B. Alasan Memilih Judul
Dalam menulis skripsi ini, penulis memiliki alasan dasar dalam membuat judul tersebut, yaitu sebagai berikut:
Alasan Obyektif:
1. Pentingnya pendidikan Islam dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,
dan bernegara, sebab bangsa Indonesia merupakan bangsa yang paling banyak muslimnnya.
2. Pentingnya pendidikan Islam bagi kehidupan keberagaman dalam rangka
mengubah paradigma apatis menuju paradigma kemandirian, kesederhanaan, keikhlasan, kebersamaan, dan kebebasan sesuai dengan nilai-nilai agama
Islam. 3.
Pentingnya memperkenalkan para tokoh pemikir pendidikan Islam yang ada di Indonesia, agar menjadi pribadi yang kreatif, inovatif dan kompetitif
dalam menghadapi arus globalisasi. 4.
Dedikasi Azyumardi Azra dalam upaya reformasi pendidikan di Indonesia telah diakui baik secara nasional, maupun internasional, ini dibuktikan
dengan penghargaan yang ia dapatkan pada “50
th
Aniversary Award” dari the Asia Foundation TAF pada 7 April 2005, di Jakarta.
5. Gagasan pembaruan Azyumardi Azra tidak hanya menjadi wacana,
melainkan langsung dipraktikkan. Praktik tersebut telah terlihat dalam perubahan IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta manjadi UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Alasan Subyektif:
1. Judul diatas sangat menarik dan relevan untuk diteliti serta tidak
menyimpang dari spesialisasi keilmuan dari peneliti pada fakultas Tarbiyah Program studi Pendidikan Agama Islam.
2. Tersedianya literatur-literatur sebagai referensi untuk dijadikan rujukan
penelitian. 3.
Adanya manfaat bagi peneliti dan pihak lain.
C. Latar Belakang Masalah
Islam adalah secara alamiah, manusia tumbuh dan berkembang sejak dalam kandungan sampai meninggal, mengalami proses tahap demi tahap. Demikian pula
pendidikan juga berlangsung secara bertahap.
3
Tempat yang mungkin untuk mengembangkan potensi dan dinamisasi diri adalah melalui pendidikan. Pendidikan
merupakan institusi tempat menempa diri manusia. Karena pendidikan pada dasarnya adalah sarana untuk membimbing manusia sebagai manusia paripurna.
Pendidikan sangat urgen dalam pengembangan sumber daya manusia menuju terbentuknya manusia sempurna al-insan al- kamil. Manusia memang telah
dikaruniai kemampuan dasar, tetapi kemampuan tersebut tidak akan banyak artinya apabila tidak dikembangkan dan diarahkan melalui proses kependidikan.
3
Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2003, h. 12.