Analisis Deskriptif Variabel Analisis Deskriptif .1 Analisis Deskriptif Responden

14 orang 38 memiliki jabatan sebagai eselon IV. Kemudian dari sisi latar belakang pendidikan mereka, 5 orang 13 adalah lulusan D3, 25 orang 68 adalah lulusan S1 Sarjana, 3 orang 8 adalah lulusan S2 Magister, dan 4 orang 11 adalah lulusan SMA.

4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel

Analisis deskriptif variabel dilakukan untuk melihat gambaran tanggapan responden tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan, dari jawaban atau nilai yang diberikan responden akan dilihat gambaran tanggapan responden tentang pernyataan-pernyataan yang diajukan.Kuesioner penelitian ini diukur dengan menggunakan skala likert yang disebarkan kepada PNS yang bekerja pada kantor Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan, dan Aset Daerah Kabupaten Karo di kota Kabanjahe. Adapun pertanyaan yang diajukan dalam kuesioner penelitian tersebut adalah pertanyaan tentangkomitmen manajemen,otoritaspengambilan keputusan, budaya organisasi,pelatihan terhadap akuntabilitas kinerja. Variabelkomitmen manajemen � 1 terdiri dari 6 butir pertanyaan, variabelotoritaspengambilan keputusan � 2 terdiri dari 1 pertanyaan, variabel budaya organisasi � 3 terdiri dari 6 pertanyaan, variabelpelatihan � 4 terdiri dari 5 pertanyaan dan variabelakuntabilitas kinerjaY terdiri dari 4 pertanyaan. Kuesioner penelitian disebarkan pada 37 responden. No. Variabel Kisaran Teoritis Kisaran Empiris Median Teoritis Rata – rata Standar Deviasi Kriteria Tiga Skala 1. Komitmen Manajemen � 1 6 – 30 13 – 27 18 20,9459 3,43144 Tinggi 2. OtoritasPengambilan Keputusan � 2 1 – 5 1 – 5 3 3,0541 1,12906 Sedang 3. Budaya Organisasi � 3 6 – 30 13 – 25 18 19,3784 3,02169 Sedang 4. Pelatihan � 4 0 – 5 0 – 5 2,5 3,0270 1,51816 Sedang 5. Akuntabilitas Kinerja Y 4 - 20 10 – 19 12 14,3514 2,39463 Tinggi Sumber: Data Olahan Penulis 2014 Tabel 4.3 Statistik Deskriptif Variabel Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa: a. Variabel komitmen manajemenyang diukur melalui 6 pertanyaan dengan jumlah sampel 37. Untuk variabel ini kisaran teoritisnya adalah 6 – 30, kisaran jawaban responden yang sesungguhnya adalah 13 – 27, memilikimedian teoritis 18, dengan rata-rata jawaban20,9459 dan standar deviasi3,43144. Angka rata-rata jawaban memiliki tingkat kesetujuan yang tinggi, artinya komitmen manajemenyang diterima oleh responden mempengaruhi akuntabilitas kinerja. b. Variabel otoritaspengambilan keputusanyang diukur melalui 1 pertanyaan dengan jumlah sampel 37. Untuk variabel ini kisaran teoritisnya adalah 1 – 5, kisaran jawaban responden yang sesungguhnya adalah 1 – 5, memiliki median teoritis 3, dengan rata-rata jawaban 3,0541dan standar deviasi1,12906. Angka rata- rata memiliki tingkat kesetujuan yang sedang atau cukup, artinya otoritaspengambilan keputusanyang diberikan oleh responden tidak mempengaruhi akuntabilitas kinerja. c. Variabel budaya organisasiyang diukur melalui 6 pertanyaan dengan jumlah sampel 41. Untuk variabel ini kisaran teoritisnya adalah 6 – 30, kisaran jawaban responden yang sesungguhnya adalah 13 – 25, memilikimedian teoritis 18dengan rata-rata jawaban19,3784dan standar deviasi3,02169. Angka rata-rata memiliki tingkat kesetujuan yang sedang atau cukup, artinya budaya organisasi responden tidak mempengaruhi akuntabilitas kinerja. d. Variabel pelatihanyang diukur melalui 5 pertanyaan dengan jumlah sampel 37. Untuk variabel ini kisaran teoritisnya adalah 0 – 5, kisaran jawaban responden yang sesungguhnya adalah 0 – 5, memiliki median teoritis2,5;dengan rata-rata jawaban3,0270dan standar deviasi1,51816. Angka rata-rata memiliki tingkat kesetujuan yang sedang atau cukup, artinya pelatihan yang diterima responden tidak mempengaruhi mempengaruhi akuntabilitas kinerja. e. Variabel akuntabilitas kinerja yang diukur melalui 5 pertanyaan dengan jumlah sampel 37. Untuk variabel ini kisaran teoritisnya adalah 4 – 20, kisaran jawaban responden yang sesungguhnya adalah 10 –12, memiliki median teoritis 12, dengan rata-rata jawaban14,3514dan standar deviasi2,39463. Angka rata-rata memiliki tingkat kesetujuan yang tinggi, artinya pertanyaan- pertanyaan yang membentuk konstruk variabel akuntabilitas kinerja tersebut benar-benar dapat mengukur akuntabilitas kinerja. 4.3 Uji Asumsi Klasik 4.3.1 Uji Normalitas

Dokumen yang terkait

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyusunan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah Berbasis Kinerja (Studi Empiris Di Pemerintah Kabupaten Karo)

7 88 168

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (studi empiris pada Kabupaten Jember)

0 3 6

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (STUDI EMPIRIS PADA KABUPATEN JEMBER)

0 5 17

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota surakarta).

0 3 14

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP) KOTA Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (akip) kota surakarta (studi pada satuan kerja perangkat daerah kota suraka

0 4 20

FAKTOR Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012).

0 8 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah (Studi Empiris pada Kota dan Kabupaten di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2012).

0 7 17

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (AKIP).

0 4 136

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi Jawa Tengah)

0 4 9

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI (Studi Empiris di Dinas Pendapatan dan Pengelolaan Keuangan Daerah Kabupaten Kudus)

0 0 13