valid Arikunto, 2006: 74. Dibawah ini terdapat tabel yang menyatakan bahwa soal yang digunakan valid.
Tabel 8: Tabel Validitas Penilai 1 dan Penilai 2 Aspek
Penilai 1 Penilai 2
Keterangan
Ausdruckfähigkeit 0,683
0,676 VALID
Aufgabenbewältigung 0,724
0,788 VALID
Formale Richtigkeit 0,789
0,690 VALID
Aussprache und Intonation
0,618 0,661
VALID
2. Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas menurut Gronlund dalam Nurgiyantoro, 1994: 165 menunjuk pada pengertian konsistensi pengukuran, yaitu seberapa konsisten skor tes atau
hasil evaluasi dari satu pengukuran ke pengukuran yang lain. Adapun rumus uji reliabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah
rumus Alpha Cronbach menurut Arikunto 2010:239 digambarkan sebagai berikut.
r
11
=
1 k
k
2 1
2
1
b
Keterangan: r
11
= reliabilitas instrumen k
= banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
2
b
= jumlah varians butir
2 1
= varians total
Selanjutnya angka penghitungan dikonsultasikan dengan pada taraf
signifikansi α=0,05. Apabila koefisien reliabilitas hitung lebih besar daripada
, maka soal dinyatakan reliabel dan layak digunakan untuk mengambil data penelitian. Di bawah ini terdapat tabel yang menyatakan bahwa soal yang
digunakan reliabel.
Tabel 9: Tabel Reliabilitas Penilai 1 dan Penilai 2 Cronbach’s
Alpha Keterangan
Penilai 1 Penilai 2 0,843
0,850 RELIABEL
I. Prosedur Penelitian
Pelaksanaan penelitian eksperimen ini terbagi menjadi tiga tahap. 1. Tahap Pra Eksperimen
Pada tahap ini peneliti akan membuat instrumen dan rencana pembelajaran dengan teknik kancing gemerincing. Sebelum melaksanakan penelitian, peneliti
mengadakan observasi awal di sekolah untuk mendapatkan populasi. Setelah mendapatkan populasi peserta didik, peneliti akan menentukan sampel dari
populasi tersebut. Sampel ini terdiri dari dua kelas, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Setelah mengetahui sampel dari dua kelas tersebut, peneliti
kemudian menyiapkan materi untuk diajarkan di kelas eksperimen. Namun, sebelum memberikan perlakuan treatment peneliti akan melaksanakan pre-test
pada kedua kelas tersebut. Tes ini digunakan untuk menyepadankan kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga post-test yang dilaksanakan akan memberikan hasil yang sesuai karena adanya perlakuan tersebut.
2. Tahap Eksperimen