Pengolahan Data Hasil Tes

43 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pembelajaran matematika secara konvensional H 1 : Peningkatan kemampuan pemahaman matematis siswa yang belajar matematika dengan metode Guided Discovery lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional 2. H : Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis secara signifikan antara siswa yang belajar matematika dengan metode Guided Discovery dan siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional H 1 : Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa yang belajar matematika dengan metode Guided Discovery lebih baik secara signifikan daripada siswa yang memperoleh pembelajaran matematika secara konvensional 3. H : Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman secara signifikan berdasarkan Kemampuan Awal Matematis pada siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode Guided Discovery H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan kemampuan pemahaman berdasarkan Kemampuan Awal Matematis pada siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode Guided Discovery 4. H : Tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemecahan masalah secara signifikan berdasarkan Kemampuan Awal Matematispada siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode Guided Discovery H 1 : Terdapat perbedaan yang signifikan peningkatan kemampuan 44 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu pemecahan masalah berdasarkan Kemampuan Awal Matematis pada siswa yang mendapat pembelajaran dengan metode Guided Discovery Kriteria uji: Tolak H jika nilai Sig ≤ α, dengan α merupakan level signifikansi yang besarnya 0,05 Triton, 2005. Seperti yang telah dijelaskan diatas bahwa pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan bantuan Microsoft Excel 2007 dan software SPSS versi 16. Untuk kasus dimana data berdistribusi normal namun tidak homogen, maka uji perbedaan reratanya menggunakan uji t’ Triton, 2005. Jika data tidak berdistribusi normal, maka pengujian perbedaan reratanya menggunakan uji non parametrik. Dalam penelitian ini uji non parametrik yang digunakan adalah uji Mann Whitney. Sedangkan untuk melihat perbedaan rerata baik kemampuan pemahaman maupun pemecahan masalah berdasarkan Kemampuan Awal Matematis pada kelompok eksperimen digunakan uji ANOVA Satu Jalur. Apabila hasil uji ANOVA Satu Jalur memberikan kesimpulan terdapat perbedaan rerata, maka dilakukan uji lanjutan yaitu uji Scheffe dan uji Tamhane. Langkah-langkah pengolahan data hasil tes di atas diuraikan pada gambar 3.1 berikut: Uji Homogenitas Uji Perbedaan Rerata Mann Whitney Uji Perbedaan Rerata Uji t dan ANOVA Uji Perbedaan Rerata Uji t’ Ya Tidak Uji Normalitas Penskoran Data Hasil Tes Ya Tidak Gambar 3.1 Prosedur Uji Statistik Data Hasil Tes 45 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Pengolahan Data Skala Sikap dan Lembar Observasi

Skala sikap dalam penelitian ini berbentuk skala Likert dengan lima pilihan jawaban yaitu Sangat Setuju SS, Setuju S, Netral N, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Ketentuan penskoran untuk pernyataan positif adalah 5 untuk jawaban SS, 4 untuk jawaban S, 3 untuk jwqbqn N, 2 untuk jawaban TS, dan 1 untuk jawaban STS. Pernyataan bersifat negatif penskorannya kebalikan dari pernyataan positif, yaitu 1 untuk jawaban SS, 2 untuk jawaban S, 3 untuk jawaban N, 4 untuk jawaban TS, dan 5 untuk jawaban STS. Hasil skor pada setiap pernyataan akan dihitung nilai persentase sikap positif per sub aspek, kemudian dihitung persentase sikap positif per aspek dan dihitung persentase sikap positif kelas sehingga diperoleh kesimpulan sikap siswa.

E. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini dirancang untuk memudahkan dalam pelaksanaan penelitian. Selanjutnya prosedur penelitian ini dapat dilihat dalam gambar berikut: 46 Mahmudin, 2015 PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN D AN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA SMP MELALUI METOD E GUID ED DISCOVERY Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Gambar 3.2 Alur Penelitian Penyusunan modul, penyusunan instrumen, validasi, uji coba instrumen perbaikan instrumen Penentuan sampel pretes Studi pendahuluan Identifikasi masalah Pengolahan data Kelas Kontrol: Pembelajaran Konvensional Kelas Eksperimen: Pembelajaran Resource- Based Learning Postes Kelas Kontrol: Pembelajaran Konvensional Kelas Eksperimen: Pembelajaran Resource- Based Learning Kelas Kontrol: Pembelajaran Konvensional Kelas Eksperimen: Pembelajaran Resource- Based Learning Kelas Kontrol: Pembelajaran Konvensional Kelas Eksperimen: Pembelajaran Resource- Based Learning Kelas Kontrol: Pembelajaran Konvensional Postes Kelas Eksperimen: Pembelajaran Resource- Based Learning Kelas Kontrol: Pembelajaran Konvensional Postes Kelas Eksperimen: Pembelajaran Resource- Based Learning Kelas Kontrol: Pembelajaran Konvensional Postes Kelas Eksperimen: Pembelajaran Resource- Based Learning Kelas Kontrol: Pembelajaran Konvensional Postes Kelas Eksperimen: Pembelajaran Resource- Based Learning Kelas Kontrol: Pembelajaran Konvensional Analisis data Laporan dan Kesimpulan Pengolahan data Postes Kelas Eksperimen: Pembelajaran Resource- Based Learning Kelas Kontrol: Pembelajaran Konvensional

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) DENGAN PENDEKATAN MATEMATIKA REALISTIK BERBANTUAN GEOGEBRA.

0 4 52

PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GUIDED DISCOVERY LEARNING TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP : Penelitian Kuasi Eksperimen terhadap Siswa Kelas VIII pada Salah Satu SMP Di Kabupaten Bandung Barat.

1 4 29

PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA MELALUI PROBLEM BASED LEARNING DI SEKOLAH DASAR : Studi Kuasi Eksperimen di Kelas IV SDN Sukakarya Kota Bandung.

0 3 38

PENINGKATAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATEMATIS DAN SELF-EFFICACY SISWA SMP MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH: Penelitian Kuasi Eksperimen di Kelas VIII Pada Salah Satu SMP di Bandung.

7 24 18

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MELALUI PENDEKATAN METAKOGNITIF: Penelitian Kuasi eksperimen pada Salah Satu SMP Negeri di Kota Medan.

0 0 46

PENGARUH ACCELERATED LEARNING CYCLE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN KONEKSI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAM : Studi Kuasi-Eksperimen Pada Salah Satu Smp Negeri Di Pekanbaru.

19 47 56

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK :Studi Eksperimen di Salah Satu SMP Negeri di Bandung:.

0 1 44

MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN DAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA MELALUI PENDEKATAN REALISTIK :Studi Eksperimen di Salah Satu SMP Negeri di Bandung.

0 0 44

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN MEANS-ENDS ANALYSIS (Studi Eksperimen Pada Siswa Kelas VIII di Salah Satu SMP di Kota Bandung).

0 1 60

KEMAMPUAN PEMAHAMAN DAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SMP MELALUI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

0 0 19