Sepi ing pamrih rame ing gawe : Mikul duwur mendem jeru : Ing ngarso sung toludo : Ing madyo mangun karso : Tut wuri handayani : Nek wedi ojo wani-wani : Nek wani ojo wedi-wedi :

cxxix mengambil sikap seluruh anggota Pujakesuma dilandaskan pada kerelaan dan keikhlasan hati mereka masing-masing.

2. Kepribadian Pujakesuma

Selain moto yang telah tercantum diatas Pujakesuma juga memiliki kepribadian lain yang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, sebagai sebuah organisasi masyarakat Pujakesuma juga memilki kepribadian yang kuat untuk menghadapi tantangan yang akan dihadapi di masa depan. Kepribadian Pujakesuma merupakan sikap diri organisasi Pujakesuma dalam mengahadapi segala sesuatu. Beberapa diantara kepribadian Pujakesuma mengandung dasar pemikiran tentang falsafah jawa kuno. Adapun kepribadian yang menjadi landasan bagi organisasi Pujakesuma ini yaitu sebagai berikut :

a. Sepi ing pamrih rame ing gawe :

ini memiliki arti bahwa tidak mengharapkan pamrih atau imbalan tetapi banyak berbuat untuk kepentingan umum dengan tidak mementingkan kepentingan pribadi dan lebih mengutamakan sifat gotong royong.

b. Mikul duwur mendem jeru :

Yaitu memiliki arti untuk senanntiasa mengangkat kebaikan orang lain dan menyembunyikan kesalahanya terutama kepada kedua orang tua, guru, dan atasan.

c. Ing ngarso sung toludo :

Yaitu Mengandung makna bahwa seorang pemimpin negara yang baik adalah yang selalu tampil di depan untuk memeberikan tauladan pada seluruh rakyatnya. Karenanya seorang pemimpin yang melakukan korupsi dan tindakan-tindakan tidak terpuji bakal dihujat oleh seluruh rakyatnya. Kewibawaanya sebagai pemimpin bakal hancur berantakan

d. Ing madyo mangun karso :

Yaitu Bahwa seorang pemimpin negara harus berada di tengah-tengah rakyatnya untuk memberikan spririt serta motivasi agar hidup menjadi lebih sejahtera melalui perjuangan nyata. Disamping itu seorang pemimpin harus cxxx memberikan inspirasi pada seluruh rakyatnya agar termotivasi untuk mencanangkan cita-citanya ke langit, belajar lebih giat, bekerja lebih keras dan menjadi lebih dari orang lain. Hanya dengan cara demikian, cita-cita bangsa di dalam mewujudkan kesejahteraan di dalam negaranya akan dapat terealisasi dengan segera.

e. Tut wuri handayani :

Yaitu Mengandung pengertian bahwa seorang pemimpin harus mengikuti pendapat atau tujuan yang telah disepakati bersama. Apabila terdapat suatu kendala yang menghambat tujuan tersebut maka seorang pemimpin harus memberikan jalan keluar atau solusi melalui musyawarah bersama. 61

f. Nek wedi ojo wani-wani :

Yaitu memiliki arti kalau takut jangan coba berani-berani

g. Nek wani ojo wedi-wedi :

Yaitu memiliki arti kalau berani jangan takut-takut

h. Sopo Seng Temen Tinemu Sopo Sing Cidro Wahyune Sirno