Definisi Operasional PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) MELALUI METODE GUIDED DISCOVERY : Penelitian Eksperimen pada Kelas IX Salah Satu SMP di Kota Bandung.

Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kasus serupa pemahaman induktif, kemampuan membuktikan kebenaran sesuatu pemahaman rasional. 4. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Kemampuan pemecahan masalah adalah kemampuan pemecahan situasi yang terkait dengan matematika dengan tahapan memahami masalah, membuat rencana pemecahan, melaksanakan pemecahan dan memeriksa kembali hasil yang diperoleh. 5. Kemampuan Awal Matematis KAM Kemampuan awal matematis merupakan hasil belajar yang diperoleh sebelum mendapat kemampuan yang lebih tinggi yang meliputi hasil belajar bangun datar, bangun ruang sisi datar, dan teorema pythagoras. 6. Sikap attitude Sikap attitude adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap metode yang digunakan dalam pembelajaran yang meliputi sikap siswa terhadap matematika, sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan metode Guided Discovery, dan sikap siswa terhadap soal-soal kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis. 27 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan kualiltatif dan kuantitatif. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang melihat pengaruh-pengaruh dari variabel bebas terhadap satu atau lebih variabel yang lain dalam kondisi yang terkontrol. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas yaitu pembelajaran matematika dengan metode Guided discovery, sedangkan variabel terikatnya yaitu kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa. Pendekatan kualitatif digunakan untuk memperoleh gambaran tentang sikap siswa terhadap pembelajaran matematika dengan pendekatan metode Guided Discovery, pendekatan kuantitatif digunakan untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa pada materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. Pertimbangan pemilihan materi dilakukan setelah melakukan survey dan melakukan konsultasi dengan guru bidang studi matematika serta ketepatan materi tersebut dengan waktu pelaksanaan penelitian. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kelompok kontrol non-ekivalen Ruseffendi, 2010:52. Desain penelitian ini dipilih karena penelitian ini menggunakan kelompok kontrol, adanya dua perlakuan yang berbeda, dan pengambilan sampel yang dilakukan berdasarkan data yang ditawarkan oleh pihak sekolah. Tes matematika dilakukan dua kali yaitu sebelum proses pembelajaran, yang disebut pretes dan sesudah proses pembelajaran, yang disebut postes. Secara singkat, disain penelitian adalah sebagai berikut: Kelas Eksperimen : O X O Kelas Kontrol : O O O : Pretes atau Postes kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis 28 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu X : Perlakuan pembelajaran dengan metode Guided Discovery Untuk melihat secara lebih mendalam pengaruh penggunaan metode Guided Discovery terhadap kemampuan pemahaman dan pemecahan masalah matematis siswa, maka dalam penelitian ini dilibatkan kategori kemampuan siswa tinggi, sedang dan rendah.

B. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas IX di salah satu SMP di Kota Bandung Tahun Ajaran 20142015. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa dari 2 kelas IX yang ditentukan secara purpossive. Pemilihan sampel tersebut diperoleh berdasarkan pertimbangan guru matematika di sekolah tersebut, satu kelas digunakan sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lagi digunakan sebagai kelas kontrol.

C. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terbagi menjadi instrumen tes dan non tes. Instrumen tes berupa tes pemahaman dan pemecahan masalah matematis, sedangkan instrumen non tes terdiri dari skala sikap berbentuk skala Likert dan lembar observasi.

1. Tes Kemampuan Pemahaman dan Pemecahan Masalah Matematis

Instrumen tes yang digunakan berupa tes soal-soal pemahaman dan pemecahan masalah matematis. Bahan tes diambil dari materi pelajaran matematika kelas IX semester 1 dengan mengacu pada KTSP dengan materi Bangun Ruang Sisi Lengkung. Langkah-langkah penyusunan instrumen tes meliputi: 1. Membuatan kisi-kisi soal yang mencakup indikator kemampuan yang diukur, indikator pokok bahasan dan nomor soal. 2. Menyusun soal beserta kunci jawaban dan aturan pemberian skor untuk masing- masing butir soal. 3. Mengkonsultasikan isi soal dengan bantuan pembimbing. 27

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN GEOGEBRA.

0 4 52

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII pada Salah Satu SMP Di Kabupaten Bandung Barat.

1 4 29

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN Sukakarya Kota Bandung.

0 3 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH: Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas VIII Pada Salah Satu SMP di Bandung.

7 24 18

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF: Penelitian Kuasi eksperimen pada Salah Satu SMP Negeri di Kota Medan.

0 0 46

PENGARUH ACCELERATED LEARNING CYCLE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAM : Studi Kuasi-Eksperimen Pada Salah Satu Smp Negeri Di Pekanbaru.

19 47 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK :Studi Eksperimen di Salah Satu SMP Negeri di Bandung:.

0 1 44

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK :Studi Eksperimen di Salah Satu SMP Negeri di Bandung.

0 0 44

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di Salah Satu SMP di Kota Bandung).

0 1 60

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

0 0 19