KEANGGOTAAN PAGUYUBAN PUJAKESUMA. Jer basuki wowo beo :

cxxxvi Foto Beberapa Kegiatan Usaha Pujakesuma Kabupaten Langkat Keterangan: Gambar 1 salon Pujakesuma dan gambar 2 Gambar Toko Perabotan Pujakesuma

I. KEANGGOTAAN PAGUYUBAN PUJAKESUMA.

Dalam melihat keanggotaan Pujakesuma memang sangat sulit untuk diidentikfikasi karena dalam keseharianya anggota Pujakesuma tidak memakai simbol ataupun atribut resmi yang mencirikan dirinya anggota Pujakesuma, karena itulah anggota Pujakesuma sama seperti masyarakat biasa pada umunya. Kemudian muncul pertanyaan apakah orang diluar keanggotaan Pujakesuma disebut sebagai Pujakesuma ? dan siapa sajakah yang bisa disebut sebagai orang Pujakesuma ?, karena istilah penyebutan Pujakesuma sendiri sangat umum untuk menyebutkan orang jawa kelahiran Sumatera, untuk melihat hal ini secara jelas maka kita bisa melihat ADART Pujakesuma, disana tercantum secara jelas yang bisa disebut sebagai anggota Pujakesuma ternyata memang hanyalah orang-orang yang benar- benar terdaftar secara resmi sebagai anggota Pujakesuma namun dalam keseharianya memang tidak bisa di pungkiri bahwa istilah ini banyak di pakai secara luas oleh masyarakat umum untuk mencirikan setiap orang jawa yang ada di Sumatera. Oleh karena itu maka cukup sulit sekali melihat perbedaan antara mana yang anggota Pujakesuma dan mana yang bukan anggota Pujakesuma, karena Pujakesuma sendiri cxxxvii adalah sebuah organisasi paguyuban yang membaur ditengah-tengah masyarakat secara luas 63 Namun seperti yang telah dijelaskan pada bagian sebelumnya, bahwa anggota Paguyuban Pujakesuma adalah orang-orang Keturunan Jawa Suku Jawa Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat, maupun DKI Jakarta selain itu Paguyuban ini juga banyak diikuti oleh orang yang bukan orang Jawa, mereka merupakan orang-orang yang mau bersama-sama membangun nilai-nilai Budaya dan juga mempertahankan nilai budaya yang bersifat fisik maupun non fisik. Keanggotaan Paguyuban Pujakesuma dapat dibagi kedalam dua bagian yaitu : • Anggota Aktif : merupakan orang-orang yang tergabung dan menjadi Anggota Paguyuban Pujakesuma baik orang-orang keturunan Jawa ataupun bukan. Pada umumnya mereka adalah orang-orang yang aktif menjadi pengurus di dalam Paguyuban ini. • Anggota Pasif : adalah merupakan seluruh orang Jawa yang ada di Sumatera yang menjadi anggota tetap ataupun simpatisan dari Paguyuban ini. Anggota Pasif juga merupakan orang yang masih memiliki darah keturunan Jawa. Ketentuan tentang keanggotaan ini dapat dilihat pada Anggaran Rumah Tangga pada BAB I pasal I yaitu : Keanggotaan Pujakesuma adalah setiap Warga Negara Indonesia keturunan suku Jawa, hasil pembaharuan atau simpatisan suku lain yang dapat diterima menjadi anggota “PUJAKESUMA” serta memenuhi ketentuan sebagai berikut : 1. Telah berusia 15 Tahun keatas lanjut usia 2. Mau mengikuti kegiatan yang ditentukan PUJAKESUMA 3. Menerima menyetujui Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga serta program umum organisasi dan peraturan organisasi 4. Ditetapkan dan disyahkan pengurus PUJAKESUMA sebagai anggota khusus bagi simpatisan lain. 64 63 Wawancara dengan bapak Sunardi Wakil Sekertaris Pujakesuma Kabupaten Langkat di rumah beliau pada tanggal 4 april 2014 pukul 21.00 wib cxxxviii Masalah keanggotaan Pujakesuma memang merupakan masalah yang menarik untuk dibahas lebih jauh karena dengan ketentuan yang membolehkan Pujakesuma memiliki keanggotaan diluar orang jawa atau non jawa untuk ikut menjadi bagian dari Pujakesuma merupakan sesuatu yang memberikan warna sendiri bagi Pujakesuma. hal ini dikarenakan bagi Pujakesuma siapapun bisa menjadi bagian dan bergabung dengaan Pujakesuma tanpa harus berpatokan pada dasar etnis, selama yang bersangkutan mau menerima segala ketentuan yang berlaku di dalam keanggotaan Pujakesuma dan bersedia menjadi bagian keluarga besar Pujakesuma. sebagaimana yang diutarakan oleh bapak sunardi : “Bagi orang yang bukan asli orang jawa bisa menjadi anggota Pujakesuma bahkan menjadi pengurus juga bisa, Namun untuk orang yang berasal dari non jawa harus ada rekomendasi dari dewan pembina Pujakesuma. dan disisi lain orang yang berasal dari non jawa tetapi Masih ada keseduluran ataupun hubungan keluarga maupun kekerabatan dengan orang yang asli berasal dari etnis jawa bisa menjadi anggota Pujakesuma seperti, istri ataupun suami yang memang berasal dari etnis jawa dapat memungkinkan seseorang tersebut untuk menjadi anggota Pujakesuma, sebagimana halnya yang terjadi pada bupati langkat terpilih bapak Ngogesa Sitepu, yang memang kebetulan istri beliau adalah orang jawa.” 65 Dengan adanya ketentuan seperti ini ternyata sangat berdampak positif bagi perkembangan Pujakesuma khususnya di beberapa daerah yang memang mungkin keberadaan etnis jawa diwilayah tersebut sangat minim jumlahnya. Karena dengan mengikutkan etnis lain untuk berpartisipasi di dalam keanggotaaan Pujakesuma menjadikan Pujakesuma cepat berkembang dan memiliki jumlah anggota yang cukup besar dan tersebar hampir diseluruh wilayah yang ada di Sumatera saat ini.

J. INTERAKSI SOSIAL PAGUYUBAN PUJAKESUMA

Sebagai sebuah organisasi paguyuban yang berada ditengah masyarakat Pujakesuma juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial yang tujuanya adalah mempererat hubungan silaturahmi Pujakesuma dengan masyarakat luas. Karena 64 Anggaran Rumah Tangga Pujakesuma 06MUNAS IIPUJAKESUMA2006. BAB I pasal I 65 Wawancara dengan bapak Sunardi Wakil Sekertaris Pujakesuma Kabupaten Langkat cxxxix tentunya Pujakesuma haruslah membina hubungan yang baik dengan berbagi kalangan. beberapa interaksi sosial yang dilakukan Pujakesuma antara lain yaitu :

1. Interaksi Sosial Paguyuban Pujakesuma Dalam Usaha Melestarikan Budaya Jawa