variabel dapat dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha 0.60 dalam Ghozali 2006. Hasil uji reliabilitas kuesioner
sangat tergantung pada kesungguhan responder dalam menjawab semua item pertanyaan penelitian.
3.7.3 Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang dilakukan meliputi uji normalitas, uji
multikolinearitas, uji heterokedastisitas.
3.7.3.1 Uji Normalitas
Uji normalitas yang digunakan adalah untuk mengatahui apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual
memiliki distribusi normal. Menurut Ghozali 2006:110, ada dua cars untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak yaitu
dengan analisis grafik dan analisis statistik. Grafik histogram membandingkan antara, data observasi
dengan distribusi yang mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data residual akan
dibandingkan dengjri-garis diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan
mengikuti garis diagonalnya. Penelitian ini jugs menggunakan analisis statistik dengan uji
Kolmogrov Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan rentang data
tersebut mendekati atau merupakan distribusi normal berdasarkan uji Kolmogorov Smirnov dapat dilihat dari:
1. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah tidak normal.
2. Nilai Sig. atau signifikan atau probabilitas 0,05, maka distribusi data adalah normal Ghozali, 2006:115.
3.7.3.2 Uji Heterokedastisitas
Uji i heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi memiliki ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan lain. Jika vatriance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas
dan jika bubcda disebut Heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah model yang Homokedastisitas. Deteksi ada atau tidaknya
heteroskedstisitas dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scarrteplot dengan dasar analisis:
1. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian
menyempit, maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas.
2. Jika tidak ada pola yang jefas, seperti titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbuh Y, maka tidak terjadi
heteroskedastisi~as. Ghozali, 2006:105.
3.7.3.3 Uji Multikolinearitas