BAB II LANDASAN TEORI
A. PEMBARUAN PENDIDIKAN
1. Pengertian Pembaruan Pendidikan
Secara etimologis, pembaruan terjemahan modernization yang dalam bahasa Indonesia berarti proses menjadi baru.
1
Adapun menurut Muljono Damopolii, pembaruan mengandung prinsip dinamika yang selalu ada dalam gerak langkah
kehidupan manusia yang menuntut adanya perubahan secara terus menerus kontinuitas.
2
Sedangkan menurut Azyumardi Azra, pembaruan berarti upaya untuk menata kembali struktur-struktur sosial, politik, pendidikan dan keilmuan yang
mapan dan ketinggalan zaman
out dated
, termasuk struktur pendidikan Islam, adalah bentuk pembaruan dalam pemikiran dan kelembagaan Islam.
3
Modernisasi dalam masyarakat mengandung arti pikiran, aliran, gerakan dan usaha untuk mengubah paham-paham, adat istiadat, institusi-institusi lama, dan
sebagainya, untuk disesuaikan dengan suasana baru yang ditimbulkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
4
Kata modernisasi pun mulai
1
Ramayulis, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Kalam Mulia, 2011, h. 163.
2
Damopolii, Muljono, Pesantren Modern IMMIM: Pencetak Muslim Modern, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2011, h. 34.
3
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam: Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru cet. I, Jakarta: PT. Logos Wacana Ilmu, 1999, h. xv.
4
Harun Nasution, Pembaharuan dalam Islam: Sejarah Pemikiran dan Gerakan Cet. 13, Jakarta: Bulan Bintang, 2001, h. 3.
diterjemahkan kedalam bahasa-bahasa yang dipakai dalam Islam seperti “at
-
Tajdid” dalam bahasa Arab dan
pembaharuan
dalam bahasa Indonesia.
5
Menurut Harun Nasution, kata “modern”, “modernisme”dan
modernisasi
” mengandung arti pikiran, aliran gerakan dan usaha-usaha untuk mengubah paham-
paham, adat istiadat, institusi-institusi lama dan lain sebagainya agar menjadi sesuai
dengan pendapat-pendapat dan keadaan-keadaan baru yang ditimbulkan oleh ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
6
Modernisasi bisa juga disebut dengan
reformasi
yaitu membentuk kembali, atau mengadakan perubahan kepada yang lebih baik, dapat pula diartikan dengan
perbaikan. Dalam bahasa arab sering diartikan dengan tajdid yaitu memperbaharui, sedangkan pelakunya disebut Mujaddid yaitu orang yang melakukan pembaharuan.
7
Gerakan “pembaruan” tajdid, renewal secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya, baik secara individual maupun kelompok pada kurun dan situasi
tertentu, untuk mengadakan perubahan di dalam persepsi dan praktek yang telah mapan established kepada pemahaman dan pengamalan “baru”. Pembaharuan
pada lazimnya bertitik tolak pada asumsi atau pandangan yang dipengaruhi situasi dan lingkungan sosial.
8
5
Ibid, h. 4.
6
Harun Nasution, Islam Rasional; Gagasan dan pemikiran Cet. IV, Bandung: Mizan, 1996, h. 181.
7
Yusran Asmuni, Pengantar Studi Pemikiran dan Gerakan Pembaharuan dalam Dunia Islam: Dirasah Islamiyah
Cet. II, Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1996, h. 1-2.
8
Azyumardi Azra, Islam Reformis “Dinamika Intelektual dan Gerakan” cet-1, Jakarta:
RajaGrafindo Persada, 1999, h. 166.