Hal – hal yang terdapat pada pengambilan keputusan

memanipulasinya ini merupakan basis data. Data yang ada dalam basis data perlu disimpan untuk keperluan penyediaan informasi lebih lanjut. Data di dalam basis data perlu diorganisasikan, supaya menghasilkan informasi yang berkualitas. Organisasi basis data yang juga berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Basis data diakses atau dimanipulasidiolah dengan menggunakan perangkat lunak paket yang disebut DBMS Database Management Systems. f Blok kendali Control block Pengendalian-pengendalian perlu diterapkan di dalam sistem supaya sistem informasi dapat berjalan sesuai dengan yang seharusnya. Banyak hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti misalnya terjadi salah proses, salah formula, data input yang dimasukkan salah atau disalahgunakan, sistem yang belum teruji sudah dijalankan, sistem tidak sesuai kebutuhan, terjadinya kecurangan- kecurangan, kegagalan-kegagalan sistem itu sendiri, kesalahan-kesalahan, ketidakefisienan, sabotase, bencana alam, kebakaran api, air, temperatur, dan sebagainya. Agar resiko yang dapat merusak sistem dapat dicegah atau bila terlanjur terjadi dapat segera diatasi, perlu dirancang dan diterapkan beberapa pengendalian intern untuk meyakinkan bahwa segala sesuatunya sudah berjalan seperti yang seharusnya.

2.1.3 Hal – hal yang terdapat pada pengambilan keputusan

Menurut Syamsi 2003 : 4, menyatakan bahwa : Keputusan merupakan jawaban yang pasti terhadap suatu pertanyaan tentang apa yang seharusnya di lakukan dan apa yang di bicarakan dalam hubungannya dengan perencanaan sehingga merupakan suatu tindakan terhadap pelaksanaan yang sangat menyimpang dari rencana semula dapat di katakan sebagai suatu hasil proses pemikiran yang berupa pemilihan satu diantara beberapa alternatif yang dapat di gunakan untuk memecahkan masalah yang di hadapinya. Menurut Syamsi 2003 : 6, menyimpulkan bahwa : Pengambilan keputusan adalah tindakan pimpinan untuk memecahkan masalah yang di hadapi dalam organisasi yang di pimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara alternatif – alternatif yang di mungkinkan yang dimana hakikatnya pembuatan keputusan merupakan suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang di hadapi dan mengambil tindakan yang paling tepat dalam pengumpulan fakta – fakta dan data serta tindakan yang paling tepat dalam mengambil keputusan. Menurut Salusu 2005 : 44, menyatakan bahwa : Pengambilan keputusan adalah pekerjaan sehari – hari dari manajemen sehingga kita perlu mengetahui apakah pengambilan keputusan itu, bagaimana kita tiba pada keputusan itu, apa keputusan itu, tingkat – tingkatnya, klasifikasinya, dan jenis – jenisnya. Selain itu perlu di ketahui teknik pengambilan keputusan, pendekatannya, metodenya, teori – teorinya, Universitas Sumatera Utara etika dalam pengambilan keputusan, peranan birokrasi dalam pengambilan keputusan dan penyelesaian masalahnya. Menurut Salusu 2005 : 46, menyatakan bahwa : Kewajiban memutuskan keseluruhan perusahaan administratif sama jauhnya dengan apa yang dilakukan oleh kewajiban yang bertindak sehingga kewajiban memutuskan itu terikat secara integral dengan kewajiban bertindak agar harus dapat mencakup prinsip – prinsip suatu perusahaan yang menjamin diambilnya keputusan yang benar dan di lakukannya tindakan yang efektif. Menurut Salusu 2005 : 44, adanya tingkat – tingkat dalam pengambilan keputusan yaitu : 1. Keputusan otomatis Automatic decisions, yang dibuat berdasarkan atas kesederhanaan yang dimana informasi dapat menghasilkan suatu keputusan. 2. Keputusan berdasarkan informasi yang diharapakan Expected information decisions, dimana tingkat informasi yang di mulai sedikit kompleks yang artinya informasi yang ada sudah memberi suatu perencanaan untuk menghasilkan suatu keputusan sehingga keputusan ini berbentuk suatu keputusan belum segera di buat, serta yang masih harus di pelajari bersifat langsung atau otomastis. 3. Keputusan berdasarkan berbagai pertimbangan Factor weight decisions, jenis keputusan ini lebih kompleks sehingga lebih banyak informasi yang di perlukan serta harus di kumpulkan dan di analisis, sehingga anatara informasi yang satu dengan yang lainnya dapat di bandingkan kemudian di cari tahu informasi yang paling banyak memberikan keuntungan atau kesenangan. 4. Keputusan berdasarkan ketidakpastian ganda Dual – uncertainty decisions, suatu keputusan yang jumlah informasi yang di perlukan semakin bertambah banyak sehingga masih akan di harapkan terhadap ketidakpastiannya sehingga informasi yang di butuhkan jauh lebih banyak ketidakpastiannya sering mengandung resiko yang jauh lebih besar daripada keputusan – keputusan tingkat di bawahnya. Menurut Syamsi 2003 : 27, adanya faktor – faktor yang perlu di perhatikan dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut : 1. Hal – hal yang berwujud maupun yang tidak berwujud, yang emosional maupun yang rasional perlu di perhitungkan dalam pengambilan keputusan. 2. Setiap keputusan nantinya harus dapat di jadikan bahan untuk mencapai tujuan organisasi. 3. Setiap keputusan janganlah berorientasi pada kepentingan pribadi, tetapi harus lebih mementingkan kepentingan organisasi. 4. Jarang sekali ada satu pilihan yang memuaskan oleh karena itu selalu buatlah alternatif – alternatif tanding. Universitas Sumatera Utara 5. Pengambilan keputusan yang efektif membutuhkan waktu yang cukup lama. 6. Pengambilan keputusan yang praktis untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. 7. Setiap keputusan hendaknya di lembagakan agar dapat di ketahui apakah setiap keputusan yang di ambil itu benar atau salah. 8. Setiap keputusan itu merupakan tindakan permulaan dari serangkaian mata rantai kegiatan berikutnya. Menurut Salusu 2005 : 63, adanya teknik – teknik pengambilan keputusan yaitu : 1. Keputusan terprogram, terbagi atas : a Tradisional yaitu pada kebiasaan, pekerjaan rutin sehari – hari, prosedur operasional yang baku, struktur organisasi yang dimana ada harapan dengan menggunakan saluran informasi yang terumus dengan jelas. b Modern yaitu riset operasional, analisis matematik, model – model, simulasi komputer dan proses data elektronik. 2. Keputusan tidak terprogram, terbagi atas : a Tradisional terbagi atas : Heuristic yaitu mendorong seseorang untuk mencari dan menemukan sendiri intuisi serta kreativitas, Ruleof thums yaitu suatu prosedur praktis yang tidak menjamin penyelesaian optimal, dengan seleksi dan latihan bagi para eksekutif. b Modern yaitu menyelenggarakan pelatihan bagi para pengambil keputusan dan dengan menciptakan program – program komputer. Menurut Salusu 2005 : 63, adanya teori – teori pengambilan keputusan yaitu : a. Aliran birokratik Bureaucratic school, teori member tekanan yang cukup besar pada arus dan jalannya pekerjaan dalam struktur organisasi sehingga dari pra karyawan memiliki tugas melaporkan masalah, member informasi, menyiapkan fakta dan keterangan – keterangan lain kepada atasan dengan menggunakan segala pengetahuan, keterampilan dan kemampuannya, atasan tadi membuat keputusan apabila sudah mempelajari informasi tersebut sehingga keputusan tersebut bergantung pada kemampuannya sendiri dan pada lengkap tidaknya informasi apakah dapat di percaya sehingga apakah memiliki kelemahan. b. Aliran manajemen saintifik Scientific management school, teori ini menekankan pada pandangan terhadap tugas – tugas yang dimana manajemen sendiri memiliki kemampuan untuk menganalisis dan meyelesaikan suatu masalah. c. Aliran hubungan kemanusiaan Human relations school, dimana dalam teori ini perhatian di berikan kepada manusia sehingga menimbulkan kepuasan kerja, peran serta dalam pengambilan keputusan, melakukan organisasi sebagai suatu kelompok sosial yang mempunyai tujuan sehingga kebutuhan dan keinginan anggota selalu di pertimbangkan dalam membuat keputusan bertindak. Universitas Sumatera Utara d. Aliran rasionalitas ekonomi Economic rationality school, suatu unit ekonomi yang mengkonversi masukan input menjadi keluaran output, dan yang harus di lakukan dengan cara yang paling efisien sehingga suatu langkah akan terus berlangsung sepanjang itu mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada biayanya. e. Aliran satisficing, mengharapkan suatu keputusan yang sempurna serta manajer selalu di penuhi suatu masalah mampu membuat suatu keputusan yang cukup rasional tetapi bukan kerena keterbatasan kognitif, ketidakpastian, dan keterbatasan waktu, memaksa mereka mengambil keputusan dalam kondisi rasionalitas terbatas. f. Aliran analisis sistem, dimana setiap masalah berada dalam suatu sistem yang terdiri dari berbagai subsistem yang keseluruhannya merupakan suatu kesatuan yang dapat di tebak setiap kata – katanya memiliki kaitan satu sama lainnya. Sistem informasi akuntansi bertujuan untuk menciptakan manajemen informasi yang dapat memberikan manfaat dalam pengambilan suatu keputusan bagi perusahaan agar tujuan dari perusahaan tersebut tercapai. Sehingga dalam pengukur kerja performance adalah efisien dan efektifitas. Dimana efisien adalah suatu kemampuan untuk melakukan suatu pekerjaan dengan benar dalam konsep input masukan atau output keluaran. Sehingga manajer efisien yang mencapai keluaran yang lebih tinggi hasil, produktifitas, prestasi kerja di bandingkan dengan masukan tenaga kerja, bahan baku, uang, mesin waktu yang di gunakan. Manajer yang dapat menimbilkan biaya penggunaan sumber daya untuk mencapai keluaran output yang di tentukan disebut manajer efisien dapat memaksimumkan keluaran dengan jumlah masukan yang terbatas. Efektifitas adalah kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk mencapai tujuan yang di tetapkan. Pengambilan keputusan adalah setiap orang yang melaksanakan fungsi – fungsi dari perencanaan, mengorganusir, memimpin dan mengawasi sumber daya manusia, keuangan dan sumber informasi dalam mencapai tujuan perusahaan. Dimana sebagai seorang yang memiliki tanggung jawab untuk suatu usaha dari sekelompok orang yang Universitas Sumatera Utara mempunyai tujuan yang sama sehingga manajer dapat mengelola informasi informasi tentang sistem informasi akuntansi yang dapat memberikan keputusan manajemen yang dapat menguntungkan perusahaan. Informasi yang di dapat akan memberikan masukan bagi manajer untuk membuat kebijakan yang di gunakan di masa mendatang dan dapat memprediksi kemungkinan yang terjadi dimasa yang akan datang berdasarkan pengalaman dan informasi tersebut.

2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu