Koordinator dan Penyusun Laporan Penanggung Jawab Laporan

44 Buku Panduan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Laporan pelaksanaan tugas dijadikan bahan evaluasi dalam melakukan penilaian terhadap SKPDinstansi provinsi dan kabupatenkota oleh Sekretaris Jenderal dan hasilnya disampaikan kepada Menteri, Gubernur untuk laporan SKPDinstansi provinsi, dan BupatiWalikota untuk laporan SKPDintansi kabupatenkota yang bersangkutan. Penilaian sebagaimana dimaksud di atas, meliputi substansi laporan serta tingkat ketaatankedisiplinan dalam penyampaian laporan, dan merupakan salah satu pertimbangan dalam penentuan program dan besarnya anggaran tahun berikutnya. Berikut ini mekanisme laporan pelaksanaan tugas sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Peraturan Menteri Nomor Per.18 MENXII2011. KEPALA INSTANSI PROVINSI KEPALA INSTANSI KABUPATEN BUPATIWALI KOTA GUBERNUR DIRJEN, KEPALA BADAN, IRJEN MENAKERTRANS Keterangan: Langsung Tembusan Gambar Mekanisme laporan tugas Sistem pelaporan satuan kerja perangkat daerahinstansi provinsi, kabupatenkota bidang ketenagakerjaan dan ketransmigrasian dipergunakan sebagai pedoman dalam rangka penyusunan laporan oleh SKPDinstansi Provinsi dan SKPDInstansi kabupatenkota yang melaksanakan fungsi ketenagakerjaan dan ketransmigrasian. 45 Sistem Pelaporan Satuan Kerja Perangkat Daerah Pelaporan sebagaimana dimaksud pada ayat 1, harus dilengkapi dengan data dan informasi perkembangan pelaksanaan program kegiatan dan data penting lainnya.

E. Penghargaan dan Sanksi

1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2013 tentang APBN Tahun Anggaran 2014 Pasal 16

Dalam rangka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran belanja KementerianLembaga Pemerintah perlu menerapkan sistem reward dan punishment atas pelaksanaan pelaksanan Anggaran Belanja KementerianLembaga tahun 2013, yang penerapannya dilakukan pada Tahun Anggaran 2015.

2. Aspek Pengenaan Sanksi Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 Pasal 75

Satuan Ker ja Perangkat Daerah SKPD yang secara sengaja danatau lalai dalam menyampaikan laporan DekonTP dapat dikenakan sanksi berupa: a. penundaan pencairan dana untuk triwulan berikutnya; b. penghentian alokasi dana untuk tahun anggaran berikutnya. Pengenaan sanksi tidak membebaskan SKPD dari kewajiban menyampaikan laporan.

3. Penghargaan dan Sanksi dalam Permenakertrans Nomor 18 Tahun 2011 Bab III Pasal 11

a. Laporan pelaksanaan tugas dijadikan bahan evaluasi dalam melakukan penilaian terhadap SKPDInstansi Provinsi dan KabupatenKota oleh Sekretaris Jenderal dan hasilnya disampaikan kepada Menteri, Gubernur untuk laporan SKPD 46 Buku Panduan Pelaporan Pelaksanaan Anggaran Instansi Provinsi, dan BupatiWali Kota untuk laporan SKPD Intansi KabupatenKota yang bersangkutan; b. Penilaian tersebut meliputi substansi laporan serta tingkat ketaatankedisiplinan dalam penyampaian laporan, dan merupakan salah satu pertimbangan dalam penentuan program dan besarnya anggaran tahun berikutnya. Dalam rangka meningkatkan penyelengaraan pelaporan di lingkungan Kementerian Ketenagakerjaan, khususnya Satker Provinsi, maka setiap tahun Biro Perencanaan melaksanakan evaluasi dan penilaian laporan daerah Permen 182011 dengan memberikan penghargaan dan sertifikat kepada Satker daerah yang menyelenggarakan pelaporan bidang Nakertrans secara baik. Sebagai contoh, peringkat tiga terbaik dalam Pelaporan tahun 2013 diraih oleh Disnakertrans Provinsi Kalimantan Tengah, Disnakertrans Provinsi Jawa Barat, dan Disnakertrans Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta .

F. Permasalahan

Berikut ini beberapa permasalahan dalam penyampaian laporan Satuan Kerja Perangkat Daerah. 1. Penyampaian laporan dari SKPDInstansi provinsi Peraturan Menteri Nomor 18MENXII2011 kepada Menakertrans, masih sering terlambat tidak tepat waktu; 2. Laporan bulanan baik dari SKPDInstansi KabKota ke Satker Provinsi masih belum kontinu; 3. Sering terjadinya pergantian petugas pelaporan; 4. Data dalam format masih ada yang kosong atau keliru target, terutama form C; 5. Terbatasnya dukungan dana pelaporan.