41
Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
dalam skala kuantitatif. Pemberian nilainya dibedakan antara pernyataan yang bersifat negatif dengan pernyataan yang bersifat positif. Untuk pernyataan yang
bersifat positif, pemberian skornya adalah SS diberi skor 5, S diberi skor 4, Netral diberi skor 3, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. Sedangkan untuk
pernyataan negatif, pemberian skornya adalah SS diberi skor 1, S diberi skor 2, Netral diberi skor 3, TS diberi skor 4, dan STS diberi skor 5.
D. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil intrumen tes dan non tes. Hasil instrumen tes diperoleh dari tes awal pretes, tes akhir postes. Sedangkan
hasil instrumen non tes diperoleh dari hasil skala sikap, hasil lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa dianalisis secara deskriptif. Data hasil
pretes dan postes diolah dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dan software SPSS versi 16 for windows. Untuk menghitung besarnya peningkatan
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis digunakan data gain ternormalisasi yang dikembangkan oleh Meltzer Hake, 1999 sebagai berikut:
pre pre
pos
S SMI
S S
g
Keterangan: g
: nilai gain dari hasil perhitungan S
pre
: skor pretes S
pos
: skor postes SMI
: Skor Maksimum Ideal Klasifikasi gain ternormalisasi disajikan pada tabel 3.14 berikut:
Tabel 3.14 Klasifikasi Skor Gain Ternormalisasi
Skor Gain Klasifikasi
g ≥ 0,70
Tinggi 0,30 ≤ g 0,70
Sedang
42
Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
g 0,30 Rendah
1. Pengolahan Data Hasil Tes
Data yang diperoleh dari hasil tes diolah secara statistik dengan langkah- langkah pengolahan:
a Memberikan penilaian terhadap hasil tes siswa dengan mengacu pada
pedoman penskoran. b
Melakukan uji normalitas. Untuk mengetahui kenormalan data skor pretes, postes, dan gain kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah menggunakan uji descriptive Statistics. Penerimaan normalitas data didasarkan pada hipotesis berikut:
H : Sampel berasal dari data yang berdistribusi normal
H
1
: Sampel berasal dari data yang tidak berdistribusi normal Kriteria uji: Tolak H
jika nilai S ig ≤ α, dengan α merupakan level signifikansi
yang besarnya 0,05 Triton, 2005. c
Melakukan uji homogenitas. Untuk mengetahui homogenitas data skor pretes, postes, dan gain kemampuan
pemahaman dan pemecahan masalah menggunakan uji Homogenity of varians Levene Statistic.
Penerimaan homogenitas data didasarkan pada hipotesis berikut: H
: Variansi kedua kelompok homogen H
1
: Variansi kedua kelompok tidak homogen Kriteria uji: Tolak H
jika nilai S ig ≤ α. dengan α merupakan level signifikansi
yang besarnya 0,05 Triton, 2005. d
Melakukan uji perbedaan rerata. Hipotesis penelitian pengujian perbedaan rerata sebagai berikut:
1. H : Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman
matematis secara signifikan antara siswa yang belajar matematika dengan metode Guided Discovery dan siswa yang memperoleh