28 Berdasarkan rumus Slovin diatas, maka pengambilan sampel yang harus
dicapai dalam penelitian ini adalah sebanyak 94 responden. Proporsi pengambilan sampel pada setiap bagian berdasarkan teknik proportional random sampling
.
Tabel dibawah ini memparkan hasil perhitungan proporsi jumlah sampel terkait penyebaran kuesioner pada CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung, sebagai
berikut.
Tabel 3.1 Proporsi Jumlah Sampel CV. Akar Daya Mandiri
No Bagian
Populasi Populasi Total
Populasi Sampel
N
i
⁄
1 Indirect Promotion
22 0,178
2 Direct Promotion
50 0,406
3 Finance
17 0,138
4 Administrasi
14 0,113
5 Gudang
5 0,040
6 Merchandising
4 0,032
7 Customer Service
8 0,065
8 Driver
3 0,024
Jumlah 123
94
Sumber: CV. Akar Daya Mandiri, 2015
3.8 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1 Observasi adalah pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung ke perusahaan terhadap obyek yang diteliti.
2 Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara mengadakan tanya jawab langsung dengan pimpinan dan karyawan
29 berkaitan dengan kepuasan kerja, pemberdayaan karyawan, stres kerja dan
komitmen organisasi. 3 Kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan cara memberi
seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis untuk dijawab oleh responden.
3.9 Metode Pengukuran Data
Metode pengukuran data dalam penelitian ini menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang
atau kelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2013:132. Kuesioner diukur dengan rentang nilai 1 sampai 5 yang diberi skor sebagai berikut:
1 Skor 5 merupakan jawaban SS sangat setuju 2 Skor 4 merupakan jawaban S setuju
3 Skor 3 merupakan jawaban N netral 4 Skor 2 merupakan TS tidak setuju
5 Skor 1 merupakan jawaban STS sangat tidak setuju
3.10 Pengujian Instrumen
3.10.1 Uji Validitas
Suatu instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan dan mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Validitas menunjukkan sejauh mana alat ukur itu mampu mengukur apa yang ingin diukur. Tinggi rendahnya validitas menunjukkan sejauh mana data yang
terkumpul tidak menyimpang dari gambaran tentang variabel yang diteliti.
30 Validitas dapat dilakukan dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen
dengan skor total seluruh item pertanyaan. Menurut Santoso 2006:135 syarat minimum yang dianggap memenuhi syarat valid adalah jika r = 0,3. Jika korelasi
antara butir skor dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid.
3.10.2 Uji Reliabilitas
Menurut Umar 2007:194 reliabilitas adalah suatu angka indeks yang menunjukan kosistensi suatu alat ukur dalam mengukur gejala yang sama. Uji
reabilitas mampu menunjukan sejauh mana instrumen dapat dipercaya dan diharapkan. Nilai suatu instrumen dikatakan reliabel bila nilai Alpha Cronbach
0,6.
3.11 Teknik Analisis Data
3.11.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Model analisis yang dipergunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Analisis ini digunakan untuk
mengetahui ketergantungan suatu variabel terikat dengan satu atau lebih variabel bebas. Dalam analisis ini, peneliti akan dibantu dengan program komputer yaitu
SPSS 21.0. Adapun bentuk umum dari persamaan regresi linier berganda
dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut Wirawan, 2014:255.
Ŷ= a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ b
3
X
3
.............................................................. 2 Keterangan :
Ŷ = Komitmen Organisasi
31 a
= Bilangan Konstanta X
1
= Kepuasan Kerja X
2
= Pemberdayaan Karyawan X
3
= Stres Kerja b
1
, b
2
, b
3
= Koefisien Regresi Variabel X
1
, X
2
, X
3
Dalam penelitian ini pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat diuji dengan tingkat kepercayaan 95 atau α = 5.
3.11.2 Uji Asumsi Klasik
Sebelum model regresi digunakan untuk memprediksi, peneliti menganggap perlu menguji kelayakan model yang dibuat dengan melakukan
pengujian asumsi klasik yang meliputi: Uji Normalitas, Uji Autokorelasi, Uji Multikolinieritas, dan Uji Heteroskedastisitas Utama 2011:99.
1 Uji Normalitas Menurut Utama 2011:99, uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam residual dari model regresi yang dibuat berdistribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi residual yang
normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini uji normalitas data uji dengan Kolmogorov-Smirnov. Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan
dengan menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dimana data yang berdistribusi normal jika Sig 2-tailed lebih besar dari 0,
05 α=5. 2 Uji Multikolinearitas
Menurut Utama 2011:105, uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
32 bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas dan bebas dari gejala multikolinier. Model regresi yang baik adalah bebas dari gejala multikolinier. Untuk mendeteksi ada atau
tidaknya korelasi antar sesama variabel bebas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai variance inflation factor VIF. Jika nilai tolerance
lebih dari 10 persen atau VIF kurang dari 10, maka dikatakan tidak ada multikolinearitas.
3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah yang tidak
mengandung gejala heteroskedastisitas dan cara mendeteksi terjadinya heterokedastisitas adalah dengan melakukan uji Glejser, yaitu dengan
mengamati nilai signifikan regresi yang baru terbentuk. Jika variabel bebas diteliti tidak mempunyai residual absolute. Berarti model regresi yang
dilibatkan tidak mengandung heteroskedesitas Utama, 2011:106.
3.11.3 Pengujian Hipotesis
1 Uji Regresi Parsial t-test
Uji regresi parsial t-test ini dilakukan untuk menguji bahwa kepuasan kerja X
1
, pemberdayaan karyawan X
2
, dan stres kerja X
3
secara parsial berpengaruh signifikan terhadap komitmen organisasi Y. Menurut Wirawan
2014:264 rumus t
hitung
sebagai berikut.
33
Keterangan :
bi = koefisien regresi parsial yang ke- i dari regresi sampel ßi = koefisien parsial yang ke- i dari regresi populasi
Sbi = kesalahan standar standar error koefisien regresi sampel i = 1, 2, 3,4
Nilai t
tabel
didapat dengan cara t
n-k; α
= t
94-4;0,05
= t
90;0,05
= 1,98. H0 diterima dan H1 ditolak bila nilai t
hitung
t
tabel
atau bila nilai Sig. 0,05 yang menyatakan tidak adanya signifikan. H0 ditolak dan H1 diterima bila nilai t
hitung
t
tabel
atau bila nilai Sig. 0,05 yang menyatakan adanya signifikan.
34
BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan
4.1.1 Sejarah Berdirinya CV. Akar Daya Mandiri
CV. Akar Daya Mandiri merupakan salah satu perusahaan distributor Telkomsel yang didirikan pada tahun 1999 yang berdasarkan pada akta No. 23
tanggal 26 Februari 1999. Perusahaan ini pertama kali didirikan oleh Bapak Edi Santoso yang pada awalnya hanya berada di Surabaya. Tahun-tahun berikutnya
perusahaan ini dikembangkan lagi dengan membuat cabang-cabang diberbagai Kota. Cabang pertamanya yaitu di Kota Kembang Bandung yang berdiri selama 5
tahun dan kemudian membuka cabang berikutnya di Kota Subang. Pada tahun 2012 perusahaan ini mengembangkan cabangnya yang pertama
di daerah Bali yang berada di pertokoan Hayam Wuruk. Setelah beberapa bulan berjalan perusahaan ini pindah ke Jalan By Pass Ngurah Rai, Pertokoan Amelia
No.11-12. CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung sebagai distributor Telkomsel pertama yang berada di Bali memiliki kewenangan untuk melakukan kegiatan
distribusi di seluruh wilayah Bali. Pada tahun 2013 Telkomsel mengeluarkan kebijakan yaitu setiap satu distributor diberikan satu wilayah distribusi yang
disebut cluster. Cluster Badung kini hanya mencakup wilayah Kecamatan Kuta Selatan, Kuta Utara dan yang lainnya yang berada di daerah Badung. Pada Tahun
2014 perusahaan ini membuka cabang berikutnya di daerah Tabanan, Singaraja dan Jembrana. Sebagai distribusi pertama yang berada di daerah Bali, Telkomsel
35 memberikan kepercayaan kepada CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung untuk
mengelola cabang baru tersebut.
4.1.2 Struktur Organisasi CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung
Adapun struktur organisasi CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung yaitu sebagai berikut.
Gambar 4.1 Struktur Organisasi CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung
Sumber: CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung Berikut ini merupakan tugas masing-masing bagian pada CV. Akar Daya
Mandiri Cabang Badung yaitu sebagai berikut. 1 General Manager
General Manager
Direct Promotion
HR. Manager
TDC. Manager
Indirect Promotion
Manager Support
SPV. Sales Promotion
SPV. Support
Administrasi Customer
Sevice Gudang
Merchandising
Finance Driver
36 Mengkordinasikan pembinaan kegiatan kerja, administrasi, tata tertib, dan
pengelolaan yang meliputi urusan kepegawaian dan keuangan sesuai dengan peraturan yang berlaku dalam rangka mencapai tujuan perusahaan.
2 TDC. Manager Menjalankan operasional perusahaan dan memberikan arahan kepada SPV.
Sales Promotion dan team leader seluruh karyawan. 3 HR. Manager
Melakukan perencanaan karyawan, penarikan karyawan, penempatan karyawan,
pembinaan karyawan,
pengembangan karyawan,
dan pemeliharaan karyawan dalam perusahaan, serta memberikan kompensasi
dan proteksi pada karyawan. 4 Manager Support
Membuat data program penjualan, program promotion seperti program event dalam acara tertentu dan membuat program kerja untuk karyawan.
5 SPV. Sales Promotion Memberikan motivasi dan tugas sesuai dengan masing-masing divisi sales
dalam pembagian target penjualan, pengecekan pencapaian penjualan dan kinerja tim.
6 SPV. Support Memberikan tugas yang telah dibuat oleh manager support sesuai dengan
masing-masing divisi dan pengecekan pencapaian program kerja serta menyerahkan hasil program kerja bawahannya ke Manager Support.
7 Direct Promotion
37 Melakukan penjualan produk secara langsung ke pelanggan melalui outlet
yang telah tersedia dan mengadakan event-event untuk menarik perhatian konsumen. Biasanya kegiatan event ini diadakan pada hari tertentu seperti
saat natal, tahun baru, dan sebagainya. 8 Indirect Promotion
Melakukan penjualan produk ke outlet maupun ke konter-konter pelanggan. Melakukan pengecekan barang ke outlet dan konter-konter
pelanggan. 9 Finance
Mengatur keuangan perusahaan, mengontrol aktivitas keuangan transaksi keuangan perusahaan, menginput semua transaksi keuangan ke dalam
program, dan melakukan transaksi keuangan perusahaan. 10 Administrasi
Memproses data pembelian dan penjualan, membuat data penjualan, memonitor kedatangan barang, dan menyetor hasil laporan penjualan ke
spv. support. 11 Customer Service
Memberikan informasi mengenai produk-produk perusahaan, berusaha mengatasi setiap permasalahan yang dihadapi pelanggan, membina
hubungan baik dengan seluruh pelanggan, dan memberikan segala informasi dan kemudahan-kemudahan kepada pelanggan.
12 Gudang
38 Menyiapkan dan mengecek persediaan barang. Memberikan barang
persediaan ke bagian spv. sales promotion untuk dijual ke outlet maupun ke konsumen secara langsung melalui bagian direct promotion dan
indirect promotion. 13 Merchandising
Menjalankan semua program promosi dari perusahaan. Merchandising ke outlet yang telah ditentukan oleh perusahaan. Membantu menjaga
persediaan barang di outlet. 14 Driver
Driver memiliki tugas menyetir mobil untuk melaksanakan kegiatan yang dilakukan oleh sales dalam mendistribusikan barang ke berbagai outlet.
4.2 Karakteristik Responden
Karakteristik responden diuraikan berdasarkan jenis kelamin, tingkat umur, tingkat pendidikan, dan masa kerja yang disajikan pada Tabel 4.1 sebagai
berikut.
39
Tabel 4.1 Karakteristik Responden
No. Jenis Kelamin
Jumlah Orang
Persentase 1.
Laki-laki 48
51,1 2.
Perempuan 46
48,9 Jumlah
94 100
No. Tingkat Umur Tahun
Jumlah Orang
Persentase 1.
18-22 31
33 2.
23-27 37
39,3 3.
28-32 12
12,8 4.
33-37 9
9,6 5.
38-42 5
5,3 Jumlah
94 100
No. Tingkat Pendidikan
Jumlah Orang
Persentase 1.
SMASMK 36
38,2 2.
D1 18
19,1 3.
D3 13
13,9 4.
S1 27
28,8 Jumlah
94 100
No. Masa Kerja Tahun
Jumlah Orang
Persentase 1.
1 26
27,7 2.
1-5 43
45,7 3.
5 25
26,6 Jumlah
94 100
Sumber: Data primer diolah, 2016 Tabel 4.1 menunjukkan bahwa jumlah responden sebanyak 94 orang
dengan responden berjenis kelamin laki-laki sebanyak 48 orang dengan presentase 51,1 persen sedangkan berjenis kelamin perempuan sebanyak 46 orang dengan
persentase 48,9 persen. Hal ini berarti bahwa responden karyawan CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung lebih dominan laki-laki. Faktor jenis kelamin akan
berkaitan dengan kemampuan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga harus ada keseimbangan antara karyawan laki-laki dan perempuan.
40 Usia respoden pada CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung mayoritas
berusia 23-27 tahun yaitu sebanyak 37 orang dengan persentase 39,3 persen dan responden terkecil berusia 38-42 tahun yaitu sebanyak 5 orang dengan persentase
5,3 persen. Tingkat pendidikan karyawan yang bekerja di CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung dominan berpendidikan SMASMK yaitu sebanyak 36 orang
dengan pesentase 38,2 persen dan tingkat pendidikan terkecil yaitu tingkat pendidikan D3 sebanyak 13 orang dengan persentase 13,9 persen. Tingkat
pendidikan merupakan salah satu yang menentukan kualitas sumber daya manusia dan menunjukkan pengetahuan serta daya pikir yang dimiliki oleh responden.
Masa kerja karyawan di CV. Akar Daya Mandiri Cabang Badung dominan memiliki pengalaman kerja pada rentan waktu 1-5 tahun dengan jumlah karyawan
sebanyak 43 orang dengan persentase 45,7 persen. Masa kerja merupakan rentang waktu yang telah ditempuh oleh karyawan dalam bekerja.
4.3 Hasil Pengujian Instrumen Penelitian