Formulir B1: Realisasi Fisik dan Keuangan Unit Kerja Eselon I Formulir B2 : Realisasi Fisik dan Keuangan Unit Kerja Eselon II

Buk u P anduan P elapor an P elaksanaan A nggar an

3. Formulir B1: Realisasi Fisik dan Keuangan Unit Kerja Eselon I

19 Sistem Pelaporan Unit Kerja Pusat Unit Kerja Eselon I Diisi dengan nama unit kerja Eselon I. Program Diisi dengan nama program unit kerja Eselon I. Bulan Diisi dengan bulan laporan. Tahun Diisi dengan tahun laporan. Kolom 1 Cukup jelas. Kolom 2 Diisi dengan nama setiap Kegiatan dalam program. Kolom 3 Diisi dengan nilai rupiah pagu awal DIPA setiap kegiatan. Kolom 4 Diisi dengan nilai rupiah pagu akhirsetelah revisi DIPA setiap kegiatan. Kolom 5 Diisi bobot tertimbang dengan perhitungan nilai rupiah per kegiatan pada kolom 4 dibagi dengan jumlah kolom 4 dikali 100. Kolom 6 Diisi dengan realisasi keuangan per kegiatan sampai dengan bulan laporan. Kolom 7 Diisi dengan persentase realisasi keuangan per kegiatan sampai dengan bulan laporan. Kolom 8 Diisi dengan persentase realisasi fisik tertimbang kegiatan sesuai formulir B2 yang merupakan hasil penilaianperhitungan persentase fisik per kegiatan pada bulan tersebut. Kolom 9 Diisi dengan hasil perkalian nilai bobot tertimbang kolom 5 dikali dengan realisasi fisik kolom 8 dibagi 100. Formulir isian ditandatangani oleh pejabat Eselon I atau Sekretaris atas nama pejabat Eselon I, Kepala Biro Perencanaan atas nama Sekretaris Jenderal. Buk u P anduan P elapor an P elaksanaan A nggar an

4. Formulir B2 : Realisasi Fisik dan Keuangan Unit Kerja Eselon II

21 Sistem Pelaporan Unit Kerja Pusat Unit Kerja Eselon II Diisi dengan nama unit kerja Eselon II. Kegiatan Diisi dengan nama kegiatan unit kerja Eselon I. Sasaran Kegiatan Diisi dengan sasaran kegiatan pada Rencana Kerja Renja KL atau RKA-KL. Bulan Diisi dengan bulan laporan. Tahun Diisi dengan tahun laporan. Kolom 1 Cukup jelas. Kolom 2 Diisi dengan indikator kinerja kegiatan. Kolom 3 Diisi dengan target volume per indikator kegiatan. Kolom 4 Diisi dengan nilai rupiah pagu awal DIPA setiap indikator kegiatan. Kolom 5 Diisi dengan nilai rupiah pagu akhirsetelah revisi DIPA setiap indikator kegiatan. Kolom 6 Diisi bobot tertimbang dengan perhitungan nilai rupiah per indikator kegiatan pada kolom 5 dibagi dengan jumlah kolom 5 dikali 100. Kolom 7 Diisi dengan realisasi keuangan per indikator kegiatan sampai dengan bulan laporan. Kolom 8 Diisi dengan persentase realisasi keuangan per indikator kegiatan sampai dengan bulan laporan. Kolom 9 Diisi dengan persentase realisasi fisik per Indikator Kegiatan atau hasil penilaianperhitungan persentase fisik tertimbang dalam indikator kegiatan pada bulan tersebut. Kolom 10 Diisi dengan hasil perkalian nilai bobot tertimbang kolom 6 dengan realisasi fisik kolom 9 dibagi 100. Formulir isian ditandatangani oleh pejabat Eselon II Sekretaris, Direktur, Inspektur, Kepala Biro, Kepala Pusat, Kepala Balai. 23 Sistem Pelaporan Satuan Kerja Perangkat Daerah B AB 2 S ISTEM P ELAPORAN S ATUAN K ERJA P ERANGKAT D AERAH S atuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat SKPD adalah organisasilembaga pada pemerintah daerah yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan dekonsentrasitugas pembantuan di daerah provinsi, kabupatenkota. Adapun Laporan pelaksanaan tugas adalah jenis naskah dinas yang dibuat oleh pimpinan SKPDInstansi provinsi dan SKPDInstansi kabupatenkota yang melaksanakan fungsi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian yang berisi uraian informasi sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan tugas umum pemerintahan di bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. Ada tiga jenis pelaporan yang dipantau dan evaluasi oleh Pusat, termasuk Biro Perencanaan terkait kinerja pelaksanaan dekonsentrasi tugas pembantuan TP yang dialokasikan pada SKPD Provinsi KabupatenKota, yaitu sebagai berikut. 1. Pemantauan pelaksanaan pembangunan nasional sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006. Aplikasi online-nya dapat dilihat di situs e-monev.bappenas.go.id. 2. Monev kinerja pembangunan sesuai Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249PMK.022011. Aplikasi online-nya dapat dilihat di situs monev.anggaran.depkeu.go.id. 3. Sistem pelaporan SKPD ProvinsiKabupateKota sesuai Permenakertrans Nomor 18 Tahun 2011. Aplikasi online-nya dapat dilihat di situs http:permenakertrans18.com. 24 Buku Panduan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran

A. Dasar Hukum

Yang menjadi dasar kebijakan tentang serangkaian peraturan sistem pelaporan Satuan Kerja Perangkat Daerah SKPD instansi Provinsi, KabupatenKota bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian adalah sebagai berikut: 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah; 2. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekonsentrasi dan Tugas Pembantuan; 5. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor Per.18MENXII2011 tentang Sistem Pelaporan Satuan Kerja Perangkat DaerahInstansi ProvinsiKabupatenKota Bidang Ketenagakerjaan dan Ketransmigrasian; 6. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 249PMK.022011 tentang Pengukuran dan Evaluasi Kinerja Atas Pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian NegaraLembaga.

B. Tatacara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan ditetapkan untuk melaksanakan ketentuan Pasal 30 Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional. 25 Sistem Pelaporan Satuan Kerja Perangkat Daerah Adapun tujuan peraturan pemerintah tersebut adalah sebagai berikut. a. Melakukan pemantauan pelaksanaan rencana pembangunan secara triwulanan. b. Melakukan pengukuran pencapaian kinerja ProgramKegiatan pelaksanaan rencana pembangunan secara tahunan. c. Melakukan pemantuan terhadap pecapaian target Prioritas Nasional. d. Menfasilitasi KementerianLembaga KL untuk dapat saling berinteraksi dalam menyampaikan permasalahan pelaksanaan ProgramKegiatan. e. Mendukung pelaksanaan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan nasional. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tersebut mengamanatkan kepada Pimpinan KementerianLembaga KL untuk melakukan pemantauan pelaksanaan Renja-KL, kepada Gubernur untuk melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan dekonsentrasi dan tugas pembantuan, serta kepada Bupati Wali Kota melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan tugas pembantuan. Untuk memperlancar proses pelaporanpemantauan tersebut, telah dikembangkan aplikasi berbasis online yang disebut dengan e-Monev. Pelaksanaan pelaporan terhadap perkembangan realisasi penyerapan dana dan realisasi pencapaian target yang telah berjalan dengan aplikasi e-Monev tingkat KL tersebut telah mulai digunakan sejak akhir 2012. Berdasarkan hasil monitoring, penggunaan aplikasi e-Monev dalam pelaporan PP 392006 telah mampu meningkatkan jumlah KL yang melapor secara tepat waktu. Hal ini merupakan respons positif dari KL sebagai pengguna sehingga e-Monev dianggap perlu untuk terus dikembangkan dan disempurnakan.