18
2. Aspek – aspek Kecerdasan Emosi
Salovey Daniel Goleman, 1996: 58-59 memperluas kemampuan kecerdasan emosi menjadi lima wilayah utama, yaitu sebagai berikut.
a. Mengenali emosi diri
Inti dari mengenali emosi diri ini adalah kesadaran diri. Kesadaran diri adalah perhatian terus menerus terhadap keadaan
batin seseorang. Kesadaran diri ini merupakan dasar kecerdasan emosi. Kemampuan untuk memantau perasaan dari waktu ke waktu
merupakan hal penting bagi wawasan psikologi dan pemahaman diri. b.
Mengelola emosi Pengelolaan emosi merupakan kegiatan penanganan perasaan
agar perasaan dapat terungkap dengan pas. Kecakapan mengelola emosi ini juga bergantung pada kesadaran diri. Mengelola emosi
berhubungan dengan kemampuan untuk menghibur diri sendiri, melepaskan kecemasan, kemurungan atau ketersinggungan, dan
dampak yang timbul karena gagalnya keterampilan emosionalnya. c.
Memotivasi diri sendiri Kemampuan menata emosi sebagai alat untuk mencapai tujuan
dalam kaitannya untuk memberi perhatian, memotivasi diri sendiri, menguasai diri sendiri, dan untuk berkreasi merupakan hal-hal yang
termasuk dalam wilayah memotivasi diri sendiri ini.
19 d.
Mengenali emosi orang lain empati Kemampuan berempati adalah kemampuan untuk mengetahui
bagaimana perasaan orang lain ikut berperan dalam kehidupan pribadi seseorang.
e. Membina hubungan
Seni membina hubungan sebagian besar adalah keterampilan mengelola orang lain keterampilan sosial. Keterampilan ini
merupakan keterampilan yang menunjang popularitas, kepemimpinan, dan keberhasilan antarpribadi. Keterampilan sosial
adalah unsur untuk menajamkan kemampuan antarpribadi, karisma, unsur pembentuk daya tarik, dan keberhasilan sosial.
Sedangkan Daniel Goleman Hamzah B. Uno, 2010: 85 sendiri menjabarkan dasar kecakapan emosi dan sosial ke dalam lima aspek yang
meliputi: a.
Kesadaran diri Mengetahui dan mengerti apa yang dirasakan pada suatu saat
dan menggunakannya untuk memandu pengembalian keputusan diri sendiri, memiliki tolok ukur atas kemampuan diri dan kepercayaan
diri yang kuat. b.
Pengaturan diri Pengaturan diri adalah kegiatan menangani emosi sedemikian
rupa sehingga berdampak positif pada pelaksanaan tugas, peka terhadap kata hati, dan sanggup menunda kenikmatan.
20 c.
Motivasi Motivasi yang dimaksud adalah menggunakan hasrat yang
terdalam untuk menggerakkan dan menuntut kita menuju sasaran, membantu dalam mengambil inisiatif dan bertindak sangat efektif,
serta bertahan menghadapi frustasi dan kegagalan. d.
Empati Empati yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain, mampu
memahami mereka, menumbuhkan hubungan saling percaya dan menyelaraskan diri.
e. Keterampilan sosial
Keterampilan sosial adalah kemampuan menangani emosi dengan baik ketika berhubungan dengan orang lain, cermat membaca
situasi dan jaringan sosial, dan berinteraksi dengan lancar. Kemampuan ini digunakan untuk memengaruhi dan memimpin,
bermusyawarah dan menyelesaikan perselisihan, serta bekerja sama dalam tim.
Sementara itu, Stein dan Book Hamzah B. Uno, 2010: 76 “menjelaskan penemuan Reuven Bar-On yang merangkum
kecerdasan emosional dan dibaginya ke dalam lima area atau ranah yang menyeluruh. Kelima area atau ranah kecerdasan tersebut, yaitu
1 ranah intrapribadi, 2 ranah antarpribadi, 3 ranah penyesuaian diri, 4 ranah pengendalian stres, dan 5 ranah suasana hati umum”.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan komponen kemampuan
kecerdasan emosional yang dikemukakan oleh Salovey Daniel Goleman, 1996: 58-59 sebagai kisi-kisi skala kecerdasan emosi. Komponen
21 tersebut adalah mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri-
sendiri, mengenali emosi orang lain empati, dan membina hubungan.
3. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi