Keterbatasan Produk Pengembangan Produk Lebih Lanjut Saran

99 tersebut berasal dari rerata skor aspek tujuan pembelajaran sebanyak 12, rerata skor aspek kualitas isi sebanyak 55,5, dan rerata skor aspek umpan balik dan motivasi sebanyak 9,5. Penlilaian kelayakan oleh media mendapatkan skor keseluruhan sebesar 93 dengan kategori “sangat layak” untuk digunakan sebagai media pembelajaran dari rerata skor tertinggi sebesar 104. Rerata skor total tersebut berasal dari rerata skor aspek desain presentasi sebesar 35,5 dengan kategori “ sangat layak”, rerata skor aspek penggunaan interaksi sebesar 24 dengan kategori “sangat layak”, rerata skor aspek aksesbilitas sebesar 26 dengan kategori “sangat layak”, dan rerata skor aspek penggunaan kembali sebesar 7,5 dengan kategori “sangat layak”. Respon dari pengguna akhir dengan responden sebanyak 27 siswa menyatakan bahwa 40,75 siswa menyatakan bahwa game “Hidraulic Adventure” “ sangat layak” untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Sebanyak 59,25 siswa menyatakan bahwa game “Hidraulic Adventure” “layak” untuk digunakan sebagai media pembelajaran. Berdasarkan data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa game “Hidraulic Adventure” “layak” untuk digunakan sebagai media pembelajaran.

B. Keterbatasan Produk

Game edukasi sebagai media pembelajaran mandiri pada kompetensi dasar komponen hidrolik di SMK masih memiliki kekurangan dan keterbatasan. Keterbatasan tersebut yaitu : 100 1. Game edukasi sebagai media pembelajaran mandiri pada kompetensi dasar komponen hidrolik di SMK belum dapat mengacak soal dan jawaban. 2. Game edukasi sebagai media pembelajaran mandiri pada kompetensi dasar komponen hidrolik hanya dapat digunakan secara efektif di sekolah - sekolah yang sudah memiliki fasilitas komputer dengan jumlah dan sesuai dengan banyak siswa.

C. Pengembangan Produk Lebih Lanjut

Game edukasi sebagai media pembelajaran mandiri pada kompetensi dasar komponen hidrolik merupakan software yang masih dapat dikembangkan menjadi aplikasi yang lebih sesuai. Pengembangan aplikasi di masa mendatang yang diharapkan yaitu : 1. Berdasarkan masukan ahli media, game edukasi sebagai media pembelajaran mandiri pada kompetensi dasar komponen hidrolik sebaiknya dikembangkan ke berbagai genre game lainnya. 2. Hasil evaluasi dapat disimpan dalam suatu database secara online, sehingga siswa dapat selalu memperbaharui hasil belajar siswa.

D. Saran

Peneliti memberikan saran agar game edukasi sebagai media evaluasi pembelajaran dapat terus dikembangkan sebagai media evaluasi pembelajaran alternatif bagi siswa di antaranya adalah : 1. Game edukasi ini digunakan dan dikembangkan sebagai alternatif media pembelajaran. 2. Game edukasi ini diaplikasikan pada kegiatan belajar mengajar program keahlian Teknik Mekatronika SMK N 3 wonosari. 101 3. Game edukasi ini dikembangkan lebih lanjut dengan konsep game online, sehingga dapat selalu memperbaharui materi terbaru. 4. Dilakukan pengujian efektifitas untuk mengetahui hasil efektifitas dari penggunaan game edukasi terhadap prestasi belajar siswa. 102 Daftar pustaka Arianto 2015. Pengembangan media pembelajaran interaktif untuk mata pelajaran piranti sensor dan aktuator kelas XI pada paket keahlian teknik otomasi industri di SMK Negeri 2 Depok. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2015 Arief S. Sadiman. 2011. Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Azhar Arsyad. 2011. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Daryanto. 2013 . Media Pembelajaran : Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta : Gava Media Deni Darmawan 2014. Inovasi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya Despain, Wendy dkk 2013. 100 Principles of Game Design. New Riders Eko Putro Widyoko 2009. Evaluasi Program Pembelajaran. Yogyakrta : Pustaka Pelajar Enjang A. Juanda, Tjetje Gunawan, Dede Mujiburrohman. 2012. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Game Tic Tac Toe Dalam Upaya Meningkatkan Pemahaman Konsep Pada Mata Diktat Elektronika Dasar. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Volume Universitas Negeri Yogyakarta Volume 21, Nomor 2, edisi Oktober 2012 Erwan, Mukhidin 2013. Pengembangan Model Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Pengukuran Untuk Meningkatkan Hasil Dan Kemandirian Belajar Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri Yogyakarta Volume 21, Nomor 3, edisi Mei 2013. Hanuji Wisnu 2015. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Flash Pada Mata Pelajaran Kelistrikan Mesin dan Konversi Energi. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri Yogyakarta Volume 3, Nomor 8, edisi Mei 2015. Haris Mudjiman. 2011. Belajar mandiri Pembekalan dan Penerapan. Surakarta: UNS Press dan LPP UNS. Heinich, Molenda 2009. Instructional Technology and Media for Learning. New Jersey, Columbus, Ohio: Pearson Merrill Prentice Hall. Upper Saddle River Heni A, Puspitasari 2011. Membuat Presentasi Media. Yogyakarta : Skripta Media Creative Hirlan Tusep Pratama 2014. Pengembangan Multimedia Interaktif pada Pelajaran Sistem Kontrol Elektropneumatik untuk Siswa Program Keahlian Teknik Otomasi Indistri SMK Negeri 2 Depok. Skripsi Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta 2014 103 J.Moleong, Lexy 2011. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Rosdakarya Leacock, T. L., Nesbit, J. C. 2007. A Framework for Evaluating the Quality of Multimedia Learning Resources. Jurnal Simon Fraser University 2007 Lee, William W Diana L. Ownes 2014. Multimedia Based Instructional Design. San Fransisco: Pfeiffer Made Wena. 2009. Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer: Suatu Tinjauan Konseptual Operasional. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Meigs, Tom 2003. Ultimate Game Design : Building Game Worlds. Emeryyville : McGraw-Hill Muhammad Munir 2014. Pengembangn Media Pembelajaran Interaktif Kompetensi Dasar Register Berbasis Inkuiri Terbimbing. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri Yogyakarta Volume 22, Nomor 2, edisi Oktober 2014. Nasution 2011. Teknologi Pendidikan. Jakarta : PT. Bumi Aksara Nike Dwi Novianti 2013. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Game Sebagai Pendukung Mata Pelajaran Teknologi Informasi Dan Komunikasi TIK Materi Operasi Dasar Komputer Menggunakan Adobe Flash. Skripsi Unversitas Negeri Yogyakarta 2013. Novi Hidayat 2014. Pengembangan Media Flash Pada Mata Pelajaran Las Busur Manual Di SMK N 1 Pundong Bantul. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Universitas Negeri Yogyakarta Volume 2, Nomor 4, edisi Oktober 2014. Richart E. Mayer 2009. Multimedia Learning. Yogyakarta : Pustaka Pelajar Schell, Jesse 2008. The Art of Game Design A Book of Lenses. Burlington : Morgan Kaufmann Sugiyono 2007. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan RD. Bandung : Alfabeta Sugiyono 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi mixed Methods. Bandung : Alfabeta Sukiman 2012. Pengembangan Media Pembelajaran. Yogyakarta : Pedajogja Wahono. 2003. “Pengantar Unified Modeling Language UML, http:www.ilmuko mputer.com”. Diakses tanggal 27 Agustus 2016 104 Wahyu, Agung 2013. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Mekatronika Berbasis Komputer Pokok Bahasan Programmable Logic Controller Berrorientasi Pada Pembelajaran Langsung. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan Volume Universitas Negeri Yogyakarta Volume 21, Nomor 3, edisi Mei 2013 Wina Sanjaya. 2006. Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Yudhi Munadi 2013. Media Pembelajaran; Sebuah Pendekatan Baru. Jakarta : Referensi 105 LAMPIRAN 106 LAMPIRAN 1 Analisis Kebutuhan A. Silabus Mata Pelajaran Pneumatik dan Hidrolik 107

A. SILABUS