Alasan Memilih Judul PENDAHULUAN
Secara historis, dapat dilihat bahwa urgensi manusia untuk memperoleh pendidikan justru diisyaratkan pada lima ayat pertama dari surah al-
„Alaq.
4
Melalui pendidikan, manusia dapat menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi
Q.S Al-Baqarah [2]: 30.
Artinya:
Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi. mereka berkata:
Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami
Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau? Tuhan berfirman: Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui.
Demikian juga Allah swt. memperhatikan eksistensi manusia di muka bumi, setelah memperoleh cukup pengetahuan maka Allah swt. menempatkan manusia
sebagai eksistensi kreatif untuk memakmurkan kehidupan, sebagaimana termaktub dalam Q.S. Hud [11]: 61.
5
4
QS. Al-Alaq [96]: 1- 5, Allah berfirman: “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha pemurah. Yang mengajar manusia dengan perantaran kalam. Dia mengajar kepada
manusia apa yang tidak diketahuinya ”.
5
Colle Said, “Paradigma Pendidikan Dalam Perspektif Surah Al-„Alaq Ayat 1-5”, Jurnal Studia Islamika
, Vol. 13, No. 1, Juni 2016: 91-117, h. 93-94.
Artinya:
Dan kepada Tsamud kami utus saudara mereka shaleh. Shaleh berkata: Hai kaumku, sembahlah Allah, sekali-kali tidak ada bagimu Tuhan selain
Dia. Dia telah menciptakan kamu dari bumi tanah dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah
kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku Amat dekat rahmat-Nya lagi memperkenankan doa hamba-Nya.
Pada hakekatnya pendidikan merupakan kebutuhan dasar dalam kehidupan manusia. Tujuan utama dari pendidikan adalah untuk menghasilkan kepribadian
manusia yang matang secara intelektual, emosional, dan spiritual. Hampir menjadi sebuah kesepakatan umum, bahwa peradaban masa depan
adalah peradaban yang dalam banyak hal didominasi ilmu khususnya sains, yang pada tingkat praktis dan penerapan menjadi teknologi. Tanpa harus menjadikan sains
sebagai “Pseudo
-
Religion” jelas bahwa maju atau mundurnya suatu masyarakat di masa kini dan mendatang banyak ditentukan tingkat penguasaan dan kemajuan sains
khususnya. Meski masa kini dan masa mendatang disebut sebagai zaman globalisasi dalam kedua bidang ilmu ini tetap terbatas. Negara-negara paling terkemuka dalam
sains dan teknologi tidak begitu saja memberikan informasi atau melakukan transfer sains dan teknologi kepada negara berkembang.
6
Dengan demikian tantangan bagi masyarakat muslim di bagian dunia manapun untuk mengembangkan sains dan
teknologi sekarang dan masa datang tidak lebih ringan. Era globalisasi dewasa ini dapat mempengaruhi perkembangan sosial budaya
masyarakat muslim Indonesia pada umumnya, atau pendidikan Islam. Argumen panjang lebar tidak perlu dikemukakan lagi, bahwa masyarakat muslim tidak bisa
6
Azyumardi Azra, Pendidikan Islam; Tradisi dan Modernisasi Menuju Milenium Baru, Jakarta: Logos Wacana Ilmu, 1999, h. 11.