Periode 1978-1880 : Menjadi Organisasi Paguyuban Skala Kecil Periode 1990-1995: Organisasi Berada di Bawah Bayang Bayang Partai Berkuasa

cxx 8. Dasar Lambang Putih, Berarti : Bekerja diatas kesucian dan kejujuran. 60 PKB Pujakesuma mulai berkembang dengan motto 4R. yaitu Rukun, Raket, Rageng, Rumekso, disamping “Sepi Ing Pamrih Rame Ing żawe”. Secara pengertian bebas, Rukun berarti kita semua harus bersatu, damai, agar dapat meningkatkan harkat dan martabat anggota paguyuban. Hanya dengan rukun kita dapat menjadi bahagia. Raket berarti paguyuban sebagai tempat bersama, walaupun berbeda-beda tetap menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain Rageng berarti beramai ramai atau sama berperan atau gotong royong Rumekso artinya harus saling bisa merasakan antar sesama anggota dalam kesusahan dan kesenangan. Pujakesuma sebenarnya sudah dibentuk dan diresmikan di halaman rumah alm. Danu Soewarsopada tahun 1978, namun baru di deklarasikan pada tgl 10 juli 1980. Ketua umum pertama R SOEJONO kelahiran jawa adalah seorang pegawai negeri di depatemen pekerjaan umum Sumut, setelah pensiun, Soejono kembali ke jawa dan menetap di depok.

2. Periode 1978-1880 : Menjadi Organisasi Paguyuban Skala Kecil

Sebagai ketua umum PKB Pujakesuma periode 1980-1990 adalah R. Soejono, sedangkan sebagai ketua I adalah Ir. Sudjono Giatmo, pengurus lainya tercatat diantaranya R. Murdiono, Slamet Ariyanto, H.W. Kasno dan lain-lain. Sejak tahun 1987 alm kolonel CPM Mas Sukardi yang menjadi pimpinan Badan Kordinasi Kesenian Jawa BKKJ, karena berbagai kesibukanya beliau menyerahkan penanganan BKKJ kepada Ir. H. Sudjono Giatamo dan kawan –kawan yang juga pengurus Pujakesuma, BKKJ sendiri merupakan embrio terbentuknya PKB Pujakesuma. 60 Anggaran Rumah Tangga Pujakesuma 06MUNAS IIPUJAKESUMA2006. BAB XII Arti - Lambang - Panji - Pujakesuma Pasal 30 cxxi Secara organisasi PKB Pujakesuma mulai berdiri di beberapa kabupaten di provinsi Sumatera utara, pada periode ini Pujakesuma mulai dikenal, salah satu penyebabnya karena merupakan bagian dari partai politik yang berkuasa. Situasi politik pada masa Orde Baru yang mengharuskan Pujakesuma ikut terbawa oleh tokoh jawa, Kolonel Mas Sukardi, yang kebetulan menjabat sebagai ketua Golkar dan menjabat sebagai ketua DPRD Sumetera Utara, serta beberapa tokoh jawa lainya yang aktif di Golkar.

3. Periode 1990-1995: Organisasi Berada di Bawah Bayang Bayang Partai Berkuasa

Pada periode ini kepengurusan DPP PKB Pujakesuama daerah tingkat I Provinsi Sumatera Utara 1990-1995 disatukan ketua umum adalah Ir. H. Sudjono Giatmo, ketua Drs. H. Paimin Pranoto; Ir. Trugiman Suprapto; Ir. Saman Hadiwinoto, Ir. Sudjarwo, Drs. Tukijan Pranoto Sekertaris Umum: Mega Pramono, Sekertaris: Sudarman Thalib, Badrun; Bendahara: Drs. Misnan, Wakil Bendahara: M. Yusuf Hariady BSc. Dan dibantu bidang-bidang lainya Pada periode ini Pujakesuma masih merupakan bagian dari partai poiltik yang berkuasa karena situasi saat itu yang menghendakinya, yakni pada masa orde baru hampir semua organisasi sosial berada di bawah Golkar, disamping beberapa tokoh jawa aktif di Golkar, termasuk Brigjen H. Murdiono yang menjabat sebagai ketua golkar dan ketua DPRD Sumut. 4. Periode 1996-2001: Kembali Menjadi Organisasi Paguyuban Murni dan Pengembangan Ke Beberapa Provinsi Sumatera Utara. Setelah ketua PKB Pujakesuma Ir. H. Sudjono Giatmo meninggal pada tahun 1995 PKB Pujakesuma dipimpin sementara oleh almarhum. Ir. Saman Hadiwinoto pada akhir November 1995 PKB Pujakesuma untuk pertama kalinya melakukan Musyawarah Besar MUBES-I di kota kecil perbaungan Kabupaten Deli Serdang Sekarang Termasuk Kabupaten Serdang Bedagai Provinsi Sumatera Utara. Mubes yang dilaksankan dengan peserta dan kegiatan yang sangat sederhana, karena pada cxxii masa itu PKB Pujakesuma belum meluas sehingga pesertanya hanya beberapa orang pengurus di kabupaten di Sumatera Utara saja. Mubes pertama tersebut secara guyub memilih Drs. Kasim Siyo, Msi, saat itu menjadi Sekda Kabupaten Simalungun sebagai ketua umum sekaligius ketua formatur. Mubes juga menugaskan ketua umum terpiilih dan formatur menyempurnakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga PKB Pujakesuma agar sepenuhnya kembali menjadi organisasi paguyuban murni dan independen. Sebelumnya di dalam anggaran dasar dinyatakan PKB Pujakesuma menjadi bagian dari parati politik yang berkuasa GOLKAR Formatur berhasil menyempurnakan AD dan ART, menyusun dewan pengurus pusat DPP Pujakesuma sekaligus DPD Pujakesuma Sumatera Utara periode 1996-2001. Terdiri dari ketua umum Drs. Kasim Siyo, Msi, Sekertaris Umum Ir H Bintara Thahir almarhum, bendahara umum H. Hariadi Said dan nama lainya sebagai pengurus. Langkah awal pengurus baru yaitu disamping bertekad memajukan paguyuban dengan ikhlas dan guyub, juga harus mempunyai dasar legalitas kegiatan di seluruh indonesia, yang selama ini belum dimiliki Pengurus PKB Pujakesuma Sumatera pada tanggal 15 april 1997 secara resmi terdaftar di Direktorat Pembinaan Masyarakat Direktorat Jenderal Sosial Politik, departemen dalam negeri jakarta. Tanda resmi pendaftaran di tanda tangani oleh Drs Djon Sani Sebagai Kasubdit Bina Pengembangan, Direktur Pembinaan Masyarakat Dirjen Sospol Depdagri, dengan dasar ini maka PKB Pujakesuma mempunyai legaitas dan kemudian menjadi dasar terbentuknya beberapa kepengurusan PKB Pujakesuma hampir diseluruh kabupaten kota di Sumatera Utara dan provinsi lain seperti Jabotabek, Riau, Aceh, dan Sumbar Bukan hanya karena legalitas namun juga berkat izin Allah SWT, pada perode ini secara alamiah PKB Pujakesuma mulai diminati warga keturunan jawa yang merindukan keseduluran, sehingga terbentuk PKB Pujakesuma di beberapa provinsi di Sumatera dan jakarta. Penyebab utama cepatnya perkembangan PKB Pujakesuma, karena tujuan paguyuban yang murni hanya untuk menumbuhkan keseduluran, dan pada praktiknya menetapkan sifat guyub sepenuhnya, serta sangat mudahnya menjadi cxxiii anggota atau mendirikan organisasi PKB Pujakesuma di manapun. Cukup hanya melalui informasi dari keluarga, teman atau orang lain, banyak yang langsung bergabung dan membentuk organisasi Pujakesuma di daerahnya, khususnya di luar Sumtera Utara, ada yang mendaftar secara lisan dan ada pula yang mendaftarakan diri secara tertulis melalui formulir yang disediakan Pada priode ini harus diingat nama pendiri untuk wilayah jabotabek H. Sukemat, warga jakarta kelahiran kabupaten simalungun; Rubitno dan Pak De Siman untuk wilayah Provinsi Sumatera Barat; Muhdi dan Wario untuk Wilayah Provinsi Riau Marsito Kamaluddin dan Mukmin untuk wilayah aceh dan Misno untuk Wilayah Provinsi Jambi, tentunya masih banyak lagi nama lain yang tidak dapat dilupakan jasanya dalam membangun keseduluran, yang secara ikhlas mengembangkan PKB Pujakesuma di wilayah jabotabek, riau dan Sumatera barat. PKB Pujakesuma pun tetap mempertahankan motto 4R. yaitu Rukun, Raket, Rageng, Rumekso, motto paguyuban dengan pengertian bebas bersatu, damai, sebagai tempat bersama, walaupun berbeda-beda tetap menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan satu sama lain; beramai-ramai atau sama berperan atau gotong royong; dan harus saling bisa merasakan antar sesama anggota dalam kesusahan dan kesenangan. Dalam filosofinya semua menjadi anggota keluarga besar. Keluarga besar Pujakesuma dalam paguyuban semuanya merasakan seperti menjadi salah satu bagian tubuh manusia sesuai perananya. sehingga paguyuban keluarga besar Pujakesuma diibaratkan berada dalam satu diri seorang manusia yang mempunyai tubuh lengkap, sehat lahir dan batin.

5. Periode 2001-2006 : Pujakesuma Semakin Diminati di Sumatera Utara.