BATASAN ISTILAH KAJIAN TERDAHULU

xxxii a Bagi Penulis yaitu sebagai media mempraktekkan teori-teori yang telah diperoleh selama di bangku kuliah sehingga penulis dapat menambah pengetahuan secara praktis tentang masalah yang terjadi dalam masyarakat b Bagi wilayah yang akan dijadikan objek penelitian yaitu di kabupaten langkat. Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu memberikan informasi yang diperlukan bagi wilayah tersebut agar proses pemilihan kepala daerah tersebut dapat berjalan dengan baik dimasa yang akan datang. c Bagi etnis jawa yang ada di Kabupaten Langkat Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu mempererat ikatan etnis jawa tersebut. d Bagi masyarakat luas Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran yang lebih baik kedepanya agar nantinya masyarakat dapat memahami bagaimana hubungan pola etnisitas dan pengaruhnya terhadap pemilihan kepala daerah diwilayah nya masing- masing.

E. BATASAN ISTILAH

Berikut beberapa batasan istilah yang dipergunakan di dalam penelitian ini, dengan tujuan untuk menemukan kesamaan pemahaman terhadap permasalahan yang diteliti yaitu : 1. Budaya politik sebagaimana yang diungkapkan Kantaprawira dalam bukunya Toto Pribadi, mendefinisikan budaya Politik ialah persepsi dan pola sikap manusia terhadap berbagai masalah dan peristiwa politik serta terbawa ke dalam pembentukan struktur dan proses kegiatan politik masyarakat maupun pemerintah karena sistem politik itu sendiri adalah hubungan antara manusia yang menyangkut soal kekuasaan, aturan, dan wewenang. 14 2. Etnis jawa adalah suku bangsa yang terbesar di Indonesia, dengan jumlahnya sekitar 90 juta. Mereka berasal dari pulau Jawa dan menghuni khususnya pada 14 Toto Pribadi, dkk. Sistem Politik Indonesia Jakarta: Universitas Terbuka, 2006, h. 2.10. xxxiii provinsi di Jawa Tengah serta Jawa Timur dan Jawa Barat, Banten dan tentu saja di Jakarta, pada masa orde baru transmigrasi besar-besaran suku jawa keberbagai daerah di indonesia membuat suku ini menjadi suku yang cukup besar akibat persebaranya yang merata keberbagai wilayah diseluruh indonesia. 3. Pujakesuma. Putra Jawa Kelahiran Sumatera, adalah paguyuban etnis jawa yang dibentuk oleh orang-orang jawa pada tahun 1980-an di Sumatera Utara atas kesamaan etnis dan dengan tujuan untuk melestarikan budaya jawa di Sumatera sehingga tidak hilang 4. Pemilihan Kepala Daerah secara langsung diatur dalam UU No. 322004 tentang Pemerintahan Daerah pasal 56 jo 119 dan Peraturan Pemerintah PP No.62005 tentang Cara Pemilihan, Pengesahan, Pengangkatan, dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Pemilihan kepala daerah bertujuan untuk memilih pemimpin daerah sesuai dengan amanat demokrasi demi menjalankan kekuasaan otonomi ditingkat daerah

F. KAJIAN TERDAHULU

Kajian mengenai tesis ini dengan judul “BUDAYA POLITIK DALAM ETNIS JAWA Studi Kasus Peran Pujakesuma dalam Pilkada Kabupaten Langkat pada Tahun 2013 belum begitu banyak ditulis. Biarpun didapati beberapa judul tulisan yang hampir mirip baik itu dalam segi judul, tema ataupun dalam pokok bahasanya sangat dekat dengan tema yang menjadi judul tesis ini baik yang sudah dipublikasikan ataupun yang tidak dipublikasikan. Sebagian diantaranya berbentuk skripsi, tesis, jurnal, makalah, dan tulisan lainya baik dalam media cetak maupun elektronik. Yang kemudian bisa menjadi sumber rujukan dan bahan perbadingan yang sekiranya dapat menjadi tambahan wawasan mengenai apa yang ditulis dan dikaji di dalam tesis ini, dan beberapa diantaranya yaitu. 1. Pada tahun 2008, terdapat tulisan sebagai hasil penelitian LSI yang dimuat dalam jurnal kajian bulanan edisi 09 - januari 2008 dengan judul “Faktor xxxiv Etnis Dalam Pilkada ” 15 . Kajian bulanan ini memuat tentang besarnya pengaruh suatu etnis dalam Pilkada sehingga mempengaruhi kecenderungan masyarakat untuk mendukung calon kepala daerah yang memilki etnis serumpun dengan mereka. Beberapa wilayah yang diteliti yaitu bangka belitung, kalimantan barat dan sulawesi selatan dengan melihat tiga perbandingan wilayah tersebut bisa dilihat apakah memang benar kesamaan etnis begitu besar mempengaruhi masyarakat. 2. Untuk masalah budaya politik memang belum banyak tulisan maupun karya ilmiah yang membahasnya secara lebih mendalam, namun ada beberapa yang hampir mendekati hal tersebut diantaranya yaitu adalah skripsi yang berjudul “BUDAYA POLITIK DAN PARTISIPASI POLITIK Suatu Studi: Budaya Politik dan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilu Legislatif 2009 di Desa Aek Tuhul Kecamatan Batunadua Padang Sidempuan ”. 16 Hasil penelitian ini menujukan bahwa budaya politik masyarakat Desa Aek Tuhuk adalah budaya politik kaula yang masyarakat mempunyai minat perhatian, dan kesadaran terhadap sistem sebagai sistem keseluruhan terutama pada aspek outputnya. Kesadaran masyarakat sebagai aktor dalam politik untuk memberikan input politik boleh dikatakan nol. Posisi sebagai kaula merupakan posisi yang pasif dan lemah. Sikap masyarakat pada umumnya menerima saja sistem itu bersifat patuh. 3. Khusus mengenai Pujakesuma pada tahun 2009, Dani Syahpani Fakultas Antropologi USU menulis skripsi yang berjudul “Makna Pemimpin Menurut Orang Jawa Studi Deskriptif Pada Paguyuban Pujakesuma ”. 17 Penelitian ini menggunakan metode kualitatif, berupa pengamatan dan wawancara. Wawancara dilakukan terhadap para anggota Paguyuban Pujakesuma, baik ia 15 Lingkaran Survei Indonesia, “Faktor Etnis Dalam Pilkada”, Loc. Cit., h. 1 16 Septi meliana, “BUDAYA POLITIK DAN PARTISIPASI POLITIK Suatu Studi: Budaya Politik dan Partisipasi Politik Masyarakat Dalam Pemilu Legislatif 2009 di Desa Aek Tuhul Kecamatan Batunadua Padang Sidempuan”, Skripsi. Medan: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik USU, 2009 17 Dani Syahpani, “Makna Pemimpin Menurut Orang Jawa Studi Deskriptif Pada Paguyuban Pujakesuma”, Skripsi. Medan: Fakultas Antropologi USU, 2009 xxxv memiliki jabatan tertentu ataupun tidak. Penelitian ini dilakukan di Dewan Pimpinan Ranting Paguyuban Pujakesuma Medan Johor dan juga DPW Paguyuban Sumatera Utara. Pemimpin di dalam peguyuban Pujakesuma tidaklah hanya sebatas pemimpin yang formal, artinya bahwa masih ada orang yang dianggap lebih memiliki wewenang dan pengambil keputusan di dalam Paguyuban Pujakesuma. Mereka adalah para sesepuh yang memiliki wewenang tentang sebuah keputusan, apakah sebuah tindakan atau pilihan itu harus diikuti atau tidak oleh para anggota paguyuban Pujakesuma. Karena para sesepuh lebih dianggap mempunyai sifat manunggaling kawulo gusti yang berarti pemimpin adalah titisan Tuhan. 4. Kemudian pada tahun 2012, Dita Ardhina Fakultas Psikologi USU menulis skripsi yang berjudul “Gambaran Persepsi Terhadap Kepemimpinan Transformasional Pada Pimpinan Organisasi Pujakesuma Langkat”. 18 Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Hasil yang di dapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa Gambaran Kepemimpinan Transformasional pada Pimpinan Organisasi Pujakesuma Langkat dengan mean 215.05 SD = 19.717 berada pada kategori sedang artinya pimpinan Organisasi Pujakesuma Langkat merupakan pemimpin yang sudah mampu merubah organisasi dan anggotanya dalam mengubah lingkungan kerja, dengan meningkatkan moralitas dan motivasi pada anggotanya dan juga menghargai serta memperhatikan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan oleh bawahannya sehingga bawahan dapat mengoptimalkan kinerja untuk mencapai tujuan organisasi. 5. Selanjutnya yaitu adalah tesis pada taahun 2006, Misran Sihaloho fakultas program pascasarjana unimed medan, menulis tesis yang berjudul “Orientasi Pemilih Etnis Jawa Dalam Pilkadasun g Tahun 2005 Di Kota Medan”. 19 Tesis ini menjabarkan mengenai bagaimana sebenarnya sikap dan pandangan politik 18 Dita Ardhina, “Gambaran Persepsi Terhadap Kepemimpinan Transformasional Pada Pimpinan Organisasi Pujakesuma Langkat”. Skripsi. Medan: Fakultas Psikologi USU, 2012 19 Misran Sihaloho, “Orientasi Pemilih Etnik Jawa Dalam Pilkadasug Tahun 2005 Di Kota Medan”. Tesis. Medan: Fakultas Antropologi Sosial UNIMED, 2005 xxxvi etnis jawa untuk menentukan pasangan calon walikota dan calon wakil walikota pada Pilkada langsung pada tahun 2005 yang lalu. Selain itu tesis ini juga menyinggung bagaimana pengaruh organisasi paguyuban etnis jawa kepada pasangan pasangan calon walikota dan calon wakil walikota bagi keputusan memilih pada pemilih etnis jawa serta mengungkapkan strategi pendekatan yang dilakukan oleh pasangan calon walikota dan calon wakil walikota dalam memepengaruhi etnis jawa agar etni jawa memilih pasangan calonya. Dan dari semua kajian terdahulu yang ada tesis ini adalah salah satu yang memberi inspirasi bagi penulis.

G. SISTEMATIKA PENULISAN