Analisis Regresi Linier Berganda Uji Asumsi Klasik

30 Validitas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen dengan skor total seluruh item pertanyaan. Menurut Santoso 2006:135 syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat valid adalah jika r = 0,3. Jika korelasi antara butir skor dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.

3.10.2 Uji Reliabilitas

Menurut Umar 2007:194 reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan kosistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Uji reabilitas mampu menunjukan sejauh mana instrumen dapat dipercaya dan diharapkan. Nilai suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai Alpha Cronbach  0,6.

3.11 Teknik Analisis Data

3.11.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis yang dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk mengetahui ketergantungan suatu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Dalam analisis ini, peneliti akan dibantu dengan program komputer yaitu SPSS 21.0. Adapun bentuk umum dari persamaan regresi linier berganda dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut Wirawan, 2014:255. Ŷ= a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 .............................................................. 2 Keterangan : Ŷ = Komitmen Organisasi 31 a = Bilangan Konstanta X 1 = Kepuasan Kerja X 2 = Pemberdayaan Karyawan X 3 = Stres Kerja b 1 , b 2 , b 3 = Koefisien Regresi Variabel X 1 , X 2 , X 3 Dalam penelitian ini pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau α = 5.

3.11.2 Uji Asumsi Klasik

Sebelum model regresi digunakan untuk memprediksi, peneliti menganggap perlu menguji kelayakan model yang dibuat dengan melakukan pengujian asumsi klasik yang meliputi: Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas Utama 2011:99. 1 Uji Normalitas Menurut Utama 2011:99, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam residual dari model regresi yang dibuat berdistribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi residual yang normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini uji normalitas data uji dengan Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dimana data yang berdistribusi normal jika Sig 2-tailed lebih besar dari 0, 05 α=5. 2 Uji Multikolinearitas Menurut Utama 2011:105, uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel 32 bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas dan bebas dari gejala multikolinier. Model regresi yang baik adalah bebas dari gejala multikolinier. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya korelasi antar sesama variabel bebas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance lebih dari 10 persen atau VIF kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada multikolinearitas. 3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak mengandung gejala heteroskedastisitas dan cara mendeteksi terjadinya heterokedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser, yaitu dengan mengamati nilai signifikan regresi yang baru terbentuk. Jika variabel bebas diteliti tidak mempunyai residual absolute. Berarti model regresi yang dilibatkan tidak mengandung heteroskedesitas Utama, 2011:106.

3.11.3 Pengujian Hipotesis