c Management decision making Pada umumnya informasi digunakan untuk bahan pengambilan keputusan
berdasarkan pertimbangan-pertimbangan pihak manajemen, oleh karena itu informasi menentukan proses pengambilan keputusan.
d Reporting Dalam menyusun laporan berdasarkan sistem informasi, penyusun sistem
system designer harus mengetahui
output apa yang
dibutuhkandiinginkan. e System development and operation
Sistem informasi harus dirancang, diimplementasikan dan dioperasikan secara efektif. Idealnya user terlibat penuh dalam implementasinya.
f Database Untuk memperoleh database yang baik, perlu dipahami sungguh-sungguh
proses pengumpulan dan penyimpanan data, dan jenis database software. g Technology
Kemampuan dalam perencanaan dan pengelolaan operasi bisnis tergantung dari pengetahuan teknologi untuk melengkapi pengetahuan
mengenai sistem informasi akuntansi. Pada waktu ini dukungan teknologi komputerisasi dan komunikasi sudah pada tingkat yang sedemikian rupa
Universitas Sumatera Utara
sehingga prosedur operasional yang lazim dikenal secara tradisional sudah berubah secara total, misalnya mengenai otorisasi, pembagian tugas,
hubungan antar organisasi secara elektronis e-business, dan aspek-aspek keamanan karena dengan menggunakan internet berarti kita makin
terbuka terhadap akses publik.
h Controls Dalam menyusun sistem pengendalian intern harus dipertimbangkan
tingkat kompleksitas sistem informasi serta perkembangan teknologi. i Interpersonal Communication skill
Dalam menyusun sistem pengendalian intern harus dipertimbangkan tingkat kompleksitas sistem informasi serta perkembangan teknologi.
j Accounting and auditing principles Untuk menyusun dan mengoperasikan sistem informasi akuntansi,
seorang akuntan harus mengetahui prosedur akuntansi dan memahami audit terhadap sistem informasi.
2.1.2 Unsur – unsur dan tujuan transaksi dalam penyajian sistem informasi akuntansi
Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, menyatakan adanya unsur – unsur untuk menyajikan sebuah sistem informasi akuntansi adalah:
1. Pemakai akhir, dapat di bagi dalamdua kelompok, yakni eksternal dan
internal. Pemakai eksternal meliputi kreditur, para pemegang saham, para investor ptensial, agen – agen pembuat peraturan, otorisasi pajak, para
pemasok dan para pelanggan. Para pemakai internal adalah pihak manajemen di setiap tingkat organisasi, juga personel operasi.
2. Sumber data, merupakan transaksi keuangan yang memasuki sistem
informasi dari sumber internal dan eksternal. Transaksi keuangan eksternal merupakan transaksi pertukaran ekonomis dengan entitas lainnya dan
individu dari luar perusahaan. Misalnya: penjualan barang dan jasa, pembelian persediaan, penerimaan kas dan pengeluaran kas. Transaksi
keuangan internal melibatkan pertukaran dan pergerakan sumber daya dalam organisasi. Misalnya: pergerakan bahan mentah ke persediaan dalam
proses, aplikasi tenaga kerja dan overhead ke barang dalam proses, penyusutan pabrik dan peralatan.
3. Pengumpulan data, merupakan suatu tahap operasional pertama dalam sistem informasi. Tujuannya adalah untuk memastikan bahwa data - data
peristiwa yang memasuki sistem adalah sah valid, lengkap dan bebas dari kesalahan material. Di dalam mengatur desain prosedur pengumpulan data
teradapat dua aturan yakni relevan dan efisien. Relevan artinya sistem informasi hanya menangkap data yang sesuai dengan kebutuhan para
pemakai informasi. Sedangkan efisien maksudnya di dalam pengumpulan
Universitas Sumatera Utara
data hanya di lakukan sekali saja agar terhindar dari pemborosan, ketidakkonsistenan.
4. Pemprosesan data, merupakan suatu data setelah di kumpulkan, maka selanjutnya di proses untuk menghasilkan informasi. Tugas dalam tahap
pemprosesan data bervariasi dari yang sederhana sampai yang kompleks. 5. Manajemen database, merupakan suatu tempat menyimpan fisik keuangan
dan non keuangan atau isi dari data. Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, Pengolahan transaksi meliputi
berbagai aktivitas yang harus di hadapi organisasi untuk mendukung kegiatan harian perusahaan. Pengolahan transaksi dapat di laksanakan secara
tradisional yaitu menggunakan buku – buku di tambah bantuan alat – alat mekanis ataupun secara modern yaitu menggunakan sistem komputer,
walaupun tekonologi pengolahan dapat berbeda akan tetapi prinsip dasar dari pengolahan transaksi tetap sama, yaitu input, processing, output serta
penyimpanan data dan informasi. Dewasa ini kelangsungan hidup perusahaan sangat di tentukan oleh kemampuan untuk bersaing di pasar. Kemampuan
bersaing memerlukan strategi yang dapat menanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan
strategis dalam dinamika bisnis yang di hadapi. Semua itu dapat di lakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang di
dasarkan pada masukan – masukan yang objektif. Diantara sekian banyak faktor yang menjadi masukan manajemen dalam pengambilan keputusan
adalah masukan yang berasal dari sistem informasi akuntansi. Akuntansi itu sendiri, sebagai suatu sistem informasi, mencakup kegiatan mengidentifikasi,
menghimpun, memproses, dan mengomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu organisasi ke berbagai pihak.
Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, adanya pemakai informasi akuntansi dapat dibagi ke dalam dua kelompok, yaitu:
1.
Kelompok internal, merupakan suatu kelompok yang di dalam perusahaan seperti pihak manajemen, pekerja dan karyawan perusahaan.
Dimana kelompok internal meliputi para manajer yang terdapat di dalam perusahaan sendiri yang kebutuhannya sangat tergantung pada jenjang
organisasi atau pada fungsi tertentu yang di laksanakannya.
2. Kelompok eksternal, merupakan suatu kelompok diluar perusahaan
seperti pemegang saham, kreditor, dan masyarakat umum. Pada umumnya memerlukan informasi yang bersifat umum dalam bentuk
laporan keuangan yang terdiri dari neraca, perhitungan rugi – laba, laporan arus kas, di sertai dengan berbagai penjelasan. Dengan kata lain
dapat di pergunakan oleh berbagai pihak. Oleh karena itu penyusunan informasi di dasarkan pada prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku
umum. Menurut Romney dan Steinbart 2004 : 3, adanya alur sistem informasi
akuntansi di bagi menjadi dua bagian yaitu :
Universitas Sumatera Utara
1. Daur operasional, yang merupakan daur mulai dari terjadinya
transaksi atau kejadian – kejadian ekonomis sampai terekamnya transaksi – transaksi tersebut ke dalam bentuk dokumen – dokumen.
Daur operasional ini pada umumnya terbagi ke dalam empat daur atau subsistem :
a. Daur atau subsistem pendapatan revenue cycle yang mencakup
kegiatan penjualan barang atau jasa yang merupakan faktor output atau produk perusahaan.
b. Daur atau subsistem pengeluaran expenditure cycle yang
mencakup kegiatan pengadaan bahan baku, barang dagangan, bahan pembantu, berikut biaya faktor input lainnya.
c. Daur atau subsistem produksi production cycle yang mencakup
kegiatan manufaktur yang mengubah bahan baku menjadi produk. d.
Daur atau subsistem keuangan finance cycle yang mencakup kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur
penerimaan dan pengeluaran uang sebagai akibat dari daur pendapatan, pengeluaran dan produksi.
2. Daur penyusunan laporan, yaitu daur yang mengubah dokumen –
dokumen hasil rekaman transaksi yang berasal dari daur operasional menjadi laporan, baik dalam bentuk laporan keuangan untuk pihak
eksternal, maupun laporan manajemen yang di tunjukan untuk pihak internal perusahaan manajemen.
DAUR OPERASIONAL
Kejadian Ekonomis
Proses Transaksi
Dokumen Bukti Pembukuan
Transaksi Bisnis
Revenue Cycle
Expenditure Cycle
Production Cycle
Finance Cycle
Faktur
Kuitansi
Bukti Kas Keluar
Order Pembelian
Dan Lain - lain
Universitas Sumatera Utara
DAUR PENYUSUNAN
LAPORAN
Gambar 2.1 : Alur Sistem Informasi Akuntansi
Sumber : Nugroho Widjajanto, SIA Erlangga, Jakarta, 200
Menurut Hall 2007 : 18, menyatakan bahwa : Setiap perusahaan harus menyesuasikan sistem informasinya memiliki tujuan sesuai
dengan kebutuhan pemakainya sehingga dapat di bagi menjadi : 1.
Untuk mendukung fungsi kepengurusan stewardship manajemen, agar dapat mengatur sumber daya perusahaan secara benar serta menyediakan informasi
tentang kegunaan sumber daya ke pemakai lainnya secara internal sehingga pihak manajemen menerima informasi kepengurusan dari berbagai laporan
pertanggungjawaban.
2. Untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen, sehingga di berikan kepda
para manajer informasi yang mereka perlukan untuk melakukan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.
3. Untuk mendukung kegiatan operasi perusahaan hari demi hari, sehingga dapat
menyediakan informasi bagi personel operasi serta membantu mereka melakukan tugas mereka setiap hari dengan efisien dan efektif.
Adapun manfaat dari sistem informasi akuntansi adalah : Jurnal Buku
Harian
Buku Besar Ledger
Buku Pembantu Subsidiary Ledger
Laporan Eksternal
Laporan Internal
Universitas Sumatera Utara
a Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat melakukan aktifitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
b Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang di hasilkan. c Meningkatkan efisiensi.
d Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan. e Meningkatkan sharing knowledge
f Menambah efisinesi kerja pada bagian keuangan. Sistem informasi akuntansi terdiri dari unsur-unsur atau komponen yang saling
berinteraksi satu dengan lainnya dan membentuk satu kesatuan dalam suatu struktur bangunan sistem informasi untuk mencapai sasarannya. Bangunan sistem informasi terdiri dari 6 blok yang
disebut information system building block Cushing, diterjemahkan Ruhiyat Kosasih.1983 sebagai berikut :
a Blok masukan Input block Input merupakan data yang dimasukan ke dalam sistem informasi. Masalah input
mencakup metode-metode dan media umumnya dokumen sumber, source document untuk menangkap data yang akan dimasukkan ke sistem.
b Blok model proses Process block Blok model ini terdiri dari kombinasi prosedur, logika dan model matematik yang
akan memanipulasi data. Data tersebut disimpan di bank-data dengan cara tertentu untuk menghasilkan suatu keluaran yang di inginkan.
c Blok keluaran Output block Hasil dari sistem informasi adalah keluaran atau output yang merupakan
informasi yang berkualitas atau laporan-laporan yang berguna untuk tingkat manajemen dan semua pemakai informasi.
d Blok teknologi Technology block Teknologi merupakan “kotak alat” tool-box di dalam sistem informasi.
Teknologi berguna untuk menerima input, menjalankan model, menyimpan dan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan keluaran output dan
membantu pengendalian dari sistem secara keseluruhan.
e Blok basis data Database block Kumpulan dari data yang terkait atau berhubungan secara terpadu satu sama lain,
tersimpan diperangkat keras computer dan digunakan perangkat lunak untuk
Universitas Sumatera Utara
memanipulasinya ini merupakan basis data. Data yang ada dalam basis data perlu disimpan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis
data perlu diorganisasikan, supaya menghasilkan informasi yang berkualitas. Organisasi basis data yang juga berguna untuk efisiensi kapasitas
penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasidiolah dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS Database
Management Systems.
f Blok kendali Control block Pengendalian-pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya sistem
informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya terjadi salah proses, salah formula,
data input yang dimasukkan salah atau disalahgunakan, sistem yang belum teruji sudah dijalankan, sistem tidak sesuai kebutuhan, terjadinya kecurangan-
kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, bencana alam, kebakaran api, air, temperatur, dan
sebagainya. Agar resiko yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi dapat segera diatasi, perlu dirancang dan diterapkan beberapa
pengendalian intern untuk meyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan seperti yang seharusnya.
2.1.3 Hal – hal yang terdapat pada pengambilan keputusan
Menurut Syamsi 2003 : 4, menyatakan bahwa : Keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan tentang
apa yang seharusnya di lakukan dan apa yang di bicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan sehingga merupakan suatu tindakan
terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula dapat di katakan sebagai suatu hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu
diantara beberapa alternatif yang dapat di gunakan untuk memecahkan masalah yang di hadapinya.
Menurut Syamsi 2003 : 6, menyimpulkan bahwa : Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan
masalah yang di hadapi dalam organisasi yang di pimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif – alternatif yang di mungkinkan yang
dimana hakikatnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang di hadapi dan mengambil tindakan
yang paling tepat dalam pengumpulan fakta – fakta dan data serta tindakan yang paling tepat dalam mengambil keputusan.
Menurut Salusu 2005 : 44, menyatakan bahwa : Pengambilan keputusan adalah pekerjaan sehari – hari dari manajemen
sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu, bagaimana kita tiba pada keputusan itu, apa keputusan itu, tingkat –
tingkatnya, klasifikasinya, dan jenis – jenisnya. Selain itu perlu di ketahui teknik pengambilan keputusan, pendekatannya, metodenya, teori – teorinya,
Universitas Sumatera Utara
etika dalam pengambilan keputusan, peranan birokrasi dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalahnya.
Menurut Salusu 2005 : 46, menyatakan bahwa : Kewajiban memutuskan keseluruhan perusahaan administratif sama jauhnya
dengan apa yang dilakukan oleh kewajiban yang bertindak sehingga kewajiban memutuskan itu terikat secara integral dengan kewajiban bertindak
agar harus dapat mencakup prinsip – prinsip suatu perusahaan yang menjamin diambilnya keputusan yang benar dan di lakukannya tindakan yang efektif.
Menurut Salusu 2005 : 44, adanya tingkat – tingkat dalam pengambilan keputusan yaitu :
1.
Keputusan otomatis Automatic decisions, yang dibuat berdasarkan atas kesederhanaan yang dimana informasi dapat menghasilkan suatu
keputusan. 2.
Keputusan berdasarkan informasi yang diharapakan Expected information decisions, dimana tingkat informasi yang di mulai sedikit
kompleks yang artinya informasi yang ada sudah memberi suatu perencanaan untuk menghasilkan suatu keputusan sehingga keputusan ini
berbentuk suatu keputusan belum segera di buat, serta yang masih harus di pelajari bersifat langsung atau otomastis.
3. Keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan Factor weight decisions,
jenis keputusan ini lebih kompleks sehingga lebih banyak informasi yang di perlukan serta harus di kumpulkan dan di analisis, sehingga anatara
informasi yang satu dengan yang lainnya dapat di bandingkan kemudian di cari tahu informasi yang paling banyak memberikan keuntungan atau
kesenangan.
4. Keputusan berdasarkan ketidakpastian ganda Dual – uncertainty
decisions, suatu keputusan yang jumlah informasi yang di perlukan semakin bertambah banyak sehingga masih akan di harapkan terhadap
ketidakpastiannya sehingga informasi yang di butuhkan jauh lebih banyak ketidakpastiannya sering mengandung resiko yang jauh lebih besar
daripada keputusan – keputusan tingkat di bawahnya.
Menurut Syamsi 2003 : 27, adanya faktor – faktor yang perlu di perhatikan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :
1. Hal – hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional
maupun yang rasional perlu di perhitungkan dalam pengambilan keputusan.
2. Setiap keputusan nantinya harus dapat di jadikan bahan untuk mencapai
tujuan organisasi. 3.
Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi.
4. Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan oleh karena itu selalu
buatlah alternatif – alternatif tanding.
Universitas Sumatera Utara
5. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup
lama. 6.
Pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
7. Setiap keputusan hendaknya di lembagakan agar dapat di ketahui apakah
setiap keputusan yang di ambil itu benar atau salah. 8.
Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya.
Menurut Salusu 2005 : 63, adanya teknik – teknik pengambilan keputusan yaitu :
1. Keputusan terprogram, terbagi atas :
a Tradisional yaitu pada kebiasaan, pekerjaan rutin sehari – hari, prosedur operasional yang baku, struktur organisasi yang dimana ada harapan
dengan menggunakan saluran informasi yang terumus dengan jelas. b Modern yaitu riset operasional, analisis matematik, model – model,
simulasi komputer dan proses data elektronik. 2.
Keputusan tidak terprogram, terbagi atas : a Tradisional terbagi atas : Heuristic yaitu mendorong seseorang untuk
mencari dan menemukan sendiri intuisi serta kreativitas, Ruleof thums yaitu suatu prosedur praktis yang tidak menjamin penyelesaian optimal,
dengan seleksi dan latihan bagi para eksekutif.
b Modern yaitu menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil keputusan dan dengan menciptakan program – program komputer.
Menurut Salusu 2005 : 63, adanya teori – teori pengambilan keputusan yaitu :
a. Aliran birokratik Bureaucratic school, teori member tekanan yang cukup
besar pada arus dan jalannya pekerjaan dalam struktur organisasi sehingga dari pra karyawan memiliki tugas melaporkan masalah, member
informasi, menyiapkan fakta dan keterangan – keterangan lain kepada atasan dengan menggunakan segala pengetahuan, keterampilan dan
kemampuannya, atasan tadi membuat keputusan apabila sudah mempelajari informasi tersebut sehingga keputusan tersebut bergantung
pada kemampuannya sendiri dan pada lengkap tidaknya informasi apakah dapat di percaya sehingga apakah memiliki kelemahan.
b. Aliran manajemen saintifik Scientific management school, teori ini
menekankan pada pandangan terhadap tugas – tugas yang dimana manajemen sendiri memiliki kemampuan untuk menganalisis dan
meyelesaikan suatu masalah.
c. Aliran hubungan kemanusiaan Human relations school, dimana dalam
teori ini perhatian di berikan kepada manusia sehingga menimbulkan kepuasan kerja, peran serta dalam pengambilan keputusan, melakukan
organisasi sebagai suatu kelompok sosial yang mempunyai tujuan sehingga kebutuhan dan keinginan anggota selalu di pertimbangkan dalam
membuat keputusan bertindak.
Universitas Sumatera Utara
d. Aliran rasionalitas ekonomi Economic rationality school, suatu unit
ekonomi yang mengkonversi masukan input menjadi keluaran output, dan yang harus di lakukan dengan cara yang paling efisien sehingga suatu
langkah akan terus berlangsung sepanjang itu mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada biayanya.
e. Aliran satisficing, mengharapkan suatu keputusan yang sempurna serta
manajer selalu di penuhi suatu masalah mampu membuat suatu keputusan yang cukup rasional tetapi bukan kerena keterbatasan kognitif,
ketidakpastian, dan keterbatasan waktu, memaksa mereka mengambil keputusan dalam kondisi rasionalitas terbatas.
f. Aliran analisis sistem, dimana setiap masalah berada dalam suatu sistem
yang terdiri dari berbagai subsistem yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan yang dapat di tebak setiap kata – katanya memiliki kaitan
satu sama lainnya.
Sistem informasi akuntansi bertujuan untuk menciptakan manajemen informasi yang dapat memberikan manfaat dalam pengambilan suatu keputusan bagi perusahaan
agar tujuan dari perusahaan tersebut tercapai. Sehingga dalam pengukur kerja performance adalah efisien dan efektifitas. Dimana efisien adalah suatu kemampuan
untuk melakukan suatu pekerjaan dengan benar dalam konsep input masukan atau output keluaran. Sehingga manajer efisien yang mencapai keluaran yang lebih tinggi
hasil, produktifitas, prestasi kerja di bandingkan dengan masukan tenaga kerja, bahan baku, uang, mesin waktu yang di gunakan. Manajer yang dapat menimbilkan biaya
penggunaan sumber daya untuk mencapai keluaran output yang di tentukan disebut manajer efisien dapat memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas.
Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang di tetapkan.
Pengambilan keputusan adalah setiap orang yang melaksanakan fungsi – fungsi dari perencanaan, mengorganusir, memimpin dan mengawasi sumber daya manusia,
keuangan dan sumber informasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dimana sebagai seorang yang memiliki tanggung jawab untuk suatu usaha dari sekelompok orang yang
Universitas Sumatera Utara
mempunyai tujuan yang sama sehingga manajer dapat mengelola informasi informasi tentang sistem informasi akuntansi yang dapat memberikan keputusan manajemen yang
dapat menguntungkan perusahaan. Informasi yang di dapat akan memberikan masukan bagi manajer untuk membuat
kebijakan yang di gunakan di masa mendatang dan dapat memprediksi kemungkinan yang terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan pengalaman dan informasi tersebut.
2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Melani 2009 dengan judul “Analisis Penerapan Sistem Informasi Akuntansi Di Dalam Pedoman Pengambilan Keputusan”, menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi
pada PT.Rajawali Nursindo sudah cukup efektif dan efisien dan mampu meberikan informasi kebutuhan manajemen di dalam pengambilan keputusan. Hal ini terlihat dari tersediannya
informasi yang di butuhkan tepat pada waktu manajemen membutuhkan. Nurdin 2006 dengan judul “Analisis Penerapan Sistem Informasi Dalam
Pengambilan Keputusan”, menyatakan bahwa sistem informasi akuntansi PT. BPRS Puduarta Insani sudah cukup efektif dan mampu memberikan informasi yang cepat dan
akurat sesuai dengan kebutuhan manajemen dalam setiap pengambilan keputusannya. Hal ini terlihat dari tersediannya informasi yang di butuhkan tepat pada waktu pihak manajemen PT.
BPRS Puduarta insane mebutuhkan informasi tersebut. Amri 2010 dengan judul “Analisis Faktor – faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Sistem Informasi Akuntansi” pada PT. Coca – cola Bottling Indonesia, menunjukkan bahwa keterlibatan pemakai dalam proses pengembangan sistem, kemampuan teknik personal
sistem informasi, dukungan manajamen puncak, formalisasi pengembangan sistem informasi,
Universitas Sumatera Utara
program pendidikan dan pelatihan pemakai, memiliki pengaruh posistif yang signifikan terhadap kinerja sistem informasi akuntansi.
Ghozali 2009 dengan judul “Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum
Haji Medan”, menyatakan bahwa sistem akuntansi yang di terapkan Rumah Sakit Umum Haji Medan telah cukup memadai dalam membantu manajemen perusahaan dalam
pengambilan keputusan. Hal ini baik karena perusahaan mempekerjakan karyawan dari berbagai tingkatan dan dalam jumlah yang besar dan memberikan imbalan atas jasa mereka
dalam bentuk gaji dan upah, sehingga perusahaan harus mempunyai sistem akuntansi yang efektif.
2.3 Kerangka Konseptual