Multikolinearitas Normalitas Uji Asumsi Klasik

penurunan produktivitas dari usahatani padi sawah sebesar -3.89 tonha. Hal ini dikarenakan bibit yang ditanam bervariasi dan petani di desa itu tidak dinamis dalam berinovasi. 4. Koefisien lama berusahatani bernilai 0,16 angka ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan lamanya petani berusahatani selama 1 tahun, maka akan terjadi peningkatan produktivitas dari usahatani padi sawah sebesar 0,16 tonha. Hal ini menunjukkan bahwa pengalaman bertani dalam usahatani mempengaruhi peningkatan produksi dari usahatani padi sawah di daerah penelitian. 5. Koefisien pupuk bernilai 013, angka ini menunjukkan bahwa jika terjadi peningkatan pupuk sebesar 1 kg, maka akan terjadi peningkatan produktivitas dari usahatani padi sawah sebesar 0,13 tonHa. Hal ini menunjukkan bahwa pupuk dalam usahatani mempengaruhi peningkatan produksi dari usahatani padi sawah di daerah penelitian.

4.6. Uji Asumsi Klasik

1. Multikolinearitas

Untuk uji multikolinearitas pada penelitian ini dilakukan dengan melihat nilai VIF pada tiap independent variable yang dapat dilihat pada Tabel 4.9. Tabel 4.9. Hasil Uji Multikolinearitas Independent Variable Collinierity Statistics Tollerance VIF Umur 0,211 4,743 Bibit 0,280 3,572 Lama berusahatani 0,194 5,165 Pupuk 0,311 3,218 Sumber :Data Primer diolah dari Lampiran 6 Universitas Sumatera Utara Menurut Ragner Frish dalam Supranto 2005 untuk mendeteksi adanya multikolinearitas dapat ditinjau dari beberapa hal berikut : 1. nilai toleransi lebih besar dari 0,1 2. nilai VIF lebih kecil dari 10 3. R² = 1 Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa nilai VIF masing-masing variabel berada dibawah 10. Nilai VIF umur sebesar 4,741 10, nilai VIF bibit 3572 10, nilai VIF lama berusahatani sebesar 5,165 10, nilai VIF pupuk sebesar 3,218 10, dan tolerance semua input produksi di atas 0,1. Hal ini menunjukkan bahwa model tidak mengandung multikolinearitas.

2. Normalitas

Untuk mengetahui apakah distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, dilakukan uji normalitas. Pada penelitian ini normalitas dilakukan dengan pendekatan grafik. Uji normalitas dengan pendekatan grafik dapat dilihat pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.1 Histogram Uji Normalitas Distribusi data mengikuti atau mendekati distribusi normal, apabila distribusi data berbentuk lonceng bell shaped Santoso, 2010. Berdasarkan tampilan histogram pada Gambar 4.1 dapat dilihat bahwa distribusi data berbentuk lonceng bell shaped, sehingga data tersebut dikatakan berdistribusi normal. Kemudian tampilan Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual pada Gambar 4.2 terlihat bahwa titik-titik menyebar di sekitar dan mengikuti garis diagonal. Suatu data dikatakan berdistribusi normal apabila garis yang digambarkan data menyebar atau merapat ke garis diagonalnya Sulianto, 2011. Universitas Sumatera Utara Gambar 4.2. Normal P-P Plot of Regression Standarized Residual Dari kedua gambar diatas maka dengan demikian data tersebut dikatakan berdistribusi normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi.

3. Heteroskedastisitas