Peta Kompetensi Sistem Koordinasi pada Manusia 9

9 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM KOORDINASI MANUSIA KELOMPOK KOMPETENSI F Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa menciptakan sistem koordinasi pada tubuh manusia agar semua sistem pada tubuh dapat beroperasional dengan baik. Di dalam bahan ajar ini dijelaskan tentang mekanisme kerja sistem saraf, sistem indera, sistem endokrin, dan hubungan antara pengaruh psikotropika terhadap sistem saraf, serta penyakit pada sistem koordinasi pada manusia. Pembelajaran ini sangat penting bagi guru agar dapat menumbuhkan kesadaran peserta didik untuk turut memahami dan memelihara sistem koordinasi tubuhnya agar dapat berfungsi lama hingga berusia lanjut. Bahan ajar ini berisi uraian materi dan praktikum yang mengacu pada standar isi di Sekolah Menengah Atas untuk mata pelajaran biologi. Modul pelatihan ini disusun sebagai bahan belajar guru untuk mencapai kompetensi sesuai dengan kompetensi guru mata pelajaran yang telah ditetapkan.

A. Tujuan

Setelah belajar dengan modul ini diharapkan guru pembelajar dapat meningkatkan pengetahuan mengenai sistem saraf, sistem indera, sistem endokrin, proses kerja sistem regulasi dan hubungan antara pengaruh psikotropika terhadap sistem saraf, serta kelainangangguan yang terjadi pada sistem koordinasi

B. Indikator Ketercapaian Kompetensi

1. Menjelaskan mekanisme kerja sistem saraf. 2. Mengidentifikasi sistem indera. 3. Menjelaskan sistem endokrin. 4. Menganalisis hubungan antara pengaruh psikotropika terhadap sistem saraf. KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM KOORDINASI PADA MANUSIA PPPPTK IPA Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM KOORDINASI MANUSIA KELOMPOK KOMPETENSI F 10 5. Mengidentifikasi kelainan yang terjadi pada sistem koordinasi.

C. Uraian Materi

Sistem koordinasi berperan vital bagi berjalannya semua sistem tubuh manusia. Sistem yang sangat penting perannya ini mengendalikan semua aktivitas sel-sel, jaringan-jaringan, dan organ-organ baik secara sadar maupun tidak sadar. Kita patut bersyukur kepada Tuhan atas karunia koordinasi yang sempurna ini. Dampaknya adalah manusia dapat memiliki sistem tubuh yang berfungsi dengan baik serta berjalan terkoordinasi secara serasi antara satu sistem dengan sistem lainnya. Sistem koordinasi pada manusia meliputi sistem saraf, sistem indera, dan sistem hormon.

1. Prinsip Mekanisme Kerja Sistem Saraf

Neuron, merupakan kesatuan dasar dari sistem saraf, memiliki kemampuan untuk menerima dan memberikan jawaban atas rangsangan yang diberikan padanya. Berbagai macam rangsangan akan diterima oleh neuron-neuron tertentu yang dikenal sebagai reseptor atau indera. Reseptor tertentu hanya dapat menerima suatu jenis rangsangan tertentu. Pada sel saraf, rangsangan diubah menjadi impuls. Impuls yang merambat dalam sistem saraf berwujud aliran listrik.

a. Neuron sel saraf Sebagai Unit Dasar Sistem Saraf

Sel saraf atau neuron merupakan unit struktural dan fungsional yang terkecil dari sistem saraf. Gambar 1.1 Struktur neuron pada manusia Sumber: http:biomedicalengineering.yolasite.comneurons.php LISTRIK untuk SMP KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM KOORDINASI MANUSIA KELOMPOK KOMPETENSI F Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Biologi SMA 11 Sel saraf berfungsi untuk menghantarkan rangsangan. Bagian-bagian sel saraf adalah sebagai berikut. 1 Badan sel, berfungsi menerima dan meneruskan impuls dari dendrit ke neurit atau akson. 2 Dendrit, berfungsi menerima dan membawa impuls ke badan sel. 3 Neurit atau akson, berfungsi untuk menghantarkan impuls dari badan sel ke sel saraf lainnya. 4 Sinapsis, tempat bertemunya 2 sel saraf, berfungsi meneruskan impuls dari satu sel saraf ke sel saraf yang lain. Pada sel saraf, bagian akson dibungkus oleh seludang mielin myelin sheet. Fungsinya seperti seludang karet yang membungkus kabel listrik, yaitu agar induksi listrik efisien dan mencegah bagian dalam akson dari bersentuhan dengan jaringan di sekitarnya. Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi: 1 Neuron sensorik atau neuron afferent, fungsinya menghantarkan impuls sensorik dari reseptor indera dan meneruskan ke otak atau sumsum tulang belakang. 2 Neuron motorik atau neuron efferent, fungsinya untuk menyampaikan perintah dari otak atau sumsum tulang belakang menuju reseptor ototkelenjar tubuh. 3 Neuron konektor, adalah neuron yang dendritnya berhubungan dengan akson dari neuron yang lain dan aksonnya berhubungan dengan dendrit dari neuron yang lain. 4 Neuron ajustor, adalah neuron yang menghubungkan neuron motorik dengan neuron sensorik yang terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang. Hubungan antar neuron antara akson dan dendrit membentuk suatu celah sempit synaps, sehingga hubungan ini dikenal sebagai hubungan synapsis. Bila suatu impuls telah sampai pada ujung akson, maka ujung akson akan melepaskan suatu zat yang dikenal dengan nama neurotransmitter. Neurotransmitter ini ada yang bersifat memicu eksitator dan ada yang bersifat mencegahmenghambat inhibitor. Yang dipicu atau dihambat oleh