Ta’dib Pengertian Pendidikan Islam
dengan peningkatan kualitas budi pekerti sebagaimana yang diajarkan oleh Rasulullah SAW.
Dengan demikian ta‟dib lebih lengkap sebagai term yang mendeskripsikan proses pendidikan Islam yang sesungguhnya. Dengan proses ini diharapkan lahir
insan-insan yang memiliki integritas kepribadian yang utuh dan lengkap. Dari pengertian diatas dapat dipahami bahwa pendidikan Islam mencakup
kehidupan manusia seutuhnya, tidak hanya memperhatikan segi aqidah saja, segi ibadah saja, dan juga tidak pula segi akhlak saja. Akan tetapi jauh lebih luas dan
lebih dalam. Pendidikan juga bisa dikatakan kebutuhan yang sangat mutlak yang harus dipenuhi sepanjang hayat, tanpa pendidikan sama sekali mustahil suatu
kelompok manusia dapat hidup berkembang sejalan dengan aspirasi untuk maju, sejahtera dan bahagia.
Secara lebih umum, pengertian pendidikan Islam yaitu, merupakan suatu sistem pendidikan untuk membentuk manusia muslim sesuai dengan cita-cita Islam.
Pendidikan Islam memiliki komponan-komponen yang secara keseluruhan mendukung terwujudnya pembentukan muslim yang diidealkan. Oleh karena itu,
kepribadian muslim merupakan esensi sosok manusia yang hendak dicapai.
38
Sedangkan secara lebih khusus, Muhammad „Atiyah Al-Abrashy menera
ngkan bahwa “Pendidikan Islam bukanlah sekedar pemenuhan otak saja,
38
Chabib Thoha, dkk, Metodologi Pengajaran Agama , Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 1999, h. 3.
tetapi lebih mengarah kepada penanaman akhlak, fadhilah keutamaan, kesopanan, keikhlasan serta kejujuran bagi peserta didik.”
39
Sementara itu, pendidikan Islam menurut Hassan Langgulung sebagaimana dikutip Azyumardi Azra, merupakan proses penyiapan generasi muda untuk
mengisi peranan, memindahkan pengetahuan dan nilai-nilai Islam yang diselaraskan dengan fungsi manusia untuk beramal di dunia dan memetik hasilnya di akhirat.
40
Sedangkan menurut Azyumardi Azra pendidikan Islam adalah suatu proses pembentukan individu berdasarkan ajaran-ajaran Islam yang di wahyukan Allah
SWT. kepada Muhammad Saw. melalui proses pendidikan seperti individual dibentuk agar dapat mencapai derajat yang tinggi supaya ia mampu menunaikan
fungsinya sebagai khalifah dimuka bumi, dan berhasil mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.
41
Selanjutnya Omar Muhammad al-Touny Al-Syaebani menyatakan bahwa pendidikan Islam adalah usaha mengubah tingkah laku individu pada kehidupan
pribadinya atau kehidupan masyarakatnya dan kehidupan dalam alam sekitarnya,
42
dengan cara pengajaran sebagai suatu aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara profesi-profesi asasi dalam masyarakat. Pengertian ini lebih menekankan pada
39
Muhammad „Atiyah Al-Abrashy, Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1970, h. 15.
40
Azyumardi Azra, Esei- Esei …., Op. Cit, h. 5.
41
Ibid, h. 5-6.
42
Muzayyin Arifin, Op. Cit, h. 15.
perubahan tingkah laku, dari yang buruk menuju yang baik, dari yang minimal menuju ke maksimal, dari potensial menuju aktual, dari pasif menuju aktif.
43
Berdasarkan hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960 dirumuskan, pendidikan Islam adalah bimbingan terhadap pertumbuhan rohani dan
jasmani menurut ajaran Islam. Pengertian diatas dikomentari oleh Abdul Mujib bahwa pendidikan Islam berupaya mengarahkan pada keseimbangan antara
pemenuhan kebutuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, melalui bimbingan, pengarahan, pengajaran, pelatihan, pengasuhan dan pengawasan, yang kesemuanya
dalam koridor ajaran Islam,
44
sehingga diharapkan peserta didik mampu memfungsikan dirinya sebagai hamba maupun
khalifah fil ardh
dengan tetap berpedoman kepada ajaran Islam.
45
Istilah membimbing, mengarahkan, mengasuh, mengajarkan, atau melatih mengandung pengertian usaha mempengaruhi jiwa anak didik melalui proses
setingkat demi setingkat menuju tujuan yang ditetapkan, yaitu menanamkan takwa dan akhlak serta menegakkan kebenaran sehingga terbentuklah manusia yang
berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam.
46
Menurut pandangan Islam, manusia adalah makhluk ciptaan Allah yang di dalam dirinya diberi kelengkapan-kelengkapan psikologi dan fisik yang memiliki
43
Ramayulis, Op. Cit, h. 36.
44
Ibid, h. 37.
45
A. Susanto, Pemikiran Pendidikan Islam cet. I, Jakarta: Amzah, 2009, h. 3.
46
Muzayyin, Op. Cit, h. 15.
kecenderungan ke arah yang baik dan yang buruk,
47
hal ini sesuai dengan surat Ash- Syams:
Artinya:
Dan jiwa serta penyempurnaannya ciptaannya. Maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu jalan kefasikan dan ketakwaannya.
Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu. Dan Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya.
Q.S. Ash-Syams [91]: 7-10.
Berdasarkan ayat diatas, tanpa melalui proses pendidikan, manusia dapat menjadi makhluk yang serba diliputi oleh dorongan-dorongan nafsu jahat, ingkar,
dan kafir terhadap Tuhannya. Hanya dengan melalui proses pendidikan, manusia akan dimanusiakan sebagai hamba Tuhan yang mampu menaati ajaran agama-Nya
dengan penyerahan diri secara total sesuai dengan penyerahan diri secara total sesuai ucapan dalam shalat.
48
Artinya: “
Sesungguhnya shalatku, ibadahku, dan seluruh hidupku serta matiku semata-mata bagi Allah, Tuhan seluruh alam
”
.
49
Dari berbagai pendapat diatas, analisis saya pendidikan Islam merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi
47
Ibid, h. 15-16.
48
Ibid, h.16
49
Moh. Rifa‟I, Risalah Tuntunan Shalat Lengkap, Semarang: PT. Karya Toha Putra, 2014, h.39
kebutuhan hidupnya. Proses tersebut dapat dilaksanakan melalui pengajaran, pembiasaan, pemberian hadiah. Penekanan dalam proses tersebut adalah
terbentuknya generasi muda sesuai ajaran-ajaran yang terdapat dalam Islam. Pendidikan Islam merupakan kesatuan yang tak terpisahkan dari ajaran Islam secara
keseluruhan, untuk mewujudkan kebahagiaan di dunia dan akhirat.