BAB III METODE PENELITIAN
3.1.Metode Penentuan Daerah Penelitian
Daerah penelitian ditentukan secara purposive yaitu di Desa Pematang Sijonam di Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai dengan alasan
bahwa desa ini merupakan daerah pertanian yang memiliki petani penyewa terbanyak dan merupakan salah satu sentra padi di Kabupaten Serdang Bedagai.
3.2. Metode Penentuan Sampel
Populasi petani yang mengusahakan usahatani padi sawah ada sebanyak 751 KK, dimana populasi petani penyewa adalah sebanyak 124 KK dan
penentuan sampel dilakukan secara simple random sampling, yakni pengambilan data dari sampel secara acak yang sesuai dengan kriteria penelitian. Jumlah
sampel adalah sebesar 52 KK yang ditentukan dengan metode Slovin dengan
batas toleransi kesalahan 10 persen dengan rumus di bawah ini :
Keterangan : n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi e = Batas toleransi kesalahan error
= 52
19
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.1. Jumlah Luas Lahan dan Petani Penyewa Berdasarkan Kelompok Tani di Desa Pematang Sijonam
No Kelompok Tani
Luas Lahan Ha Petani Penyewa
KK 1
Sri Kandis 30
22
2 Harapan
21 19
3 Semboyan
17 14
4 Karya I
30 15
5 Karya IV
38 27
6 Setia Kawan
17 18
7 Kencana VIII
7 9
Total 160
124
Sumber: Ketua Gapoktan Desa Pematang Sijonam, 2013
3.3.Metode Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer didapatkan dari wawancara langsung kepada petani padi
sawah yang menyewa lahan di Desa Pematang Sijonam dan data sekunder diperoleh dari instasi terkait seperti Badan Pusat Statistik Sumatera Utara, Dinas
Pertanian Serdang Bedagai, Kantor Kecamatan Perbaungan, dan lain–lain serta buku yang mendukung penelitian ini.
3.4. Metode Analisis Data
Data yang diperoleh kemudian ditabulasi untuk selanjutnya dilakukan analisis. Analisis yang dilakukan adalah analisis Regresi Linier Berganda.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel-variabel ekonomi yang terdapat dalam persamaan model. Sebagai variabel terikat dependent
Universitas Sumatera Utara
variable adalah produktivitas padi sawah. Sedangkan variabel bebas independent variable adalah umur petani, pendidikan, lama berusaha tani, luas
lahan, bibit, tenaga kerja dan pupuk. Adapun persamaan fungsi dasarnya sebagai berikut:
Y = P + P
1
X
1
+ P
2
X
2
+ P
3
X
3
+ P
4
X
4
dengan,
+ e
Y = Produktivitas padi sawah KgHa
X
1
X = Umur petani tahun
2
X = Bibit Kg
3
X = Lamanya bertani tahun
4
P = Pupuk Kg
P
1
-P
5
= Koefisien Regresi = Konstanta
e = Variabel gangguan error term
Setelah dianalisis selanjutnya dilakukan beberapa pengujian agar mendapatkan model terbaik yang dapat merepresentasikan faktor-faktor yang
mempengaruhi produktivitas usahatani padi sawah petani penyewa lahan secara baik. Beberapa uji yang akan dilakukan adalah sebagai berikut:
3.4.1. Uji Asumsi Klasik
Agar mendapatkan model yang terbaik dalam regresi linier berganda harus memenuhi beberapa asumsi yang disebut dengan asumsi klasik. Asumsi-asumsi
tersebut yaitu autokorelasi, multikolinearitas, normalitas, dan heterokedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
3.4.1.1. Normalitas
Menurut Gujarati 1997, model regresi linier berganda harus mengasumsikan variabel pengganggu residual µi terdistribusi secara normal,
yang artinya nilai µ untuk setiap nilai Xi menyebar simetris. Karena itu, model regresi yang baik adalah yang mengikuti garis normal. Jika asumsi ini dilanggar
maka model regresi dianggap tidak valid dengan jumlah sampel yang ada. Salah satu cara untuk mengetahui apakah variabel µi berdistribusi normal
atau tidak adalah dengan Uji one-sample Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria pengambilan keputusan yaitu jika signifikansi 0,05 maka data berdistribusi
normal, dan jika signifikansi 0,05 maka data tidak berdistribusi normal Priyatno, 2009.
3.4.1.2. Multikolinearitas
Multikolinieritas adalah keadaan dimana antara dua variabel bebas atau lebih pada model regresi terjadi hubungan linier yang sempurna atau mendekati
sempurna. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah mutikolinearitas. Dampak adanya multikolinearitas antara lain: nilai standard
error untuk masing-masing koefisien menjadi tinggi, sehingga t-hitung menjadi rendah; standard error of estimate akan semakin tinggi dengan bertambahnya
variable bebas; serta pengaruh masing-masing variabel bebas sulit di deteksi Priyatno, 2009.
Salah satu cara untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinearitas yaitu dengan melihat nilai Tolerance dan VIF. Dalam kebanyakan penelitian
Universitas Sumatera Utara
menyebutkan bahwa jika Tolerance lebih besar dari 0,1 dan VIF kurang dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.
3.4.1.3. Heteroskedastisitas
Priyatno 2009 menyatakan bahwa heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model
regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah heterokedastisitas. Heterokedastisitas menyebabkan penaksir atau estimator menjadi tidak efisien dan
nilai koefisien determinasi akan menjadi sangat tinggi. Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat
pola titik-titik pada scatter plot regresi. Jika titik-titik menyebar dengan pola yang tidak jelas di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi
masalah heterokedastisitas pada model regresi Priyatno, 2009.
3.4.2. Uji Kesesuaian Model Goodness of Fit
Untuk dapat memperoleh hasil regresi yang terbaik secara statistik yang disebut BLUE Best Linear Unbiased Estimator maka ada beberapa uji siatistik
yang harus dipenuhi yaitu Analisis Koefisien Determinasi R
2
3.4.2.1. Analisis Koefisien Determinasi R
, Uji-F uji simultan, dan Uji-T uji parsial.
2
Koefisien Determinasi R
2
digunakan untuk melihat kekuatan variabel bebas dalam mempengaruhi kekuatan variabel terikat. Koefisien determinasi
mempunyai range antar nol sampai satu 0 ≤ R
2
≤ 1, semakin besar R
2
mendekati satu maka semakin baik, dan semakin mendekati nol maka variabel
Universitas Sumatera Utara
bebas secara keseluruhan tidak bisa menjelaskan faktor fakor yang mempengaruhi produktivitas usahatani padi sawah petani penyewa lahan.
3.4.2.2. Uji –F Uji Simultan
Uji-F digunakan untuk menguji apakah sekelompok variabel bebas secara serempak berpengaruh nyata terhadap faktor faktor yang mempengaruhi
produktivitas usahatani padi sawah petani penyewa lahan sebagai variabel terikat. Hipotesis yang diajukan adalah:
H
H : variabel bebas secara serempak tidak memiliki pengaruh yang nyata terhadap
variabel terikat.
1
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai F : variabel bebas secara serempak memiliki pengaruh yang nyata terhadap
variabel terikat.
hitung
dengan F
tabel
- Jika F , dengan menggunakan α sebesar 0,05 yaitu dengan kriteria:
hitung
≥ F
tabel
, maka H - Jika F
ditolak.
hitung
F
tabel
, maka H diterima.
3.4.2.3. Uji – T Uji Parsial
Uji-T digunakan untuk menguji nyata atau tidaknya pengaruh variabel bebas secara indiviu terhadap faktor faktor yang mempengaruhi produktivitas
usahatani padi sawah petani penyewa lahan sebagai variabel terikat. Hipotesis yang diajukan adalah:
H H
: variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.
1
: variabel bebas secara parsial berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.
Universitas Sumatera Utara
Pengujian hipotesis dapat dilakukan dengan cara membandingkan nilai T
hitung
dengan T
tabel
- Jika T , dengan menggunakan α sebesar 0,05 yaitu dengan kriteria:
hitung
≥ T
tabel
, maka H - JikaT
ditolak.
hitung
T
tabel
, maka H
3.5. Definisi dan Batasan Operasional