Analisis SWOT Meta Masalah 1. Pendangkalan dan penyusutan luas Danau Limboto

Profil Danau Limboto Tahun 2009 32 dibuat dan dilaksanakan oleh semua aktor yang terlibat dalam aktivitas pengelolaan sumber daya alam pada skala DAS dan saling menyadari dampak apa yang akan ditimbulkan oleh aktivitas yang akan dilakukannya. Dengan demikian, dapat dilakukan evaluasi dini terhadap gejalagejala terjadinya degradasi lingkungan dan tindakan perbaikan yang diperlukan dapat segera dilaksanakan. Pengelolaan DAS dalam imbangannya dengan pengelolaan ekosistem adalah suatu formulasi kegiatan atau program yang bersifat manipulasi terhadap sumberdaya alam dan manusia yang terdapat pada daerah aliran sungai untuk memperoleh manfaat produksi dan jasa tanpa menyebabkan kerusakan sumberdaya air dan tanah. Termasuk dalam pengelolaan DAS identifikasi keterkaitan antara tata guna lahan, tanah dan air dan keterkaitan antara daerah hulu dan hilir suatu DAS yang perlu mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya dan kelembagaan pada dan di luar daerah aliran sungai.

c. Analisis SWOT

Program penyelamatan Danau Limboto merupakan program yang sangat penting bagi masyarakat di Provinsi Gorontalo, khususnya masyarakat di pesisir Danau Limboto. Danau Limboto merupakan sumberdaya alam yang sangat terkait dengan hajat hidup masyarakat. Secara ekologis danau merupakan habitat dari berbagai biota air, juga berfungsi sebagai pengendali banjir. Secara ekonomi Danau Limboto merupakan sumber mata pencaharian petani dan nelayan di sekitarnya, juga berfungsi sebagai sarana transportasi dan obyek wisata. Dengan upaya penyelamatan ini diharapkan Danau Limboto dapat memberikan manfaat yang secara berkelanjutan, baik manfaat ekonomi maupun manfaat ekologis. Profil Danau Limboto Tahun 2009 33 Dalam upaya penyelamatan Danau Limboto perlu dilakukan kajian lingkungan eksternal dan internal sehingga upaya yang dilakukan tersebut efektif dalam mencapai sasaran. Kondisi dan karakteristik lingkungan eksternal dan internal perlu dianalisis sehingga dapat diketahui dampak penting ditimbulkan dan dapat ditetapkan rencana-rencana strategis yang mungkin dapat dilakukan. Untuk mengetahui kondisi eksternal dan internal yang dibutuhkan dalam upaya penyelamatan Danau Limboto, dilakukan analisis SWOT sebagaimana tertera pada Tabel 6. Tabel 6. Analisis SWOT Upaya Penyelamatan Danau Limboto Profil Danau Limboto Tahun 2009 34 IV. PERMASALAHAN

a. Meta Masalah

Meta masalah yang dihadapi adalah 1 pendangkalan dan penyusutan luas, 2 penurunan kualitas air danau, 3 perkembangan eceng gondok, 4 penurunan volume air, 5 penurunan produktivitas perikanan, 6 banjir, 7 perusakan hutan dan lahan, dan 8 perusakan hutan riparian.

a.1. Pendangkalan dan penyusutan luas Danau Limboto

Laju pendangkalan danau akibat erosi dari sungai-sungai yang bermuara di danau ini sangat besar. Pada tahun 1932, rata-rata kedalaman Danau Limboto 30 meter dengan luas 7.000 Ha. Pada tahun 1955 kedalaman danau menurun menjadi 16 meter. Dan dalam tempo 30 tahun, tahun 1961 rata-rata kedalaman Danau Limboto telah berkurang menjadi 10 meter dan luasanya menyusut menjadi 4.250 Ha. Pada tahun 1990 – 2008 kedalaman Danau Limboto tinggal rata-rata 2,5 meter dan luasnya yang tersisia tinggal 3.000 Ha. Dalam kurun waktu 52 tahun Danau Limboto berkurang 4304 ha 62.60 . Jika kita hitung per tahunnya, tingkat penyusutan danau mencapai 65.89 hektar. Diperkirakan pada tahun 2025 Danau Limboto lenyap dari muka bumi Gorontalo. Pendangkalan ini selain dipicu oleh erosi sungai dan lahan, juga disebabkan oleh para nelayan yang selama bertahun-tahun membangun perangkap ikan yang menggunakan gundukan tanah dari darat serta batang-batang pohon. Pendangkalan danau menyebabkan munculnya tanah-tanah timbul di kawasan perairan danau. Tanah-tanah timbul ini selanjutnya diokupasi dan dikapling oleh masyarakat yang seakan-akan hak miliknya dan dimanfaatkan untuk berbagai peruntukan seperti sawah 637 hektar, ladang 329 hektar, perkampungan 1272 hektar, dan Profil Danau Limboto Tahun 2009 35 peruntukan lainnya 42 hektar. Hal ini menimbulkan kerawanan sosial karena konflik antar masyarakat kemungkinan besar dapat terjadi dalam memperebutkan kawasan danau. Penyusutan luas dan pendangkalan terutama disebabkan kurangnya air yang tertahan dan sedimentasi akibat penggundulan hutan di bagian hulu. Tekanan pertumbuhan penduduk di sekitar danau telah mempercepat penyusutan luas dan pendangkalan, seperti illegal logging, penimbunan sampah, dan illegal fishing. Perkembangan terakhir menunjukkan sebagian wilayah permukaan danau sudah ditempati oleh masyarakat.

a.2. Penurunan Kualitas Air Danau