39
Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
∑ = Jumlah skor seluruh siswa pada butir soal ∑ = Jumlah skor ideal seluruh siswa pada butir soal
Kriteria tingkat kesukaran soal yang digunakan dalam uji coba soal kemampuan penalaran dan pemecahan masalah matematis menurut Suherman
2003 seperti pada tabel. 3.11 berikut:
Tabel 3.11 Kriteria Tingkat Kesukaran
Tingkat Kesukaran Interpretasi
Soal terlalu sukar Soal sukar
Soal sedang Soal mudah
Soal terlalu mudah
Data hasil uji coba instrumen diolah dengan menggunakan Software Anates. Hasil Tingkat Kesukaran tes kemampuan pemahaman dan pemecahan
masalah matematis siswa disajikan pada tabel 3.12 dan 3.13.
Tabel 3.12 Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa
No Butir Soal Tingkat Kesukaran Interpretasi
1 0,48
Sedang 2
0,36 Sedang
3 0,42
Sedang 4
0,36 Sedang
5 0,23
Sukar
Tabel 3.13 Tingkat Kesukaran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Siswa
No Butir Soal Tingkat Kesukaran
Interpretasi
1 0,71
Mudah 2
0,53 Sedang
3 0,60
Sedang
40
Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
Berdasarkan tabel 3.12 dapat diketahui bahwa tingkat kesukaran soal-soal tes pemahaman matematis berada pada kriteria sedang dan sukar, sedangkan
berdasarkan tabel 3.13 untuk soal-soal pemecahan masalah matematis tingkat kesukarannya berada pada kriteria mudah dan sedang.
6. Lembar Observasi
Lembar observasi digunakan untuk melihat aktivitas siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung di kelas eksperiman. Aktivitas siswa
yang diamati pada kegiatan pembelajaran metode Guided Discovery adalah kemampuan untuk mengikuti pembelajaran dengan menggunakan metode Guided
Discovery. Untuk lebih jelasnya pedoman lembar observasi siswa bisa dilihat pada bagian lampiran.
Aktivitas guru
yang diamati
adalah kemampuan
guru dalam
melaksanakan pembelajaran dengan metode Guided Discovery. Untuk lebih jelasnya pedoman lembar observasi siswa bisa dilihat pada bagian lampiran.
Lembar observasi aktivitas siswa dan guru diisi setiap pertemuan dengan format yang sama. Tujuannya adalah untuk dapat memberikan refleksi pada proses
pembelajaran, agar pembelajaran berikutnya dapat menjadi lebih baik daripada pembelajaran sebelumnya dan sesuai dengan skenario yang telah dibuat.
7. Skala Sikap
Skala sikap yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sikap siswa terhadap pembelajaran matematika, pembelajaran dengan
metode Guided Discovery, dan soal-soal pemahaman dan pemecahan masalah. Model skala yang digunakan adalah model skala Likert. Derajat penilaian
terhadap suatu pernyataan tersebut terbagi ke dalam 5 kategori, yaitu : sangat setuju SS, setuju S, Netral N, tidak setuju TS, dan sangat tidak setuju
STS. Dalam menganalisis hasil skala sikap, skala kualitatif tersebut ditransfer ke
41
Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu
|
perpustakaan.upi.edu
dalam skala kuantitatif. Pemberian nilainya dibedakan antara pernyataan yang bersifat negatif dengan pernyataan yang bersifat positif. Untuk pernyataan yang
bersifat positif, pemberian skornya adalah SS diberi skor 5, S diberi skor 4, Netral diberi skor 3, TS diberi skor 2, dan STS diberi skor 1. Sedangkan untuk
pernyataan negatif, pemberian skornya adalah SS diberi skor 1, S diberi skor 2, Netral diberi skor 3, TS diberi skor 4, dan STS diberi skor 5.
D. Teknik Analisis Data
Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil intrumen tes dan non tes. Hasil instrumen tes diperoleh dari tes awal pretes, tes akhir postes. Sedangkan
hasil instrumen non tes diperoleh dari hasil skala sikap, hasil lembar observasi aktivitas guru dan lembar observasi siswa dianalisis secara deskriptif. Data hasil
pretes dan postes diolah dengan menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dan software SPSS versi 16 for windows. Untuk menghitung besarnya peningkatan
kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis digunakan data gain ternormalisasi yang dikembangkan oleh Meltzer Hake, 1999 sebagai berikut:
pre pre
pos
S SMI
S S
g
Keterangan: g
: nilai gain dari hasil perhitungan S
pre
: skor pretes S
pos
: skor postes SMI
: Skor Maksimum Ideal Klasifikasi gain ternormalisasi disajikan pada tabel 3.14 berikut:
Tabel 3.14 Klasifikasi Skor Gain Ternormalisasi
Skor Gain Klasifikasi
g ≥ 0,70
Tinggi 0,30 ≤ g 0,70
Sedang