Prinsip-Prinsip Pengisian Aplikasi Monitoring dan Evaluasi Kinerja Penganggaran Kementerian Ketenagakerjaan

32 Buku Panduan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran 1. Buka browser dan masukkan alamat: monev.anggaran.depkeu.go.id, maka akan muncul tampilan sebagai berikut. 2. Pilih tahun anggaran, kemudian muncul tampilan: 33 Sistem Pelaporan Satuan Kerja Perangkat Daerah 3. Masukkan username dan password. Setelah berhasil login, menu yang ada dalam aplikasi, meliputi Dashboard, Entri Data, Monitoring, Laporan, Logic Model, Business Intelligence BI, Roadmap EKP, Informasi, dan Ubah Password. Khusus menu Logic Model dan Business Intelligence BI hanya terdapat pada layer Eselon I dan KL. Tampilan awal aplikasi adalah sebagai berikut: Mekanisme Pengisian Data pada Layer Satker Berikut ini mekanisme pengisian data pada layer Satker. Pengisian data di layer satker adalah pengisian realisasi capaian output. Langkah 1: Klik menu Entri Data Entri Realisasi Output, selanjutnya akan muncul Program dan Kegiatan yang terdapat pada satker berkenaan seperti tampilan berikut: 34 Buku Panduan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Langkah 2: Pilih kegiatan yang akan diisi capaian output-nya dengan mengeklik nama Kegiatan berkenaan, yang selanjutnya akan muncul tampilan sebagai berikut: Langkah 3: Isi volume realisasi output yang telah dicapai. 35 Sistem Pelaporan Satuan Kerja Perangkat Daerah a. Apabila suatu output telah selesai seluruhnya, isikan di kolom “Realisasi Volume”. Misalnya: target 5 dan telah selesai 4, maka isikan pada kolom dimaksud angka 4. b. Apabila suatu output belum selesai, namun realisasi anggaran sudah ada, maka isikan capaian progresnya di kolom “Progres . Misalnya: Apabila target output 5 dan yang telah selesai 4, sementara sisanya sudah mencapai 50, maka isikan pada kolom progres: [4x100+1x50]5=90. c. Isikan keterangan atau penjelasan apabila diperlukan di kolom “Keterangan”. Penjelasan yang diisi bisa berupa penjelasan terkait capaian output dimaksud ataupun bisa pula berisi hambatankendala dan permasalahan lain yang ditemui terkait pencapaian output dimaksud. Langkah 4: Klik tombol “Simpan”. Lakukan proses yang sama untuk mengisi capaian output yang lain. Pengisian data tersebut dapat dilakukan setiap saat sepanjang ada realisasi capaian output. Jadi, periode pengisiannya tidak perlu menunggu semesteran atau triwulanan. Setiap kali ada perkembangan realisasi capaian output, lakukan langkah yang sama seperti di atas dan replace timpa data sebelumnya dengan data baru. Khusus pada setiap akhir Februari, akan aktif tombol “Proses”. Menu ini untuk mengonfirmasi bahwa seluruh realisasi pencapaian output selama satu tahun telah dilaksanakan. Dengan mengeklik tombol “Proses” tersebut, maka satker tidak dapat lagi melakukan editing terhadap isian realisasi output, kecuali eselon I tidak mengesahkan isian tersebut. Tombol “Proses” terletak pada bagian kanan bawah di samping tombol “Simpan” seperti terlihat pada tampilan berikut: 36 Buku Panduan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Mekanisme Pengisian Data pada Layer Unit Eselon I Proses yang perlu dilakukan di layer Eselon I adalah pengesahan atas capaian output yang diisi oleh setiap satker dan pengisian informasi analisis rekomendasi. Proses Pengesahan Atas Capaian Output : Proses ini dilakukan sekali setiap tahun; biasanya dilakukan pada setiap akhir Februari. Sebelum waktu tersebut, menu pengesahan tidak diaktifkan. Pengesahan ini berfungsi sebagai alat konsolidasi akhir atas capaian output tahun sebelumnya. Capaian output yang telah disahkan mengandung pengertian bahwa isian realisasi capaian output yang dilakukan oleh setiap satker dianggap sudah final. Dengan demikian, satker tidak bisa lagi mengubah data realisasi capaian output-nya. Untuk mengesahkan realisasi capaian output tersebut, langkahnya adalah: Langkah 1: Pastikan login pada layer eselon I, selanjutnya klik menu Entri Data Entri Realisasi Output, selanjutnya akan muncul Program dan Kegiatan yang terdapat pada eselon I berkenaan seperti tampilan berikut: 37 Sistem Pelaporan Satuan Kerja Perangkat Daerah Langkah 2: Pilih opsi “Disahkan” atau “Tidak Disahkan”. Apabila dipilih opsi “Disahkan”, maka satker tidak bisa lagi mengubah data realisasi output-nya, sementara apabila dipilih opsi “Tidak Disahkan”, maka satker bisa melakukan editing atas capaian output-nya. Langkah 3: Klik Proses, maka proses pengesahan selesai. Proses Pengisian Analisis Rekomendasi : Menu ini disediakan untuk menyampaikan berbagai informasi atas evaluasi yang telah dilakukan, khususnya informasi mengenai hambatan, faktor pendukung, dan rekomendasi. Untuk mengisi analisis rekomendasi ini langkah yang dilakukan sebagai berikut: Langkah 1: Pastikan login pada layer eselon I, selanjutnya klik menu Entri Data Analisis Rekomendasi. Langkah 2: Pilih program yang sesuai sampai muncul 5 lima pertanyaan sebagai berikut: A. Pencapaian Kinerja analisis terhadap pencapaian kinerja 1. Apakah terdapat hambatankesulitan dalam pencapaian kinerja? Beri Penjelasan 2. Apa saja faktor pendukung dalam pencapaian kinerja? 3. Apa rekomendasi anda untuk peningkatan pencapaian kinerja? 38 Buku Panduan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran B. Proses Evaluasi hambatanmasukan terhadap pelaksanaan evaluasinya 1. Apakah terdapat hambatankesulitan dalam proses evaluasi? Beri Penjelasan 2. Apa saranmasukan Anda untuk perbaikan sistem evaluasi kinerja termasuk aplikasi ini? Tampilan pertanyaan tersebut seperti berikut: Langkah 3: Isilah informasi atas pertanyaan-pertanyaan tersebut secara singkat, padat, dan jelas. Langkah 4: Klik “Kirim”. Dengan melakukan, pengisian pada menu “Analisis Rekomendasi” di atas, maka eselon I sudah dianggap menyampaikan laporan sebagaimana dimaksud dalam PMK No. 249PMK.022011 sehingga tidak diperlukan lagi penyampaian laporan berbentuk fisik ke Ditjen Anggaran, Kementerian Keuangan. Mekanisme Pengisian Data pada Layer KementerianLembaga Proses yang perlu dilakukan di layer Eselon I adalah pengesahan atas capaian output. Periode waktu dan langkah pengoperasiannya sama dengan pengoperasian pada layer Eselon I. 39 Sistem Pelaporan Satuan Kerja Perangkat Daerah D. Sistem Pelaporan SKPD Instansi ProvinsiKabupatenKota Bidang Nakertrans Berdasarkan Permenakertrans Nomor 18 Tahun 2011 Tujuan penerbitan Permenakertrans Nomor 18 Tahun 2011 adalah dalam rangka pemantauan pelaksanaan kegiatan dan capaian kinerja kegiatan pada alokasi dana dekonsentrasi dan tugas pembantuan TP di Satuan Kerja Perangkat Daerah Provinsi KabupatenKota, bersifat bulanan dan tahunan. Yang dimaksud sistem pelaporan adalah ketentuan yang mengatur jenis, materi, sistematika, penyusunan dan penyampaian, koordinator serta penanggung jawab laporan yang menjadi kewajiban unit kerja daerah. Pelaporan sendiri adalah jenis naskah dinas yang disampaikan sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan pada periode waktu tertentu atau sewaktu-waktu. Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD adalah organisasilembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dekonsentrasitugas pembantuan di daerah provinsi, kabupatenkota. Sementara itu, unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi terdiri dari: 1. Sekretariat Jenderal; 2. Direktorat Jenderal Pembinaan Pelatihan dan Produktivitas; 3. Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja; 4. Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan SosialTenaga Kerja; 5. Direktorat Jenderal Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan; 6. Direktorat Jenderal Pembinaan Pembangunan Kawasan Transmigrasi; 40 Buku Panduan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran 7. Direktorat Jenderal Pembinaan Pengembangan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi; 8. Inspektorat Jenderal; dan 9. Badan Penelitian, Pengembangan dan Informasi.

1. Jenis dan Materi Pelaporan

Jenis pelaporan adalah laporan pelaksanaan tugas, yaitu jenis naskah dinas yang dibuat oleh pimpinan SKPDInstansi provinsi dan SKPDInstansi kabupatenkota yang melaksanakan fungsi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang berisi uraian informasi sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas umum pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Yang dimaksud SKPDInstansi Provinsi adalah SKPDinstansi yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di provinsi yang bersangkutan. Sementara itu, SKPDInstansi KabupatenKota adalah SKPD instansi yang lingkup tugas dan tanggung jawabnya di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian di kabupatenkota yang bersangkutan. Adapun materi laporannya berupa data dan informasi pelaksanaan tugas dan fungsi di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang mencakup, antara lain: a. pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan serta pelaksanaan daftar isian pelaksanaan anggaran DIPA yang dananya bersumber dari APBN dan APBD; b. permasalahan dan upaya tindak lanjut c. data-data lainnya. d. lampiran yang terdiri atas tiga format isian, yaitu bidang ketenagakerjaan, bidang ketransmigrasian, dan realisasi fisik keuangan dan permasalahan. 41 Sistem Pelaporan Satuan Kerja Perangkat Daerah Data dan informasi yang dilaporkan tersebut merupakan data dan informasi yang sifatnya pokok sebagaimana tercantum dalam Lampiran Peraturan Menteri Nomor Per.18MENXII2011. Sementara itu, data dan informasi yang sifatnya lebih rinci diatur tersendiri oleh unit kerja eselon I di lingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi sesuai dengan kebutuhan unit kerja yang bersangkutan.

2. Sistematika Pelaporan

Sistematika laporan pelaksanaan tugas sekurang-kurangnya memuat hal-hal berikut. Kata Pengantar Daftar Isi Daftar Lampiran Daftar Tabel Daftar Gambar, Graik BAB I : PENDAHULUAN a. Latar Belakang. b. Maksud dan Tujuan. c. Sasaran. d. Landasan Operasional. BAB II : TUGAS DAN FUNGSI SISTEM PELAPORAN SKPDINSTANSI PROVINSIKABUPATENKOTA BIDANG KETENAGAKERJAAN DAN KETRANSMIGRASIAN BAB III : RENCANA PROGRAMKEGIATAN DAN ANGGARAN a. Rencana ProgramKegiatan. b. Pagu Anggaran. BAB IV : PELAKSANAAN PROGRAMKEGIATAN DAN ANGGARAN a. Pelaksanaan ProgramKegiatan dan Hasilnya. b. Realisasi Penyerapan Anggaran. BAB V : PERMASALAHAN DAN UPAYA TINDAK LANJUT BAB VI : HAL-HAL KHUSUS BAB VII : PENUTUP LAMPIRAN-LAMPIRAN