commit to user 36
BAB III METODE PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Dusun Sukunan, Desa Banyuraden, Kecamatan Gamping, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta. Waktu
penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juni sampai Desember 2009.
B. Jenis dan Sumber Data
1. Jenis Data
Data yang dikumpulkan berupa data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari pengamatan di lapangan dan wawancara dengan masyarakat
Sukunan. Data sekunder merupakan informasi yang telah tersedia di lapangan berupa : jumlah penduduk, denah wilayah Sukunan, sistem pengelolaan sampah
Sukunan dan kliping perkembangan program pengelolaan sampah Sukunan. Materi atau obyek yang diteliti adalah partisipasi masyarakat, dalam hal ini
antara lain : prasarana pengelolaan sampah di Sukunan, masyarakat Sukunan dan kegiatan pengelolaan sampah di Sukunan.
2. Sumber Data
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang berusaha
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena atau hubungan antar fenomena
commit to user 37
yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat. Dalam penelitian kualitatif ini, data yang diperlukan berupa jenis informasi yang penting untuk dikaji, sebagian
besar berupa data kualitatif. Menurut Lofland Moleong, 2009 : 157 sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata, dan tindakan, selebihnya adalah
data tambahan. Untuk mendapatkan data yang berupa kata-kata peneliti mengadakan
wawancara sendiri dengan beberapa nara sumber, antara lain: a.
Penduduk Dusun Sukunan 8 orang sebagai tim pengelolaan sampah ; b.
Pelopor kegiatan pengelolaan sampah di Dusun Sukunan Iswanto; c.
Ketua RW dan Ketua RT; d.
Ketua Paguyuban Sukunan Bersemi PSB Suharto. Sehubungan dengan yang diteliti adalah partsipasi masyarakat, maka penulis
mencoba menggali informasi dari tokoh masyarakat di Sukunan dan orang-orang yang punya peran dalam tim pengelolaan sampah Sukunan.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Wawancara mendalam
in-depth interviewing
Wawancara sangat diperlukan untuk mendapatkan informasi penting untuk mengkonstruksi mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi,
commit to user 38
tuntutan, kepedulian dan lain sebagainya, yang ditegaskan oleh Lincoln dan Guba, dalam Moleong, 2009 : 186
Wawancara jenis ini bersifat lentur dan terbuka, tidak terstruktur ketat, tidak dalam suasana formal dan bisa dilakukan berulang pada informan yang
sama. Kelenturan dan kelonggaran cara ini akan mampu mengorek kejujuran informan untuk memberikan informasi yang sebenarnya, yang berkaitan dengan
perasaan, sikap dan persepsi mereka terhadap kegiatan pengelolaan sampah Sutopo, 1996 : 137.
2. Pengamatan Observasi
Pengamatan observasi adalah suatu metode pengumpulan data dengan melibatkan peneliti pada objek penelitian yang terjadi. Observasi dilaksanakan
pada masyarakat Sukunan. Pengamatan dalam penelitian ini untuk mendapatkan informasi secara langsung tentang prasarana pengolahan sampah, kegiatan
masyarakat Sukunan khususnya dalam penngelolaan sampah, atau aktifitas masyarakat dalam berbagai hal yang berkaitan dengan kebersihan lingkungan,
kondisi lingkungan dusun Sukunan yang membuktikan sampah terolah melalui keberadaan pra sarana dan hasil olah sampah. Hasil observasi digunakan untuk
membahas lebih dalam tentang permasalahan yang ada dalam penelitian ini. Hasil observasi disajikan dalam dokumentasi pada lampiran 6,7 dan 8.
Menurut Nasution dalam Sugiyono 2008 : 228 menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat
commit to user 39
bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Manfaat observasi adalah sebagai berikut :
a. Dengan observasi di lapangan peneliti akan lebih mampu memahami
konteks data dalam keseluruhan situasi sosial, jadi akan dapat diperoleh pandangan yang holistik atau menyeluruh.
b. Dengan observasi maka akan diperoleh pengalaman langsung, sehingga
memungkinkan peneliti menggunakan pendekatan induktif, jadi tidak dipengaruhi oleh konsep atau pandangan sebelumnya. Pendekatan induktif
membuka kemungkinan melakukan penemuan. c.
Dengan observasi, peneliti dapat melihat hal-hal yang kurang atau tidak diamati orang lain, khususnya orang yang berada dalam lingkungan itu,
karena telah dianggap “biasa” dan karena itu tidak akan terungkapkan dalam wawancara.
d. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang sedianya tidak
akan terungkapkan oleh responden dalam wawancara karena bersifat sensitive atau ingin ditutupi karena dapat merugikan lembaga.
e. Dengan observasi, peneliti dapat menemukan hal-hal yang di luar persepsi
responden, sehingga
peneliti memperoleh
gambaran yang
lebih komprehensif.
f. Melalui pengamatan di lapangan, peneliti tidak hanya mengumpulkan data
yang kaya, tetapi juga memperoleh kesan-kesan pribadi, dan merasakan suasana situasi sosial yang diteliti.
commit to user 40
3. Diskusi
Diskusi tentang perkembangan pengelolaan sampah dilakukan pada saat pertemuan warga masyarakat Sukunan di rumah Ketua Paguyuban Sukunan
Bersemi PSB pada hari Sabtu tanggal 9 Januari 2010 pukul 19.00- 21.00 WIB. Diskusi dihadiri oleh 12 orang terdiri dari ketua PSB, pelopor kegiatan
pengelolaan sampah, ketua RT, ketua kelompok pemuda, para koordinator unit. Kelompok diskusi terbagi 2 untuk membahas perkembangan kegiatan pengelolaan
sampah dan evaluasi hasil pelaksanaan pengelolaan sampah di Sukunan.
D. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian terdiri dari : 1 Observasipengamatan, pengamatan dilakukan secara langsung oleh peneliti pada dusun Sukunan baik dari segi
lingkungan maupun kegiatan masyarakat. 2. Wawancara mendalam
indepth interview
, wawancara dilakukan peneliti kepada beberapa narasumber yang mengetahui dengan baik proses dan perkembangan pengelolaan sampah di
Sukunan. 3. Diskusi dilakukan dengan mengumpulkan data dari beberapa narasumber, baik dari tokoh masyarakat Sukunan maupun anggota masyarakat.
Isi instrumen adalah sebagai berikut : 1. Instrumen observasi : hal-hal yang diobservasi adalah prasarana pengolahan sampah, kegiatan masyarakat
dalam pengolahan sampah, kondisi lingkungan dusun Sukunan yang membuktikan sampah terolah melalui keberadaan pra sarana dan hasil olah
sampah. 2. Instrumen wawancara : pokok-pokok wawancara meliputi aktifitas masyarakat Sukunan, pandangan masyarakat Sukunan terhadap pengelolaan
commit to user 41
sampah, motivasi masyarakat Sukunan untuk ikut serta dan bentuk partisipasi masyarakat Sukunan dalam pengelolaan sampah. 3. Instrumen diskusi : catatan
tentang hasil wawancara yang dilakukan pada beberapa informan.
E. Teknik Sampling
Dalam penelitian kualitatif ini menggunakan teknik cuplikan yang bersifat selektif, dengan memilih narasumberinforman yang dianggap mengetahui proses
dan perkembangan program pengelolaan sampah di Sukunan, sehingga kemungkinan pilihan informasi dapat berkembang sesuai dengan kebutuhan dan
kemantapan peneliti dalam memperoleh data. Teknik sampling semacam ini menggunakan teknik “
purposive sampling
” yang bersifat internal, yang memberi kesempatan bahwa keputusan bisa diambil begitu peneliti mempunyai suatu
pikiran umum yang muncul mengenai apa yang sedang dipelajari, dengan siapa akan bicara, kapan perlu melakukan observasi yang tepat
time sampling
dan juga berapa jumlah serta macam dokumen yang ditelaah Sutopo,1996 :35.
Teknik “
purposive sampling
” atau sample bertujuan yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan memperoleh variasi datainformasi sebanyak-
banyaknya. Dalam penelitian ini, pemilihan sampel tidak ditentukan terlebih dahulu darimana atau dari siapa tetapi setelah berjalan pemilihan sampel
berikutnya bergantung dari tujuan atau keperluan peneliti. Teknik sampling bola salju digunakan oleh peneliti untuk menentukan sampel berikutnya secara
commit to user 42
berkelanjutan. Jika informasi yang didapatkan dari beberapa sampel sama atau terjadi pengulangan data maka penarikan sampel dianggap cukup dan diakhiri.
F. Validitas Data