Riwayat Pendidikan Azyumardi Azra
sebagai Ketua Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan terpilih sebagai Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam HMI
cabang Ciputat periode 1981-1982. Meski Azra banyak terlibat di kegiatan kemahasiswaan baik ekstra maupun intra kampus, sejak masa kuliah ia juga telah
dikenal sebagai bukan hanya seorang aktivis melainkan juga sebagai seorang pemikir dan intelektual. Sebagai bukti dari aktivitas intelektualisme yang digeluti
Azra adalah keterlibatannya di dunia jurnalistik atau tulis menulis dimedia massa, tanpa meninggalkan aktivitasnya di kegiatan kampus. Saat itu, dia telah bergabung
di majalah Panji Masyarakat sebagai wartawan. Sambil melaksanakan tugasnya sebagai wartawan, rupanya sejak saat itu pulalah dia mengasah kepiawaiannya
dalam mengolah kata untuk menuangkan berbagai ide dan gagasan dalam bentuk karya tulis. Ia mulai aktif menulis diberbagai kolom sejak usia muda, dan keaktifan
dan kebiasaan menulis itu, baik artikel maupun buku, dia bawa hingga usia matang. Kemampuan dan produktivitasnya menulis berlanjut hingga kini, disela-sela
kesibukannya sebagai Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, dan anggota dewan
kehormatan dalam berbagai organisasi bertaraf nasional maupun internasional. Bahkan, hingga kini, dia merupakan salah satu intelektual Muslim yang paling
produktif menulis.
4
Azyumardi lulus dari Fakultas Tarbiyah, IAIN Jakarta pada tahun 1982. Setelah selesai kuliah S1 Azyumardi Azra pernah mencoba bekerja pada Lembaga
Riset Kebudayaan Nasional LRKN LIPI pada tahun 1982 sampai 1983. Akan
4
Siti Napsiyah Ariefuzaman, Op. Cit, h. 48-50.
tetapi, ia tidak bertahan lama bekerja disitu, karena merasa tidak cocok ia memutuskan keluar. Dan pada tahun 1986, memperoleh beasiswa Fullbright
Scholarship untuk melanjutkan studi S2 ke Columbia University, Amerika Serikat. Dia memperoleh gelar MA Master of Art pada Departemen Bahasa dan Budaya
Timur Tengah pada tahun 1988. Tesis yang ditulis berjudul, “
The Rice and Decline of Minangkabau Surau: A Tradisonal Islamic Educational Institutional In West
Sumatera During The Dutch Colonial Government
.
5
Kemudian, memenangkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tapi kali ini Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah dan
memperoleh gelar MA lain di tahun 1989, kemudian gelar Master of Philosophy MPhil di tahun 1990
Pada tahun yang sama Azyumardi Azra berkesempatan melanjutkan S3, dua tahun kemudian tepat pada tahun 1992 ia memperoleh gelar doktor Philosophy
Degree PhD dengan disertasi berjudul “
The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Networks of Middle Eastern and Malay
–Indonesian “Ulama in the
Seventeenth and eighteenth Centuries
.” Disertasi ini bahkan telah dipublikasikan oleh Australia Association of Asian Studies bekerja sama dengan Allen Unwin.
Kembali ke Jakarta di tahun 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi pemimpin redaksi Studia Islamika sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam. Azra
Kembali melanglang buana, pada tahun 1994-1995 dia mengunjungi Southeast
5
Abuddin Nata, Tokoh-tokoh Pembaharuan Pendidikan Islam di Indonesia, Op. Cit, h. 394- 395.
Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony Collecge. Azyumardi pernah pula
menjadi professor tamu pada University of Philipphines, Philipina dan University Malaya, Malaysia keduanya di tahun 1997. Selain itu, dia adalah anggota dari
Selection Committee of Southeast Asian Regional Exchange Program SEASREP yang diorganisir oleh Toyota Foundation dan Japan Center, Tokyo, Jepang antara
tahun 1997-1999.
6
Pada 2004 disertasi ini diterbitkan berturut-turut pada Canberra Allen Unwin dan AAAS, Hanalulu Hawai University Press, dan Leiden, Belanda
KITLV Press.
7