2.3 Kerangka Konseptual
Akuntabilitas kinerja di instansi pemerintah merupakan hal yang sangat penting untuk mengukur seberapa jauh keberhasilan dalam mengelola
organisasi. Akuntabilitas kinerja memberikan gambaran umum mengenai organisasi tersebut dan menunjukkan ukuran prestasi yang telah dicapai oleh
organisasi tersebut. Ada banyak faktor yang berpengaruh terhadap terwujudnya akuntabilitas kinerja, diantaranya adalah komitmen
manajemen, otoritas pengambilan keputusan, budaya organisasi, dan pelatihan.
Penelitian ini akan meneliti mengenai pengaruh antara variabel independen yang terdiri dari komitmen manajemen, otoritas pengambilan
keputusan, budaya organisasi, dan pelatihan terhadap variabel dependen yang terdiri dari akuntabilitas kinerja. Berlandaskan landasan teori di atas
dapat disusun kerangka konseptual yang dapat dilihat pada gambar 2.1 sebagai berikut
Gambar 2.1 Faktor-faktor yang mempengaruhi terwujudnya akuntabilitas kinerja di
instansi pemerintah
Konsep tentang komimen manajemen berkaitan erat dengan kondisi keterikatan kerja yang dirasakan karyawan, sehingga dapat menciptakan
organisasi dengan kinerja tinggi untuk mencapai tujuan organisasi. Organisasi dengan komitmen manajemen yang kuat dari pimpinan dan
bawahannya dan seluruh keanggotaan di dalam organisasi tersebut, maka akan lebih mudah untuk mencapai hasil yang diinginkan untuk
menghasilkan kinerja yang lebih baik, dibanding dengan organisasi yang tidak memiliki komitmen manajemen.
Pendelegasian otoritas pengambilan keputusan dari pimpinan kepada bawahannya dalam organisasi dapat meningkatkan suatu kreatifitas dan
suatu tindakan dalam melakukan perubahan serta inovasi dalam suatu organisasi, serta dapat meningkatkan akuntabilitas kinerja diantara personil
VARIABEL
Komitmen Manajemen X1
Otoritas Pengambilan Keputusan X2
Budaya Organisasi X3
Pelatihan X4 VARIABEL
INDEPENDENT
Akuntabilitas Kinerja Y
organisasi sektor publik yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Pegawai dalam suatu organisasi tidak terlepas dari norma yang berlaku di dalam organisasi. Budaya organisasi selalu diharapkan baik agar dapat
memacu organisasi ke arah yang lebih baik. Budaya organisasi yang baik, maka memberi dampak bahwa kinerja organisasi tersebut baik juga.
Nurkhamid 2008 menyatakan bahwa “pelatihan yang diberikan kepada personil organisasi juga dapat meningkatkan komunikasi antar divisi
dan departemen tentang pelayanan publik, kinerja, serta pengukuran kinerja yang dapat berpengaruh terhadap terwujudnya akuntabilitas kinerja”.
2.4 Hipotesis Penelitian