Visi Dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia

yang dapat diperdagangakan di Bursa. Salah satu pendekatan yang direncanakan oleh Pemerintah sebagaimana dituangkan dalam Master Plan Pasar Modal 2005-2009 yaitu penggabungan BES dan BEJ. Penggabungan kedua Bursa ini diyakini dapat menghasilkan sinergi sehingga efisiensi pasar modal dapat tercapai. Bursa Efek Indonesia BEI didirikan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 1 Desember 2007 yang merupakan penggabungan antara Bursa Efek Jakarta BEJ dan Bursa Efek Surabaya BES.

4.1.2. Visi Dan Misi PT. Bursa Efek Indonesia

a. Visi Visi Bursa Efek Indonesia tidak terlepas dari latar belakang dilakukannya penggabungan BES-BEJ sebagaimana dituangkan dalam Master Plan Pasar Modal 2005-2009 yaitu adanya suatu keinginan untuk memiliki suatu Bursa yang kuat, bernilai, kredibel, kompetitif dan berdaya saing global. Bertitik tolak pada keinginan tersebut, maka visi Bursa Efek Indonesia dapat dinyatakan: “To be a Strong, Valuable, Credible and World Wide Competitive Bourse ”. b. Misi Dalam usaha mencapai visi tersebut, Bursa Efek Indonesia perlu menetapkan misi yang harus diemban setidaknya mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. to produce variety of sellable high standard capital market product . 2. to provide high technology infrastructures. 3. to meet customer satisfaction priority. 4. to strengthen investor’s protection. 5. to create market integrity and transparency. 6. to create high competencies and favorable choice for human resource. 4.1.3. Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia Dalam menjalankan kegiatan usaha, BEI tunduk peraturan perundang- undangan yang berlaku dibidang pasar modal. Pembinaan dan pengawasan terhadap BEI dilakukan oleh badan pelaksana pasar modal BAPEPAM sesuai dengan keputusan presiden No.60 Tahun 1988 tanggal 20 desember 1988 tentang pasar modal. Modal dari PT. BEI, ditetapkan sebesar Rp. 8 Milyar terbagi atas 160 saham yang masing-masing bernilai nominal Rp. 50 Juta. Pada saat pendirian, modal yang ditempatkan dan disetorkan penuh berjumlah Rp. 2 Milyar 40 saham yang merupakan prnyertaan 36 badan usaha. Berdasarkan ketentuan yang berlaku semua pemegang saham merupakan anggota Bursa Anggota BEI terdiri dari 7 Bank Pemerintah, 8 bank swasta Nasional, 11 perusahaan perantara jakarta, 8 perusahaan perantara jakarta,1 pusat koperasi KUD Jawa Timur, dan 1 lembaga pengelola dana yaitu PT persero Danareksa. Kekuasaan tertinggi di PT. BEI sesuai dengan anggaran dasar perusahaan terletak pada Rapat Umum pemrgang Saham. Seperti lazimnya pada perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum perseroan terbatas, dalam struktur PT. BEI juga terdapat Dewan Komisaris, terdiri dari satu orang komisaris utama dan tiga orang anggota direksi. Hingga saat ini PT.BEI mempunyai satu orang Direktur Utama dan satu Orang Direktur. Fungsi Adsminitrasi dan Operational dilaksanakan oleh tiga devisi yaitu Divisi administrasi dan Penerangan, Divisi Keuangan dan Akuntansi dan devisi penyelengaraan Bursa. Setiap divisi membawahi dua bagian. Gambar 4.1 : Struktur Organisasi PT. Bursa Efek Indonesia R.U.P.S Dewan komisaris Direktur Utama Direktur perdagangan Divisi Penyalur Bursa Direktur Utama Direktur keuangan Divisi Adm Penerangan Divisi Keuangan Akt Sumber : PT. Bursa Efek Indonesia 4.1.4. Gambaran Umum Perusahaan Sampel 4.1.4.1. PT. Fast Food Indonesia Tbk

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Cash Position, Return On Assets, Firm Size Dan Debt To Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 54 164

Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio Dan Return On Assets Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia

0 65 120

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 16

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN Analisis Pengaruh Cash Position, Debt To Equity Ratio, Dan Return On Equity Terhadap Dividend Payout Ratio Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009 – 2011.

0 1 15

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 23

PENDAHULUAN ANALISIS PENGARUH CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

0 0 9

ANALISIS CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 81

PENGARUH CASH POSITION, FIRM SIZE, DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR.

0 1 126

ANALISIS PENGARUH CASH POSITION,DEBT TO EQUITY RATIO, DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PADA PERUSAHAAN MANUFACTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 23

ANALISIS CASH POSITION, DEBT TO EQUITY RATIO DAN RETURN ON ASSETS TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PADA PERUSAHAAN OTOMOTIVE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 20