Azyumardi Azra Penegasan Judul

Alasan Subyektif: 1. Judul diatas sangat menarik dan relevan untuk diteliti serta tidak menyimpang dari spesialisasi keilmuan dari peneliti pada fakultas Tarbiyah Program studi Pendidikan Agama Islam. 2. Tersedianya literatur-literatur sebagai referensi untuk dijadikan rujukan penelitian. 3. Adanya manfaat bagi peneliti dan pihak lain.

C. Latar Belakang Masalah

Islam adalah secara alamiah, manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula pendidikan juga berlangsung secara bertahap. 3 Tempat yang mungkin untuk mengembangkan potensi dan dinamisasi diri adalah melalui pendidikan. Pendidikan merupakan institusi tempat menempa diri manusia. Karena pendidikan pada dasarnya adalah sarana untuk membimbing manusia sebagai manusia paripurna. Pendidikan sangat urgen dalam pengembangan sumber daya manusia menuju terbentuknya manusia sempurna al-insan al- kamil. Manusia memang telah dikaruniai kemampuan dasar, tetapi kemampuan tersebut tidak akan banyak artinya apabila tidak dikembangkan dan diarahkan melalui proses kependidikan. 3 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 12. Secara historis, dapat dilihat bahwa urgensi manusia untuk memperoleh pendidikan justru diisyaratkan pada lima ayat pertama dari surah al- „Alaq. 4 Melalui pendidikan, manusia dapat menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi Q.S Al-Baqarah [2]: 30.                                Artinya: Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. mereka berkata: Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. Demikian juga Allah swt. memperhatikan eksistensi manusia di muka bumi, setelah memperoleh cukup pengetahuan maka Allah swt. menempatkan manusia sebagai eksistensi kreatif untuk memakmurkan kehidupan, sebagaimana termaktub dalam Q.S. Hud [11]: 61. 5                                 4 QS. Al-Alaq [96]: 1- 5, Allah berfirman: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya ”. 5 Colle Said, “Paradigma Pendidikan Dalam Perspektif Surah Al-„Alaq Ayat 1-5”, Jurnal Studia Islamika , Vol. 13, No. 1, Juni 2016: 91-117, h. 93-94.