Fungsi dan Manfaat Danau Kualitas Fisika-Kimia Perairan

Profil Danau Limboto Tahun 2009 12 Outlet Danau Limboto. Debit rata-rata outlet danau adalah 8,20 m 3 det dengan maksimal tercatat 39,70 m 3 det dan debit minimal tercatat 0,10 m 3 det. Gambar 10. Peta Outlet Danau Limboto

b. Fungsi dan Manfaat Danau

Danau Limboto memiliki banyak fungsi dan manfaat yaitu sebagai penyedia air bersih, habitat tumbuhan dan satwa, pengatur fungsi hidrologi, pencegah bencana alam, stabilisasi sistem dan proses-proses alam, penghasil sumberdaya alam hayati, penghasil energi, sarana transportasi, rekreasi dan olahraga, sumber perikanan, sumber pendapatan, pengendali banjir, dan sebagai sarana penelitian dan pendidikan. Profil Danau Limboto Tahun 2009 13 Beberapa fungsi dan manfaat danau secara ekosistem adalah sebagai berikut : 1. Sebagai sumber plasma nutfah yang berpotensi sebagai penyumbang bahan genetik. 2. Sebagai tempat berlangsungnya siklus hidup jenis florafauna yang penting. 3. Sebagai sumber air yang dapat digunakan langsung oleh masyarakat sekitarnya rumah tangga, industri dan pertanian. 4. Sebagai tempat penyimpanan kelebihan air yang berasal dari air hujan, aliran permukaan, sungai-sungai atau dari sumber-sumber air bawah tanah. 5. Memelihara iklim mikro, di mana keberadaan ekosistem danau dapat mempengaruhi kelembaban dan tingkat curah hujan setempat. 6. Sebagai sarana tranportasi untuk memindahkan hasil-hasil pertanian dari tempat satu ke tempat lainnya. 7. Sebagai sarana rekreasi dan obyek pariwisata. Dua hal lain yang ditawarkan ekosistem danau adalah : 1. Sebagai sumber air yang paling praktis dan murah untuk kepentingan domestik maupun industri. 2. Sebagai sistem pembuangan yang memadai dan paling murah. Sebagai sumber air paling praktis, danau sudah menyediakannya melalui terkumpulnya air secara alami melalui aliran permukaan yang masuk ke danau, aliran sungai-sungai yang menuju ke danau dan melalui aliran di bawah tanah yang secara alami mengisi cekungan di muka bumi ini. Bentuk fisik danau memberikan daya tarik sebagai tempat membuang yang praktis. Jika semua dibiarkan demikian, maka akan mengakibatkan danau tak akan bertahan lama berada di muka bumi. Profil Danau Limboto Tahun 2009 14 II. Karakteristik

a. Kualitas Fisika-Kimia Perairan

Kualitas lingkungan perairan Danau Limboto pada umumnya cukup baik untuk kehidupan ikan. Kecerahan perairan berkisar antara 15 -125 cm, dan pH berkisar antara 7,99 sehingga termasuk danau alkalis. Kadar kesadahan di danau tinggi, berkisar antara 157,28 mgl, sedangkan kekeruhan umumnya rendah berkisar antara 3,32 NTU. Kadar Nitrat dan Nitrit di perairan ini berkisar antara 0,433 mgl dan 0,018 mgl, sedang kandungan sisa organik juga tinggi 15,97 mgl, nilai yang cukup tinggi untuk suatu perairan umum. Perincian dapat dilihat pada tabel 2. Suhu perairan berkisar antara 25,0-32,9°C, dimana suhu tersebut layak untuk kegiatan perikanan. Derajat keasaman pH perairan berkisar antara 7,0 - 8,5 yang artinya perairan netral cenderung alkalis. pH yang demikian ini dapat mendukung kegiatan perikanan seperti pendapat Boyd 1982 yaitu berkisar antara 6,0 – 9,0. Daerah pegunungan sekitar danau merupakan pegunungan kapur yang agak gundul sehingga aliran air dari daerah tersebut yang mengandung kapur yang dapat meningkatkan pH perairan danau. Total alkalinitas berkisar antara 56,7- 252 mgI CaCO3 eq yang berarti Danau Limboto termasuk perairan yang sadah. Hal ini memungkinkan karena sekitar Danau Limboto merupakan kapur yang agak gundul. Konsentrasi N-NO2 berkisar antara 0,008-0,345 mgI dan konsentrasi tertinggi terjadi pada bulan November. Profil Danau Limboto Tahun 2009 15 Tabel 2. Kualitas Fisika–Kimiawi Perairan Danau Limboto Tahun 2008 Hasil dekomposisi bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan air yang mati. Konsentrasi N-NO3 antara 0,034-1,579 mgL dan tertinggi terjadi pada bulan September. Hal ini kemungkinan proses dekomposisi bahan dan nitrifikasi telah berjalan sempurna dan menghasilkan nitrat. Konsentrasi N-NO3 merupakan salah satu indikator tingkat kesuburan perairan yang tinggi. Konsentrasi N-NH4 berkisar 0-1,416 mgL dan N-NH3 berkisar 0 - 1,337 mgI yang mana konsentrasi tertinggi terjadi pada bulan November. Konsentrasi N-NH4 yang tinggi merupakan salah satu indikator kesuburan perairan yang tinggi. Fosfat dapat digunakan langsung oleh fitoplankton dan tumbuhan air Effendi, 2003. Senyawa fosfat di perairan sebagian besar terikat oleh partikel yang akan mengendap ke perairan. Zat anorganik mengalami proses dekomposisi dan senyawa fosfat dapat lepas kembali ke dalam Fisika D.Limboto 1 Bau - - SMEWW-2150 Tdk berbau 2 TDS mgL 1500 SMEWW-2540-C 679 3 Kekeruhan NTU 25 SMEWW-2540-B 3,32 4 Daya hantar listrik uScm - SMEWW 2510 965 Kimia 1 Besi Fe mgL 1,0 SMEWW-3500-Fe-B 0,556 2 Flourida F mgL 1,5 SMEWW 4500-F-D 0.001 3 Kesadahan CaCO 3 mgL 500 SMEWW-2340-C - 157,28 4 Klorida Cl - mgL 600 SMEWW-4500-Cl - 8,61 5 Mangan Mn mgL 0,5 SMEWW-3500-Mn-B 0,658 6 Nitrat NO 3 - N mgL 10 SNI 06-2480 1991 0,433 7 Nitrit NO 2 - N mgL 1,0 SMEWW-4500-NO 2 -B 0,018 8 pH 6.5 - 9.0 SMEWW-4500-H + 7,99 9 Sulfat SO 4 mgL 400 SMEWW-4500-SO 4 -E 40,57 10 MBAS mgL 0,5 SMEWW-5540 0,137 11 Zat Organik KMnO 4 mgL 10 SNI 06-2506 1991 15,97 12 Sisa Klor mgL - 0,0 Catatan : Terakreditasi : Penambahan ruang lingkup Akreditas Sumber : Laboratorium Air Teknik Lingkungan FTSL ITB 2008 Metoda Analisis Hasil Analisis Baku Mutu mengacu kepada Air Bersih No.: 416MENKESPerIX1990 Baku Mutu No Parameter Analisis Satuan Profil Danau Limboto Tahun 2009 16 perairan pada, kondisi anaerob. Sebagian besar senyawa fosfat terdapat dalam bentuk kaloid yang dapat hilang bersama keluaran air danau Wetzel, 2001. Tinggi rendahnya kandungan fosfat di dalam perairan merupakan pendorong terjadinya dominasi fitoplankton tertentu. Konsentrasi P-PO4 berkisar 0,029 - 5,192 mgI dan konsentrasi tertinggi pada bulan Mei. Konsentrasi fosfat yang tinggi dapat mendorong terjadinya blooming alga dan tumbuhan air. Kandungan P-PO4 yang tinggi di perairan kemungkinan berasal dari limbah domestik, limbah pertanian, aliran air permukaan di lahan pertanian, serta hasil dekomposisi tumbuhan air yang telah mati. Berdasarkan hasil pengukuran nutrien di Danau Limboto maka Danau Limboto dapat dikatakan sebagai danau yang subur dan telah mengalami eutrofikasi. Berdasarkan konsentrasi N-NO3 yang berkisar 0,034-1,579 dengan rataan 0,419 mgI termasuk eutrofik, konsentrasi P-PO4 yang berkisar 0,095-5,192 mgI dengan rata-rata 1,383 mgI termasuk eutrofik, jumiah klorofil a berkisar 3,47 - 32,3 mgm 3 dengan rata- rata 19,87 mgm 3 termasuk meso - eutrofik, produktivitas primer yang berkisar 106,8 – 1.171, 87 mgm 3 hari dengan rata-rata 523,2 mgm 3 hari termasuk meso- eutrofik, kecerahan yang berkisar 0,1 - 0,9 m dengan rata-rata 0,42 m termasuk eutrofik Golman Horne, 1983; Lander caam Suwignyo, 1983; Volundeir claam Effendi, 2003; Wetzel, 2001. Berdasarkan kriteria di atas maka Danau Limboto dapat digolongkan dalam kriteria meso-eutrofik menuju eutrofik. Danau Limboto merupakan suatu perairan yang dangkal dan subur. Kesuburan danau terutama disebabkan oleh masukan nutrien yang berasal dari limbah rumah tangga di sekitar danau dan dari daerah tangkapannya catchment area. Profil Danau Limboto Tahun 2009 17

b. Keanekaragaman Hayati