Analisis Hasil Dan Refleksi

22 apa yang disampaikan oleh mahasiswa yang berperan sebagai guru, menghormati dan melaksanakan tugas yang diinstruksikan dengan bertanggung jawab. Sementara itu mahasiswa merasa memiliki hubungan baik dengan siswa dengan mengenali karakter siswa secara interpersonal baik di dalam maupun di luar kegiatan pembelajaran. 2. Faktor – Faktor Pendukung Pada pelaksanaan praktik mengeajr, baik mengajar terbimbing, maupun mengajar mandiri, terdapat beberpa faktor pendukung yang berasal dari dosen pembimbing, guru pembimbing, peserta didik, Sekolah dan Rekan PPL. a. Faktor penukung dari dosen pembimbing adalah dukungan penuh sejak micro teaching hingga pelaksanaan PPL, atas ketersediaannya menluangkan waktu untuk membimbing, meluangkan waktu mengunjungi mahasiswa di sekolah, memberikan motivasi serta memberikan evaluasi yang berbentuk kritik dan saran perbaikan dalam pelaksanaan kegiatan PPL. b. Faktor pendukung dari guru pembimbing adalah dukungan baik fisik mendampingi mahasiswa di dalam kelas, moril yakni memberikan motivasi serta saran agar pembelajaran berlangsung dengan baik. c. Faktor pendukung dari peserta didik adalah adanya kemauan dan kesungguhan dalam belajar maupun pada perjalannya mungkin banyak kesalahan dan kekurangan yang dilakukan oleh mahasiswa. Para peserta didik sebenarnya memiliki minat yang cukup tinggi dalam Mata Pelajaran Ekonomi apalagi dengan menghubungkannya dengan kegiatan sehari –hari yang dilakukan oleh siswa, hanya saja kurang adanya dukungan saranan dan prasarana serta ketersediaan tenaga pendidik yang profesional. d. Faktor pendukung dari rekan PPL yaitu segenap motivasi agar menyelesaikan mata kuliah PPL dengan baik serta kebersediaannya teman –teman untuk mendengar keluh kesah dan membantu pelasanaan kegiatan PPL. 3. Hambatan – Hambatan dalam Pelaksanaan Selama kurang lebih 2 bulan terhitung dari 18 Juli 2016 hingga 15 September 2016 melaksanakan kegiatan PPL di SMA N 1 Mlati, mahasiswa menemui beberapa hambatan antara lain: a. Adanya Pembelajaran Mata Pembelajaran ekonomi belangsung selama 3 jam berturut –turut seringkali menyulitkan karena siswa cenderung bosan, 23 mudah lelah, dan kurang fokus apalagi jika berada pada jam pembelajarn terkahir. b. Siswa dalam memahami materi selalu perlu dikaitkan dengan kegiatan sehari –hari yang dilakukannya ketimbang menyampaikan secara lisan dan teoritis. c. Kegiatan PPL yang berlangsung bersamaan dengan KKN membuat mahasiswa memiliki waktu yang kurang untuk mempersiapkan materi dengan maksimal dan tidak dapat dimintai bantuan oleh pihak seolah dalam hal kegitan non mengajar.. d. Untuk beberapa kelas yang diampu mahasiswa pada hari yang bertabrakan dengan kegiatan KKN, mahasiswa kesulitan untuk membagi waktu pelaksanaan pembelajaran. e. Mahasiswa PPL ekonomi untuk kelas X pada kurikulum 2013 diminta untuk mengampu mata pembelajaran ekonomi prakarya dan ekonomi wajib. Untuk ekonomi prakarya karena sekolah belum pernah melaksanakan untuk kegiatannya masih belum berjalan secara maksimal. f. Untuk pembagian waktu yang diberikan karena mahasiswa diminta mengampu dua mata pelajaran yakni ekonomi wajib 12 jam minggu dan ekonomi prakarya 8 jam minggu membuat mahasiswa kesulitan dalam melengkapi administrasi dalam waktu yang singkat. 4. Solusi Hambatan –hambatan tersebut diatas yang dihadapi membuat mahaiswa praktikan berusaha mencari solusi untuk mengatasi atau setidaknya meminimalisir hambatan –hambatan tersebut. Adapun cara yang ditempuh praktikan antara lain: a. Memotivasi dan memberikan pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa rileks dalam menerima pembejaran. Oleh karena itu tujuan pembelajaran akan tercapai. b. Melaksanakan praktik mengajar sesuai jadwal dan untuk jadwal piket sekolah dan perpustakaan mahasiswa mengurangi menjadi 1 kali dalam seminggu dibandingkan rata – rata mahasiswa lain 2–3 kali dalam seminggu. c. Mahasiswa perlu mengataur waktu saat berada di sekolah dengan baik agar semua tujuan pembelajran serta perangkat yang diperlukan dalam mengajar terlegnkapi dengna baik. 24 5. Refleksi Kegiatan Melalui kegiatan PPL ini mahasiswa dihadapkan dengan kondisi yang sebenarnya menganai keadaan dan sistem pendidikan di Indonesia, khususnya pembelajaran di Sekolah Mengenah Atas. Setiap sekolah memiliki potensi dan kondisi budaya yang berbeda –beda. SMA N 1 Mlati terletak di pinggir kota namun semangat pembelajarn para guru dan siswa terbilang cukup tinggi. Mahasiswa menyadari pentingnya peran guru di lingkungan akademisi di Indonesia. Untuk menyadari itu, mahasiswa telah melalui proses dimana Praktik Pembelajaran Lapangan PPL memberikan pengalaman dan pengetahuan yang tidak dapat diingkari dan didapatkan sebelum terjun menjadi guru yang sebenarnya. Mahasiswa menyadari suka dan duka menjalankan tugas sebagai pendidik, dimana sebagai seorang guru mahasiswa dituntut untuk tidak sekedar menjadi pengajr, tetapi sebagai pendidik. Seorang pendidika yang memahami kondisi siswa tak hanya dari segi kognitif pengetahuan tetapi membimbing dalam segi afektif dan psikomotorik bergantung dengan latar belakang dan segala problema siswa yang bersangkutan. Seorang pendidik perlu memiliki pengetahuan yang cukup luas sebagai bahan yang dapat disampaikan dan dibagi kepada anak didiknya, namun penting pula menbangun suasa kelas yang nyaman, tenang, dan kondusif agar siswa dengan baik tanpa terbebani suatu apaun dalam setiap kegiatan pembelajaran. Menjadi seorang guru adalah profesi yagn membutuhkan kesabaran, keuletan, ketelatenan serta sikap ikhlas dalam menjalani setiap tantangan mengajar yang ada di Indonesia. Ada saat –saat dimana guru harus menahan amarah, belajar mengahal dan memahami serta beriskap bijak namun tetap tegas dan adil akrena anak didik adlah subjek bukanlah objek yang harus kita perlakuan seusai dengan kemauan kita. Mereka adalah bibit – bibit yang harus kita sirmai dengan pengetahuan, kita pupuk dengan keterampilan, dan kita sinari dengan pendidikan karakter yang baik agar kelak mereka dapat tumbuh menjadi bunga – bunga indah yang akan mengharaumkan nama bunga dan mencerdaskan dunia. 25

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapatkan dari hasil PPL ini adalah kegiatan yang sudah dijalankan selama PPL berjalan dengan lancar, baik proses pembelajaran maupun perlengkapan administratif yang lainnya. Kegiatan PPL ini sangat bermanfaat, karena dalam matakuliah ini, mahasiswa benar-benar merasakan bagaimana menjadi guru. Berbagai permasalahan dan kesulitan yang dihadapi akan membuat mahasiswa belajar dan memahami betapa pentingnya posisi guru dalam kehidupan. Berdasarkan kegiatan PPL yang telah praktikan laksanakan selama dua bulan ini ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu : 1. Kegiatan PPL yang telah dilaksanakan oleh praktikan di SMA N 1 Mlati telah memberikan pengalaman menjadi seorang guru atau tenaga kependidikan dengan segala tuntutannya, seperti persiapan administrasi pembelajaran, persiapan materi dan persiapan mental untuk mengajar siswa di kelas. 2. Praktik pengalaman lapangan dapat menambah rasa percaya diri, memupuk kedisiplinan dan menumbuhkan loyalitas terhadap profesi guru dan tenaga kependidikan bagi mahasiswa. 3. Kegiatan belajar mengajar di SMA N 1 Mlati masih perlu usaha keras untuk membangkitkan motivasi siswa, agar proses belajar mengajar berjalan dengan baik. 4. Sarana dan prasarana yang ada telah memadai untuk mendukung pelaksanaan kegiatan belajar mengajar, namun perlu adanya peningkatan.

B. Saran

1. Kepada Universitas Negeri Yogyakarta a. Perlunya koordinasi yang lebih baik dalam pelaksanaan kegiatan PPL untuk masa datang. Oleh karena itu, perlu disempurnakan dan disosialisasikan lagi dengan baik, karena tidak dipungkiri bahwa masih ada hal-hal yang belum dimengerti oleh mahasiswa dan sering terjadi salah persepsi antar mahasiswa karena kurang sosialisasi dan bimbingan. 26 b. Kegiatan PPL disarankan tidak bersamaan dengan KKN karrena hal tersebut sebenarnya menghambat mahaisswa dalam berbagai hal antara lain fisik dan mental. c. Untuk kegiatan PPL meskipun tidak berlangsung bersamaan degan KKN alangkah baiknya jika tetap berjalan selama 2 bulan. d. Perlunya koordinasi yang baik antara LPPM dan LPPMP dan melakukan supervisi ke lokasi agar mereka juga mengetahui kesulitankesulitan yang dihadapi oleh mahasiswa PPL. Dengan kegiatan supervisi ini pula diharapkan LPPMP dapat memberikan masukanmasukan yang bermanfaat bagi kelompok ataupun kritik yang membangun kelompok menjadi lebih baik lagi. e. UPPL lebih sering mengadakan acara diskusi bersama dengan ketua kelompok untuk menyampaikan hambatan atau kesulitan dilapangan dan mencari solusi atau jalan keluarnya. Dengan demikian diharapkan bahwa kelompok-kelompok yang sedang mengalami permasalahan atau kesulitan cepat teratasi dan kegiatan PPL berjalan dengan lancar. 2. Kepada Pihak SMA N 1 Mlati a. SMA Negeri 1 Cangkringan sebagai tempat belajar bagi siswa hendaknya menjadi tempat belajar yang sesungguhnya, dimana siswa bebas mengekspresikan potensinya selama tidak menyalahi aturan. Guru juga hendaknya senantiasa memberikan motivasi baik bagi siswa untuk terus berkarya, berprestasi, dan tidak takut bermimpi. Pendidikan adalah tanggung jawab kita semua, dan instansi pendidikan adalah salah satu jawabannya. b. Agar mempertahankan dan meningkatkan kedisiplinan, sehingga kredibilitas SMA N 1 Mlati semakin meningkat di masa mendatang. c. Sarana dan prasarana pendukung kegiatan belajar mengajar perlu adanya peningkatan agar hasil yang didapatkan lebih maksimal. 3. Bagi mahasiswa a. Selain penguasaan materi yang matang dan pemilihan metode pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan kelas, juga diperlukan adanya kesiapan fisik dan mental karena sangat berpengaruh terhadap proses pembelajaran. b. Apabila terdapat permasalahan-permasalahan dalam hal pelaksanaan program PPL hendaknya langsung berkonsultasi dengan koordinator PPL sekolah, guru