Tujuan Pemberdayaan Masyarakat Kajian Pemberdayaan Masyarakat
21 untuk memperkuat kekuasaan atau keberdayaan kelompok lemah dalam
masyarakat, terutama individu-individu yang mengalami kemiskinan. Sebagai tujuan, maka pemberdayaan menunjuk pada keadaan atau hasil
yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu masyarakat yang berdaya, memiliki kekuasaan atau mempunyai pengetahuan dan
kemampuan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya baik yang bersifat fisik, ekonomi, maupun sosial seperti memiliki kepercayaan diri, mampu
menyampaikan aspirasi, mempunyai mata pencaharian, berpartisipasi dalam kegiatan sosial, dan mandiri dalam melaksanakan tugas-tugas
kehidupannya. Proses pemberdayaan dapat dilakukan secara individual maupun
kolektif kelompok. Proses ini merupakan wujud perubahan sosial yang menyangkut relasi atau hubungan antara lapisan sosial yang dicirikan
dengan adanya polarisasi ekonomi, maka kemampuan individu “senasib” untuk saling berkumpul dalam suatu kelompok cenderung dinilai sebagai
bentuk pemberdayaan yang paling efektif Friedman, 1993. Hal tersebut dapat dicapai melalui proses dialog dan diskusi di dalam kelompoknya
masing-masing, yaitu individu dalam kelompok belajar untuk mendeskripsikan suatu situasi, mengekspresikan opini dan emosi mereka
atau dengan kata lain mereka belajar untuk mendefinisikan masalah, menganalisis, kemudian mencari solusinya.
22 Kartasasmita mengatakan bahwa proses pemberdayaan dapat
dilakukan melalui tiga proses yaitu: a Menciptakan suasana atau iklim yang memungkinkan potensi
masyarakat berkembang enabling. Titik tolaknya adalah bahwa setiap manusia memiliki potensi yang dapat dikembangkan.
Artinya tidak ada sumber daya manusia atau masyarakat tanpa daya. Dalam konteks ini, pemberdayaan adalah membangun daya,
kekuatan atau kemampuan, dengan mendorong encourage dan membangkitkan kesadaran awareness akan potensi yang dimiliki
serta berupaya mengembangkannya.
b Memperkuat potensi daya yang dimiliki oleh masyarakat empoewering, sehingga diperlukan langkah yang lebih positif,
selain dari iklim atau suasana. c Memberdayakan juga mengandung arti melindungi. Dalam proses
pemberdayaan, harus dicegah yang lemah menjadi bertambah lemah, oleh karena kekurangberdayaannya dalam menghadapi
yang kuat” Kartasasmita, 1996: 23
Proses pemberdayaan warga masyarakat diharapkan dapat menjadikan masyarakat menjadi lebih berdaya berkekuatan dan
berkemampuan.