Tes Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis

29 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 4. Melakukan uji instrumen tes. 5. Menghitung validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembeda. Jumlah soal pemahaman dalam penelitian ini 5 butir soal. Soal yang diberikan untuk pretes dan postes sama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan yang signifikan dari kemampuan matematis siswa baik sebelum diberi perlakuan maupun setelah diberi perlakuan. Untuk memperoleh data kemampuan pemahaman matematis siswa, maka dilakukan dengan menggunakan pedoman penskoran. Pedoman penskoran untuk kemampuan pemahaman matematis disajikan pada tabel 3.1 berikut: Tabel 3.1 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemahaman Matematis Indikator Reaksi terhadap soal Skor Dapat mengingat dan menerapkan sesuatu secara rutin atau perhitungan sederhana Tidak ada jawaban Salah dalam menerapkan atau melakukan perhitungan 1 Sebagian jawaban benar dalam menerapkan atau melakukan perhitungan 2 Hampir semua jawaban benar dalam menerapkan atau melakukan perhitungan 3 Benar dalam menerapkan atau melakukan perhitungan secara lengkap 4 Dapat mencobakan sesuatu dalam kasus sederhana dan tahu bahwa sesuatu itu berlaku dalam kasus serupa Tidak ada jawaban Salah dalam menerapkan konsep pada suatu kasus sederhana 1 Sebagian jawaban benar dalam menerapkan konsep pada suatu kasus sederhana 2 Hampir semua jawaban benar dalam menerapkan konsep pada suatu kasus sederhana 3 Benar dalam menerapkan konsep pada suatu kasus sederhana secara lengkap 4 Dapat membuktikan kebenaran sesuatu Tidak ada jawaban Salah dalam membuktikan 1 Sebagian jawaban benar dalam membuktikan 2 30 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indikator Reaksi terhadap soal Skor Hampir semua jawaban benar dalam membuktikan 3 Benar dalam membuktikan secara lengkap 4 Jumlah soal pemahaman dalam penelitian ini sebanyak 5 butir soal. Soal yang diberikan untuk pretes dan postes sama. Hal ini bertujuan untuk mengetahui adanya peningkatan yang signifikan dari kemampuan matematis siswa baik sebelum diberi perlakuan maupun setelah diberi perlakuan. Indikator kemampuan pemecahan masalah matematis disajikan pada tabel 3.2 berikut: Tabel 3.2 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Aspek Pemecahan Masalah yang Diukur Indikator Pencapaian Memahami Masalah Mengidentifikasi semua bagian penting permasalahan dengan menuliskan apa yang diketahui, yang ditanyakan, termasuk membuat diagram atau gambar yang jelas untuk menunjukkan pemahaman terhadap ide dan proses masalah. Menyusun Rencana Pemecahan Masalah Menyusun rencana penyelesaian dengan memilih strategi beberapa strategi yang tepat yang akan mengarahkan penyelesaian yang benar jika tidak ada kesalahan perhitungan. Melaksanakan Rencana Penyelesaian Masalah Menyelesaikan masalah dengan melakukan perhitungan sesuai strategi yang dipilih, memberikan jawaban secara lengkapdan jelas sesuai prosedur, termasuk dengan membuat diagram atau gambar. Memeriksa Kembali Hasil Melakukan pemeriksaan terhadap hasil dan proses perhitungan yang telah 31 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu dibuat dengan mengoreksi yang salah, menguji kebenaran, termasuk membuat penyelesaian dengan strategi lain. Menjelaskan atau menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal. Untuk memperoleh data kemampuan pemecahan masalah matematis siswa, maka dilakukan dengan menggunakan pedoman penskoran. Pedoman penskoran untuk kemampuan pemahaman matematis disajikan pada tabel 3.3 berikut: Tabel 3.3 Pedoman Penskoran Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Indikator Reaksi terhadap soal masalah Skor Dapat memahami masalah Salah menginterpretasi atau salah sama sekali Salah menginterpretasikan sebagian soal, mengabaikan kondisi soal 1 Memahami masalah selengkapnya 2 Dapat merencanakan pemecahan Tidak ada rencana yang relevan Membuat rencana pemecahan yang tidak dapat dilaksanakan 1 Membuat rencana yang benar tetapi salah dalam hasiltidak ada hasil 2 Membuat rencana yang benar tetapi belum lengkap 3 Membuat rencana sesuai dengan prosedur dan mengarah pada solusi yang benar 4 Dapat melaksanakan pemecahan Tidak melakukan perhitungan Melaksanakan prosedur yang benar dan mungkin menghasilkan jawaban yang benar tetapi salah dalam perhitungan 1 Melakukan proses yang benar 2 Dapat memeriksa kembali hasil yang Tidak ada pemeriksaan atau tidak ada keterangan lain 32 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Indikator Reaksi terhadap soal masalah Skor diperoleh Ada pemeriksaan tetapi tidak tuntas 1 Pemeriksaan dilakukan untuk melihat kebenaran hasil dan proses 2 Soal tes yang disusun berbentuk uraian dengan alasan: a. Melalui tes tipe uraian, maka dapat dilihat proses berpikir dan ketelitian siswa melalui langkah-langkah penyelesaian soal karena siswa dituntut untuk menyelesaikan soal secara rinci. b. Guru dapat mengetahui kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal, cara menyelesaikan soal, dan penguasaan siswa terhadap konsep materi yang telah diajarkan. c. Guru dapat mengetahui kesulitan serta kesalahan yang dilakukan siswa dalam menyelesaikan soal. d. Dengan tes tipe uraian, dapat dihindari adanya bias hasil tes. Hal ini disebabkan karena hasil tes mencerminkan kemampuan siswa sebenarnya.

2. Perhitungan Validitas

Suatu alat evaluasi instrumen dikatakan valid bila alat tersebut mampu mengukur apa yang seharusnya diukur Ruseffendi, 1991. Validitas sebuah diketahui dari hasil pemikiran dan hasil pengamatan. Hal yang pertama akan diperoleh validitas logis logical validity atau juga dikenal dengan validitas teoritik, dan hal kedua diperoleh validitas empiris empirical validity. Sebelum soal tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis diuji coba secara empiris, terlebih dahulu akan dilakukan pengujian validitas logik atau teoritik yakni validitas isi dan muka yang bertujuan untuk menentukan kesesuaian antara soal dengan tujuan yang ingin diukur berdasarkan kisi-kisi soal yang telah dibuat. a Validitas Logis logical validity 33 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Validitas logis untuk sebuah instrumen merujuk pada kondisi bagi sebuah instrumen yang memenuhi persyaratan valid berdasarkan teori dan ketentuan yang ada. Validitas logis terdiri atas validitas isi content validity dan validitas muka face validity. Untuk menguji validitas logis, soal tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis rencanya peneliti akan meminta pendapat kepada beberapa mahasiswa S2, mahasiswa S3, dan guru matematika kemudian hasilnya dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. Untuk menguji keterbacaan terhadap soal tes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis, peneliti juga meminta pendapat dari siswa kelas X yang sudah mendapatkan materi tentang bangun ruang sisi lengkung. Hasilnya kemudian dikonsultasikan kepada dosen pembimbing. b Validitas Empiris empirical validity Validitas empirik adalah validitas yang diperoleh dengan kriteria tertentu. Kriteria ini digunakan untuk menentukan tinggi rendahnya koefisien validitas alat evaluasi yang diperoleh melalui perhitungan korelasi produk momen menggunakan angka kasar Arikunto, 2008. Rumusnya sebagai berikut: ∑ ∑ ∑ √ ∑ ∑ ∑ ∑ Keterangan: r xy = Koefisien Validitas N = Jumlah subyek X = Skor tiap butir soal Y = Skor total Interpretasi mengenai besarnya koefisien validitas dalam penelitian ini menggunakan ukuran yang dibuat J.P.Guilford Suherman, 2003 seperti pada tabel 3.4 berikut.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN GEOGEBRA.

0 4 52

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII pada Salah Satu SMP Di Kabupaten Bandung Barat.

1 4 29

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN Sukakarya Kota Bandung.

0 3 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH: Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas VIII Pada Salah Satu SMP di Bandung.

7 24 18

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF: Penelitian Kuasi eksperimen pada Salah Satu SMP Negeri di Kota Medan.

0 0 46

PENGARUH ACCELERATED LEARNING CYCLE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAM : Studi Kuasi-Eksperimen Pada Salah Satu Smp Negeri Di Pekanbaru.

19 47 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK :Studi Eksperimen di Salah Satu SMP Negeri di Bandung:.

0 1 44

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK :Studi Eksperimen di Salah Satu SMP Negeri di Bandung.

0 0 44

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di Salah Satu SMP di Kota Bandung).

0 1 60

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

0 0 19