Profil Danau Limboto Tahun 2009
53
d. Program
Program penyelamatan Danau Limboto merupakan program yang sangat penting bagi masyarakat di Provinsi Gorontalo, khususnya masyarakat di
pesisir Danau Limboto. Danau Limboto merupakan sumberdaya alam yang sangat terkait dengan hajat hidup masyarakat. Secara ekologis
danau merupakan habitat dari berbagai biota air, juga berfungsi sebagai pengendali banjir. Secara ekonomi Danau Limboto merupakan sumber
mata pencaharian petani dan nelayan di sekitarnya, juga berfungsi sebagai sarana transportasi dan obyek wisata. Dalam upaya
penyelamatan Danau Limboto perlu dilakukan kajian lingkungan eksternal dan internal sehingga upaya yang dilakukan tersebut efektif dalam
mencapai sasaran. Kondisi dan karakteristik lingkungan eksternal dan internal perlu dianalisis sehingga dapat diketahui dampak penting
ditimbulkan dan dapat ditetapkan rencana-rencana strategis yang mungkin dapat dilakukan.
d.1. Pendekatan
Pelaksanaan program dilakukan berdasarkan beberapa pendekatan yaitu:
Pendekatan ilmiah, dalam setiap kegiatan diterapkan inovasi teknologi untuk memecahkan masalah.
Pendekatan partisipatif, masyarakat terlibat langsung dalam pelaksanaan program dengan pengawalan dan pengawasan dari
instansi terkait. Pendekatan integratif dan koordinatif, program dilakukan secara
terpadu oleh berbagai stakeholders.
d.2. Ruang Lingkup Kegiatan
Program penyelamatan Danau Limboto terdiri atas 4 sub program dengan 14 kegiatan. Rincian kegiatan disajikan pada Lampiran 1.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
54 A. Program Penataan Kawasan Danau Limboto
1. Penetapan Zonasi Danau Limboto Latar Belakang
Mengingat ekosistem danau memiliki multi fungsi dan manfaat, maka pengelolaan danau harus dilaksanakan
secara terencana dan penuh kehatihatian agar potensi danau dapat termanfaatkan secara optimal dan kegiatannya
diprioritaskan pada kawasan danau yang memiliki potensi pemanfaatan tinggi serta kawasan yang telah mengalami
degradasi, selain itu kegiatan pengelolaan danau juga harus diprioritaskan bagi kesejahteraan masyarakat.
Komunitas masyarakat yang sadar akan pentingnya suatu kawasan danau khususnya bagi kehidupan manusia, serta
mempunyai kemauan dan kemampuan untuk memanfaatkan danau secara bijaksana, akan memelihara keberadaan danau
dengan berbagai fungsi dan nilai pentingnya. Berdasarkan pada prinsip ini maka danau dapat terjaga dengan sendirinya
oleh komunitas masyarakat. Pengelolaan demikian dapat terwujud apabila telah ada
batasan yang jelas dan akurat peruntukan wilayah zona bagi berbagai kepentingan tersebut, kejelasan zona meliputi batas
daerah terluar danau dan bantaran danau, zona pemanfaatan budidaya areal penangkapan, zona
konservasi lindung. Pengalaman menunjukkan bahwa pengelolaan danau yang melibatkan berbagai pemangku
kepentingan khususnya masyarakat lokal, dan kejelasan wilayah masing-masing lebih memberikan kepastian
keberlanjutan pengelolaan danau
Tujuan : Tertatanya zonasi danau limboto
Profil Danau Limboto Tahun 2009
55 Ruang Lingkup Kegiatan :
1. Persiapan pengupulan data yang meliputi data batasan danau limboto
2. Sosialisasi penetapan zonasi danau limboto ke
masayarakat 3. Pengukuran dan pemasangan batas danau dan zonasi
pemanfatan 4. Evaluasi
Input : Dana untuk alokasi Sumber Daya Manusia,
Tenaga Ahli, dan Teknologi. Output
: Zonasi danau limboto yang jelas dan akurat Outcome : Peningkatan kesadaran masyarat di pesisir
danau terhadap pelestarian lingkungan Danau Limboto
Benefit :
Tumbuhnya partisipasi stakhoelder pemerintah, swasta dan masyarakat dalam
Penyelamatan Danau Limboto. Impact
: Meningkatkan kualitas lingkungan danau.
2. Pengembangan Kelembagaan Pengelolaan Danau Limboto
Latar Belakang
Danau adalah salah satu bentuk sumberdaya yang dikaruniakan oleh Sang Pencipta untuk menunjang kehidupan
seluruh mahluk hidup di bumi ini, termasuk manusia. Oleh karenanya, adalah suatu kewajiban bagi kita semua untuk
menjaga eksistensi danau beserta segala potensi yang ada di dalamnya sebagai salah satu usaha untuk menjamin
kelangsungan hidup generasi kini dan mendatang.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
56
Degradasi nilai dan fungsi dari suatu danau akan memberikan dampak negatif pada aspek sosial ekonomi terutama bagi
masyarakat sekitarnya. Masyarakat sebagai pengguna danau akan mempunyai rasa memiliki, apabila mereka sadar dan
peduli akan manfaat danau bagi kehidupan. Selama ini, pengelolaan danau masih dilakukan secara sektoral dan
regional serta belum memiliki kejelasan mengenai peran dan pembagian tanggung jawab bagi masing-masing pemangku
kepentingan. Evaluasi dari kegiatan seringkali didasarkan pada kepentingan masing-masing sektor sehingga tidak
jarang menimbulkan konflik diantara para pengguna. Danau dimanfaatkan oleh beragam pemangku kepentingan,
akibatnya pengelolaan danau menjadi rawan konflik dan di beberapa tempat memicu rusaknya sumberdaya hayati. Oleh
sebab itu pengelolaan danau harus dilakukan secara terpadu yang melibatkan semua pemangku kepentingan
Tujuan : Terbentukmya kelembagaan yang formal dalam
pengelolaan dan penyelamatan Danau Limboto.
Ruang Lingkup Kegiatan :
1. Persiapan 2. Pembentukan kelembagaan yang melibatkan seluruh
stakholder 3.
Sosialisasi kelembagaan dan perannanya kepada masyarakat
4. Evaluasi Input
: Dana untuk alokasi Sumber Daya Manusia,
Tenaga Ahli, dan Teknologi. Output :
Lembaga pengelolah danau limboto
Profil Danau Limboto Tahun 2009
57
Outcome: Peningkatan kesadaran masyarat di pesisir
dan hulu danau terhadap pelestarian lingkungan Danau Limboto
Benefit : Tumbuhnya partisipasi stakhoelder
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam Penyelamatan Danau Limboto.
Impact : Meningkatkan kualitas lingkungan danau.
3. Penyusunan Sistem Informasi Manajemen Danau Limboto Latar Belakang
Penanganan Danau Limboto masih bersifat parsial dan masih bersifat sektoral. Selama ini ternyata belum disadari bahwa
penanganan Danau Limboto sebenarnya merupakan wewenang Pemerintah Provinsi karena berada pada 2
diwilayah administrasi yaitu Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.
Program penanganan Danau Limboto sejak masih bergabung dengan Sulawesi Utara talah lama dilaksanakan bahkan
bekerjasama dengan CIDA maupun JICA menyusun rencana action plan namun hasilnya belum tersosialisasi dengan baik
kepada masyarakat umum. Disisi lain, masyarakat dengan caranya sendiri
memanfaatkan Danau Limboto terlepas dari pengetahuan tentang kondisi kritis Danau Limboto. Demikian pula bagi
nelayan dan petani yang bergantung hidupnya pada kekayaan ekosistem Danau Limboto, rupaya mereka juga
belum sepenuhnya mengetahui dan menyadari apakah kegiatan yang mereka jalankan ramah lingkungan atau tidak.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
58
Melalui program penyelamatan Danau Limboto yang di laksanakan Balitbangpedalda ini maka sebagai langkah awal
disusun suatu sistem informasi manajemen Danau Limboto yang berisi data base lengkap latar belakang pembentukan,
data kondisi Danau Limboto dari waktu ke waktu serta Manajemen Penanganan Danau Limboto.
Tujuan : Tersedianya informasi yang mendukung
keterpaduan manajemen pengelolaan Danau Limboto dan upaya penyelamatannya.
Ruang Lingkup Kegiatan :
1. Penelusuran Pustaka. 2. Pengumpulan Data – Data Hasil Penelitian dan Proyek
Tentang Danau Limboto. 3. Repro cetak ulang berbagai koleksi sejarah Gorontalo
dan hasil kajian yang berkaitan dengan Danau Limboto. 4. Penyewaan dan Perbaikan gedung ex. Pendaratan Bung
Karno Sebagai Pusat Data dan Informasi Danau Limboto. 5. Pembuatan Web Site Penyelamatan Danau Limboto.
6. Biaya Up Date Data Lapangan. Input
: Dana untuk alokasi Sumber Daya Manusia, Tenaga Ahli, dan Teknologi.
Output : Data sejarah, hasil kajian danau limboto dari
tahun ke tahun dalam bentuk hard copy dan soft copy .
Outcome : Tersedianya data akurat tentang Danau Limboto dalam rangka rencana pengelolaan
dan pemulihan lingkungan. Benefit
: Memiliki kelengkapan data dan sistem informasi yang memudahkan
Profil Danau Limboto Tahun 2009
59
pengelolaanmanajemen Danau Limboto secara efisien, efektif berbasis lingkungan
serta terpadu. Impact : Memudahkan sistem koordinasi dalam
penanganan Danau Limboto.
B. Program Pemberdayaan Masyarakat 1. Sosialisasi Penanganan Danau Limboto
Latar Belakang
Penyelamatan Danau Limboto harus didukung oleh sosialisasi yang baik dimasyarakat. Selain tatap muka
langsung, sosialisasi melalui meda yang dapat digunakan, diantaranya Radio, Televisi dan Koran, selama ini
dimanfaatkan secara optimal, disamping bahan sosialisasi yang masih kurang.
Tujuan : Keterbukaan terhadap pengelolaan dan
penyelamatan Danau Limboto.
Ruang Lingkup Kegiatan :
1. Persiapan 2. Pelaksanaan
Sosialisasi 3. Evaluasi
Input : Dana untuk alokasi Sumber Daya
Manusia, Tenaga Ahli, dan Teknologi. Output
: Jumlah peserta yang ikut serta di wilayah hulu dan pesisir Danau Limboto
Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
60
Outcome : Peningkatan kesadaran masyarat di pesisir dan hulu danau terhadap
pelestarian lingkungan Danau Limboto Benefit
: Tumbuhnya partisipasi masyarakat dalam Penyelamatan Danau Limboto.
Impact :
Meningkatkan kualitas SDM Lingkungan.
2. Pemberdayaan Masyarakat Wilayah Sub DAS Limboto dan Pesisir Danau Limboto.
Latar Belakang
Kondisi sosial ekonomi masyarakat yang berada di hulu DAS Limboto dan Pesisir Danau Limboto berhubungan
langsung dengan kondisi ekosistem Danau Limboto. Sebagian besar masyarakat di hulu DAS Limboto sangat
bergantung pada pertanian dan perkebunan yang dilakukan secara tradisional dan tidak ramah lingkungan
sehingga mengurangi daya dukung lahan, perbukitan di wilayah hulu DAS Limboto saat ini sebagian besar dalam
kondisi kritis. Hal ini akan mempengaruhi pendapatan masyarakat petani diwilayah hulu DAS. Sebaliknya pada
wilayah pesisir danau merupakan tanah yang subur yang berasal dari daerah hulu DAS Limboto sehingga
mendorong masyarakat untuk memanfaatkannya. Pada wilayah perairan Danau Limboto sendiri banyak
tumbuh usaha budidaya perikanan air tawar yang berlangsung terus menerus.
Kegiatan–kegiatan tersebut berdampak pada degradasi catchman area dan degradasi danau. Perlu dicetuskan
Profil Danau Limboto Tahun 2009
61
suatu solusi alternatif bagi kegiatan mereka agar tetap berjalan namun dilakukan secara ramah lingkungan.
Tujuan : Melahirkan inovasi masyarakat di hulu Sub
DAS Limboto dan pesisir Danau Limboto dengan usaha yang ramah lingkungan.
Ruang Lingkup Kegiatan :
Usulan program masyarakat terkait dengan penanganan Hulu Sub DAS Limboto, Pesisir dan wilayah perairan
danau Limboto, meliputi : 1. Kegiatan Persiapan
2. Pemberian Bantuan Langsung 3. Monitoring dan Evaluasi
Input : Dana untuk alokasi usulan masyarakat.
Output : Jumlah program usulan masyarakat yang
terlaksana. Outcome : Menumbuhkan
cara berusaha
masyarakat disekitar hulu, pesisir dan perairan Danau Limboto yang ramah
lingkungan. Benefit : Mengurangi laju degrasi hulu, pesisir dan
perairan Danau Limboto dengan aktivitas usaha masyarakat yang tidak ramah
lingkungan. Impact : Meningkatkan
taraf hidup
masyarakat dengan tidak merusak lingkungan hulu,
pesisir dan
perairan Danau
Limboto.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
62 C. Program Pemulihan Lingkungan Danau
1. Karakterisasi Sifat Fisik – Kimia Air Keragaman Hayati Danau
Latar Belakang
Saat ini kualitas air danau limboto mengalami penurunan kualitas akibat limbah domestik, aktivitas budidaya yang
dilakukan di dalam danau, sedimentasi danau akibat erosi di daerah hulu sungai. Danau limboto memiliki ekosistem
tersendiri dan keanekaragaman hayati yang sampai pada kondisi kritis saat ini belum diidentifikasi secara pasti.
Tujuan Mengetahui kualitas air melalui pengukuran
parameter fisika dan kimia dan mikrobiologi air serta keanekaragaman hayati Danau
Limboto.
Ruang Lingkup Kegiatan :
Meliputi pengukuran kualitas air Danau Limboto dengan ruang lingkup pekerjaan meliputi 16 titik sebagai berikut :
1. Inlet : masuknya air sungai dan drainase yang masuk ke danau dengan jumlah titik 3 sungai sebagai lokasi
sampling yang merupakan sungai sesaat intermiten dan 1 Sungai tetap parenial yaitu Biyonga.
2. Outlet : keluarnya air danau menuju ke muara Teluk Tomini sebanyak 1 titik.
3. Pertengahan Danau : sebanyak 1 titik 4. Bagian tepi danau yang digunakan untuk budidaya
sebanyak 10 titik. 5. Identifikasi biota air yang ada di Danau Limboto serta
eksosistemnya.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
63
Parameter kualitas air yang akan di ukur meliputi 27 parameter dengan rincian pengukuran, 6 parameter fisik
dan 19 parameter kimia dan 2 parameter mikrobiologi yang terdiri dari :
1. Parameter Fisika : Temperatur, TDS, TSS, Kekeruhan,
Hantaran Listrik, dan Warna. 2. Parameter Kimia : pH, Besi, Kalsium, Magnesium,
Alkalinitas, Klorida, Amonia, Nitrit, Nitrat, Posfat, Sulfat, CO2 terlarut, Salinitas, DO, BOD5, COD, Deterjen,
Timbal dan Raksa. 3. Parameter Mikrobiologi : Total Coliform dan Fecal
Coliform. 4.
Identifikasi biota air yang ada di Danau Limboto serta eksosistemnya.
Input :
Dana untuk alokasi Sumber Daya Manusia, Tenaga Ahli, dan Alat.
Output : Data kualitas air 27 parameter pada 16
titik lokasi yang tersebar di Danau Limboto dan data biota Danau Limboto
serta ekosistemnya. Outcome : Tersedianya data akurat kualitas air dan
keanekaragaman hayati Danau Limboto dalam rangka rencana pengelolaan
dan pemulihan lingkungan. Benefit
: Mengetahui baku mutu air Danau Limboto dan data keanekaragaman
hayati terakhir. Impact :
Peningkatan kepedulian masyarakat terhadap kualitas air dan pelestarian
keanekaragaman
Profil Danau Limboto Tahun 2009
64 2. Peningkatan Konservasi dan Pemulihan Kerusakan
Zona Hulu dan Zona Penyangga Latar Belakang
Kawasan kritis diwilayah DAS Limboto-Bone – Bolango yang terletak di Kabupaten Gorontalo dan Kabupaten Bone
Bulango dengan luas seluruhnya adalah 24.033 Ha Data Lahan Kritis Balitbang 2004. Lahan kritis yang masuk
dalam program Gerhan + 5 dari luas lahan kritis tersebut, sebagian besar berada di Sub DAS Limboto.
Tanaman Jarak merupakan salah satu tanaman perkebunan yang dapat dijadikan alternatif tanaman
penghijauan yang murah dan mudah dibudidayakan serta saat ini menghasilkan alternatif pengganti BBM solar
sehingga kedepan akan bernilai ekonomis penting.
Tujuan : Konservasi lahan kritis pada Zona Hulu dan
Penyangga Danau Limboto dengan tanaman Jarak yang memiliki prospek ekonomi tapi
murah dan mudah dibudidayakan.
Ruang Lingkup Kegiatan
1. Persiapan 2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi Input
: Dana untuk alokasi konservasi. Output
: Luas lahan kritis yang ditanami pohon Jarak. Outcome : Meningkatnya kualitas hulu dan penyangga
danau. Benefit
: Mengembalikan fungsi Ekosistem Hulu Penyangga
Impact : Mengembalikan fungsi ekosistem Danau Limboto.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
65 3.
Peningkatan Konservasi dan Pemulihan Kerusakan Daerah Hilir Danau Limboto yang melintasi Kota
Gorontalo Latar Belakang
Pengkayaan nutrin di perairan danau limboto telah menyebabkan tumbuh suburnya enceng gondok dan
tumbuhan air lainnya. Hal ini merupakan salah satu penyebab penadangkan danau limboto itu sendiri, dan pada
akhir-akhir ini tanaman enceng gondok telah mencemari peraiaran pantai indah Kota Gorontalo melalui outlet danau
tersebut. Kondisi ini jka tidak segera diatasi akan berdampak pada
pencemaran lingkungan muara tersebut dan akan berdampak simultan baik bagi kehidupan biota perairan
maupun pada masyarakat nelayan dipesisir pantai.
Tujuan : Konservasi daerah hilir melalui pembersihan
tanaman pengganggu yang masuk ke outlet danau limboto
Ruang Lingkup Kegiatan
1. Persiapan 2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi Input
: Dana untuk alokasi konservasi. Output : Luas dan panjang outlet yang di kerjakan.
Outcome : Meningkatnya kualitas air daearah hilir danau limboto outlet.
Benefit : Mengembalikan fungsi Ekosistem hilir danau limboto
Impact : Mengembalikan fungsi ekosistem Danau Limboto.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
66 4. Penanggulangan
Pencemaran Danau
Limboto Tumbuhan Pengganggu danau Limboto, sisa makanan
ikan, limbah dari pabrik, dll Latar Belakang
Akibat eutrofikasi Danau Limboto banyak tumbuh tanaman pengganggu yang banyak menyerap air dan dapat
mempercepat pendangkalan danau sehingga perlu dilakukan pengendalian secara bijak dan pemanfaatannya
untuk kegiatan ekonomis.
Tujuan : Mengurangi pendangkalan Danau Limboto. Ruang Lingkup Kegiatan :
1. Persiapan 2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi Input
: Dana untuk pengendalian tanaman pengganggu perairan.
Output : Luas arealtanaman pengganggu yang
dibersihkan. Outcome : Meningkatnya kualitas kuantitas perairan danau
Limboto. Benefit : Pengendalian keseimbangan ekosistem danau.
Impact : Mengembalikan fungsi ekosistem Danau
Limboto.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
67 5. Restocking Keanekaragaman Hayati Danau
Latar Belakang
Ketidakseimbangan ekosistem danau yang diakibatkan oleh proses degradasi lahan telah menyebabkan biota perairan
danau semakin mengalami tekanan yang diketahui dari menipisnya unsur hara, penurunan kualitas air, dan
penurunan volume danau. Sehingga perlu dilakukan restocking.
Tujuan : Konservasi lahan perairan Danau Limboto.
Ruang Lingkup Kegiatan
1. Persiapan 2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi
Input : Dana untuk restocking.
Output : Jenis dan banyaknya jenis biota yang direstocking.
Outcome : Mengembalikan ketersediaan
sumberaya hayati danau.
Benefit : Mengembalikan fungsi Ekonomis dan
Lingkungan danau Impact : Kelestarian sumber daya alami Danau
Limboto
Profil Danau Limboto Tahun 2009
68 6. Pemanfaatan Enceng Gondok dan Sedimen Danau
Limboto Latar Belakang
Pemanfaatan enceng gondok dan sedimen danau limboto menjadi barang bernilai ekonomis menjadi perhatian bagi
pemerintah. Hal tersebut antara lain menciptakan industri yang mengolahan enceng gondok dan sedimen menjadi
bahan bangunan, juga peningkatan keterampilan bagi masyarakat sekitar danau dalam memanfaatkan limbah
tersebut.
Tujuan : Mengurangi pendangkalan Danau Limboto. Ruang Lingkup Kegiatan :
1. Persiapan 2. Pelaksanaan
3. Monitoring dan Evaluasi
Input : Dana untuk pengadaan alat industri batako
dan instalasi, persiapan SDM. Output
: Luas areal yang dikeruk diangkat sedimen. Outcome : Meningkatnya
kualitaskuantitas perairan
danau Limboto. Benefit
: Pengendalian keseimbangan ekosistem
danau. Impact : Mengembalikan fungsi ekosistem Danau
Limboto.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
69 D. Program Pengelolaan Lingkungan
1. Promosi Wisata Danau dan Iklan Layanan Pengelolaan Lingkungan Danau Yang Ramah Lingkungan
Latar Belakang :
Kawasan danau Limboto sebenarnya memiliki daya tarik wisata ekotirisme yang cukup eksotis, namun belum
dimanfaatkan optimal selain kegiatan pemanfaatan lainnya. Setelah didahului oleh kegiatan yang bersifat pemulihan
kondisi danau maka selanjutnya kegiatan ini dapat dilakukan.
Tujuan : Pemanfaatan fungsi daya tarik wisata Danau
Limboto.
Ruang Lingkup Kegiatan
1. Persiapan 2. Pelaksanaan
3. Supervisi Dan Pelaporan Input
: Dana untuk alokasi untuk promosi dan
pengadaan sarana dan prasaran wisata. Output
: Jumlah sarana dan prasarana wisata yang diadakan.
Outcome : Meningkatnya daya tarik wisata Danau Limboto.
Benefit : Mengurangi tekanan lingkungan Danau
Limboto dengan kegiatan yang berwawasan ekoturisme.
Impact : Melestarikan fungsi ekosistem Danau Limboto.
Profil Danau Limboto Tahun 2009
70
e. Implementasi Pemulihan Danau Tahun 2004-2008
DANA APBD
No Nama Kegiatan
Anggaran Rp Tahun
Pelaksanaan Ket.
1 Kajian dan Evaluasi DAS di
Provinsi Gorontalo 90.165.000,- 2004
Balihristi Prov. Gtlo
2 Reservar Huluu, Manggabai
2000 ekor 50.000.000,- 2005
APBD Dinas Perikanan
Prov. Gto
3 Model Pengelolaan Eceng
Gondok 257.365.000,- 2006
Balihristi Prov. Gtlo
4 Peningkatan Peran Masyarakat
dalam Penyelamatan Danau Limboto
246.850.000,- 2006 Balihristi
Prov. Gtlo 5
Restocking Sumberdaya Hayati di Danau Limboto
65.000.000,- 2006 Balihristi
Prov. Gtlo
6 Pengendalian Pencemaran
Danau Limboto 55.000.000,- 2006
Balihristi Prov. Gtlo
7 Reservar nila 1800 ekor
25.000.000,- 2006
APBD Dinas Perikanan
Prov. Gto
8 Reservar nila mas 3200 ekor
55.000.000,- 2006
APBD Dinas Perikanan
Prov. Gto
9 Integrasi Industri Kluster
Tanaman Jarak CDM 115.000.000,- 2007
Balihristi Prov. Gtlo
10 Pemantauan Kualitas
Lingkungan Kualitas Air Danau Limboto
101.252.000,- 2007 Balihristi
Prov. Gtlo
11 Penyusunan Kebijakan
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup NASKAH AKADEMIK PERDA DANAU LIMBOTO
118.650.000,- 2007 Balihristi
Prov. Gtlo
12 Peningkatan Peran Masyarakat
dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup
325.000.000,- 2007 Balihristi
Prov. Gtlo
13 Penetapan Kebijakan
Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan
Hidup PERDA DANAU LIMBOTO
60.000.000,- 2007 APBD-P
14 Opersi Pengawasan Illegal
Fishing Penggunaan Strom dan alat pajala di Danau
Limboto 12.500.000,- 2007
APBD Dinas Perikanan
Prov. Gto
Profil Danau Limboto Tahun 2009
71
15 Peningkatan Peran serta
masyarakat dalam perlindungan dan konservasi
SDA 124.000.000,- 2007
Badan LH Kabupaten
Gorontalo.
16 Rehab Saluran di S. Alo
500.000.000,- 2008
PU Prov.Gto 17
Pengendalian Banjir di S. Pohu 480.000.000,-
2008 PU Prov.Gto
18 Pengendalian Banjir S.
Molalahu 415.000.000,- 2008 PU
Prov.Gto 19
Rehab Saluran Daerah Irigasi D.I Pohu
450.000.000,- 2008 PU Prov.Gto
20 Penetapan PERDA
Penyelamatan Danau Limboto Nomor 1 Tahun 2008
2008 Balihristi
Provinsi Gorontalo
21 Penetapan Pergub Pembagian
Kewenangan Pengelolaan Danau
2008 Balihristi
Provinsi Gorontalo
22 Pencegahan Dan
Penanggulangan Pencemaran Serta
Pemulihan Kualitas Air Danau 2008
Balihristi Provinsi
Gorontalo
DANA APBN
No Nama Kegiatan
Anggaran Rp Tahun
Pelaksanaan Ket.
1 Konservasi Daerah Hulu di
Desa Batu Layar 250.000.000 2005
APBN-P Pusrek
2 Konservasi Daerah Hulu di
Desa Batu Layar 660.000.000 2005
APBN-P KLH
3 Pemulihan Kualitas
Lingkungan Daerah Tangkapan Air DTA
Danau Limboto - Pembuatan sediment trap
- Pembuatan bak penampungan air
- Penanaman tumpangsari - Penanaman keras
710.000.000 2007 APBN
Pusat
4 Penataan Pemulihan
Kualitas Lingkungan sekitar Danau Limboto
- Pembuatan Green Belt - Pembuatan sumur
resapan - Pembuatan bak
penampungan air 477262.500 2007
APBN Pusat
Profil Danau Limboto Tahun 2009
72
5 Pemulihan Kualitas Air
Danau Limboto - Pembuatan Batu Bata
- Restocking Ikan - Uji kualitas air dan
sediment - Kajian zona pemanfaatan
kawasan danau 625.525.000 2007
APBN Pusat
6 Restoking Gras carp
78000 ekor 78.260.000 2005
APBN DKP Prov.
Gto
7 Restoking 66000 ekor
manggabai 50.000.000 2005
APBN DKP Prov.
Gto
8 Rehabiliatasi kawasan
35.080.000 2005
APBN DKP Prov.
Gto
9 Restoking gras carp
50000 ukuran 8-10 cm 100.000.000 2007
APBN DKP Prov.
Gto
10 Kajian : Rekayasa
Ekohidrologi sebagai Dasar Penetapan Pola
Pengelolaan Danau dan Untuk Restorasi
Lingkungan Perairan Danau Limboto
2007 APBN Dep.
PU BWS II
11 Pembangunan Penguatan
Tebing Sungai, Pengendali Banjir dan Embung
8.300.000.000 2007 APBN Dep.
PU BWS II
12 Penataan daerah
Sempadan Danau 2008
APBN Dep. PU BWS
II
Profil Danau Limboto Tahun 2009
73
f. Target Penanganan Danau Limboto 2009-2014