92
1. Pengembangkan Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi Pada
Kompetensi Dasar Hidrolik dan Komponen-komponen Hidrolik
Pengembangan game
“Hidraulic Adventure” sebagai media pembelajaran pneumatik dan hidrolik di SMK menggunakan model pengembangan ADDIE
Analysis, Design, Development, Implementation, and Evaluation. Tahap analisis meliputi analisis kurikulum, analisis materi, dan analisis karakter siswa yang
dilakukan melalui observasi dan wawancara kepada sumber. Tahap desain meliputi perancangan data, perancangan navigasi, dan perancangan
user interface. Tahap pengembangan
dan implementasi
meliputi pengembangan
algoritma, pengembangan
user interface, dan pengembangan program. Tahap evaluasi meliputi penilaian oleh pengguna akhir, kritik atau saran, dan pengembangan
media lebih lanjut berdasarkan data hasil evaluasi. Hasil pengembangan dari segi materi berisi soal-soal yang diambil dari
materi pneumatik dan hidrolik. Materi-materi tersebut yaitu 1 Sejarah Hidrolik, 2 Jenis-jenis Fluida, 3 Prinsip dasar Hidrolik, 4 Cara kerja Hidrolik, 5 Kelebihan dan
kelemahan Hidrolik, 6 Penerapan sistem Hidrolik, 7 Sifat dan karakteristik Fluida, 8 Kerusakan fluida Hidrolik, 9 Prinsip hukum Pascal, 10 Silinder Hidrolik, 10
Katup sinyal Hidrolik, 11 Penggerak Hidrolik, dan 12 Katup pemroses Hidrolik. Materi tersebut dirangkum, kemudian dibuat soal dan dikelompokkan ke dalam
level permainan. Jumlah soal dalam game edukasi ini adalah sebanyak 55 soal
dengan pengacakan soal di setiap level permainan. Hasil pengembangan dari segi media berupa
game edukasi dalam format file berekstensi .exe dengan ukuran sebesar 25 MB. Aplikasi tersebut bersifat
portable, jadi dapat dijalankan di semua komputer tanpa melakukan proses
93 pemasangan
software. Aplikasi ini dapat berjalan menggunakan sistem operasi windows. Game
edukasi berjudul “Hidraulic Adventure” ini berisi lima buah level. Masing-masing level berisi materi-materi yang telah dirangkum dalam menu
Materi. Pemain juga dapat mengetahui grafik kemampuan yang dimiliki dengan adanya menu Nilai Tertinggi
. Berdasarkan hal tersebut maka pemain dapat mengetahui letak kelemahan dalam memahami materi tertentu sehingga dapat
menjadi bahan untuk belajar mandiri. Berdasarkan hasil analisis data kualitatif, maka terdapat beberapa hal yang
dapat dijadikan sebagai dasar pengembangan lebih lanjut dari game edukasi ini.
Hal tersebut yaitu pengembangan fitur tertentu agar game menjadi semakin
menarik dan pengembangan materi yang ada di dalam game.
2. Kelayakan Media Pembelajaran Berbasis Game Edukasi pada