Tujuan Indikator Ketercapaian Kompetensi
PPPPTK IPA
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan - Kemdikbud
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM KOORDINASI MANUSIA
KELOMPOK KOMPETENSI F
16
Gambar 1.4 Sistem saraf pada Sumsum tulang belakang pada manusia
Sumber: https:arinazulfayunitayunus.wordpress.com20120409hand-out-sistem- koordinasi
Fungsi medula spinalis adalah menerima, mengasosiasikan, dan memberikan jawaban langsung terhadap impuls sensoris yang diterimanya dari reseptor via
serabut saraf sensoris.
2 Sistem Saraf Tepi Sistem saraf tepi berbeda dengan saraf pusat dalam hal perlindungan, karena
saraf tepi tidak dilindungi oleh tulang seperti otak dan sumsum tulang belakang.
Struktur sistem saraf tepi meliputi sistem Saraf Somatis dan sistem saraf otonom. Sistem Saraf somatis bekerja untuk fungsi tubuh di bawah
pengaruhkesadaran. Sementara sistem saraf otonom bekerja menjalankan fungsi tubuh yang di luar kesadaran seperti berkedip dan bernapas.
a Sistem saraf somatis Berdasarkan tempat berpangkalnya, yaitu:
1 Saraf Cranialis Saraf Otak Terdapat 12 pasang saraf otak, yang kesemuanya berpangkal pada otak.
Sebagian ada yang berupa saraf sensoris, sebagian berupa saraf motoris dan sebagian berupa gabungan saraf sensoris dan motoris.
2 Saraf Spinalis Saraf Tulang Belakang Terdapat 31 pasang saraf spinal yang berpangkal pada medula spinalis.
Merupakan saraf gabungan antara saraf sensoris dan motoris. Berfungsi
LISTRIK untuk SMP
KEGIATAN PEMBELAJARAN 1: SISTEM KOORDINASI MANUSIA
KELOMPOK KOMPETENSI F
Modul Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan Guru Mata Pelajaran Biologi SMA
17
membawa dan menyampaikan impuls dari dan ke otot anggota tubuh, kulit dengan reseptor kulit dan seluruh bagian-bagian tubuh manusia.
b Sistem Saraf Otonom Seperti saraf spinal, maka saraf otonom ini juga merupakan saraf gabungan dari
saraf sensoris dan motoris. Dibedakan dua macam saraf otonom, yaitu: 1 Saraf Simpatis
Berpangkal pada medulla spinalis di daerah leher thoraks dan di daerah
pinggang lumbar, sehingga saraf simpatis disebut juga saraf thoracolumbar.
2 Saraf Parasimpatis Ada yang berpangkal pada medulla oblongata dan ada yang berpangkal pada
daerah sacrum dari medulla spinalis, oleh karena itulah saraf parasimpatis
disebut juga dengan saraf craniosacral.
Saraf simpatis dan para simpatis keduanya mensarafi suatu organ yang sama, bekerja secara antagonis. Bila simpatis bersifat memacu suatu organ, maka
parasimpatis bersifat menghambat kerja organ tersebut. Sebaliknya, bila saraf simpatis bersifat menghambat, maka saraf parasimpatis bersifat memacu. Jadi
tidak selalu simpatis yang bersifat memacu bagi suatu organ akan bersifat memacu
pula organ
yang lain,
demikian pula
parasimpatis yang
mendampinginya. Sebagai contoh, jika saraf simpatis pada jantung menyebabkan meningkatnya denyut jantung, maka saraf parasimpatis justru
menyebabkan menurunnya denyut jantung. Pada pembuluh darah, saraf simpatis menyebabkan penyempitan pembuluh, maka saraf parasimpatis
menyebabkan pelebaran pembuluh.