16 aktivitas  siswa,  penilaian,  dan  pembentukan  karakteristik  siswa.  Aspek  motivasi
meliputi  tingkat  ketertarikan  siswa  terhadap  media  pembelajaran.  Aspek  desain presentasi  meliputi  tampilan  dan  latar  suara  pada  media  pembelajaran.  Aspek
penggunaan  interaksi  meliputi  navigasi, user  interface,  dan  fitur  bantuan  atau
petunjuk.  Aspek  aksesbilitas  meliputi  penggunaan  media  dari  sisi software  dan
desain  kontrol  media.  Aspek    penggunaan  kembali  meliputi  penggunaan  media game pada latar belakang pengguna atau pembelajaran yang lain.
3. Pembelajaran Mandiri
Belajar mandiri merupakan antithesis dari kemajuan teknologi yang tengah
berlangsung  di  sekolah  era  industri,  berdasarkan  yang  terdapat  di  pabrik.  Di sekolah  era  indusrti,  seorang  siswa  diberi  tugas  untuk  mematuhi  aturan-aturan
yang ditujukan untuk mengatur dan mengoprasikan. Dalam suatu pembelajaran mandiri  para  siswa  belajar  dengan  kecepatan  yang  berbeda-beda,  dan  belajar
dengan cara yang berbeda pula. Siswa memiliki minat dan bakat yang berbeda- beda,  maka  akan  terasa  aneh  apabila  seluruh  siswa  belajar  dalam  situasi  yang
sama.  Pembelajaran  mandiri  membebaskan  para  siswa  belajar  dengan  gaya mereka  sendiri,  menggunakan  bakat  yang  mereka  miliki,  menggali  minat  para
siswa, dan menggunakan kecepatan mereka dalam mengembangkan bakat. Belajar mandiri merupakan kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh niat
atau motif untuk menguasai satu kompetensi guna mengatasi suatu masalah, dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetensi yang  telah dimiliki Haris
Mudjiman, 2011:7. Belajar mandiri merupakan suatu sistem yang memungkinkan seorang siswa dapat belajar sendiri dari bahan pelajaran, modul, dan media yang
17 telah disiapkan sebelumnya. Ciri utama dalam pembelajaran mandiri yaitu adanya
perkembangan  kemampuan  siswa  dalam  melakukan  suatu  proses  belajar  yang tidak tergantung faktor teman, guru, atau orang lain. Dalam pembelajaran mandiri
siswa  diharuskan  mengambil  keputusan  sendiri  dan  menerima  tanggung  jawab. Maka dari itu siswa mengatur dirinya sendiri untuk menyelesaikan masalah untuk
mencapai kepentingan atau tujuan tertentu. Dalam menyelesaikan masalah dan mencapai tujuan perlu adanya langkah-langkah yang dapat dilakukan siswa untuk
dapat belajar mandiri. Belajar  mandiri  juga  merupakan  belajar  untuk  masa  depan.  Perubahan
zaman  membuat  tantangan  kehidupan  semakin  sulit,  dan  banyak  permasalahan yang menghadang manusia. Biaya pendidikan dalam dalam perkembangan zaman
akan  semakin  mahal.  Dampak  perkembangan  zaman  masa  ini  adalah  semakin maraknya  sumber-sumber  belajar  yang  dapat  dipelajari  sendiri,  tanpa  perlu
banyak bantuan dari orang lain. Sumber-sumber belajar ini dapat berupa pustaka, baik  pustsaka  konvensional  maupun  elektronik,  dan  juga  berbagai  media
pembelajaran. Kegiatan  belajar  mandiri  dimulai  dengan  kesadaran  diri  dengan  adanya
permasalahan, kemudian disusul dengan timbulnya niat untuk melakukan belajar secara  sadar,  untuk  menguasai  sesuatu kompetensi  maka  diperlukan  kesadaran
menghadapi  masalah.  Belajar  mandiri  merupakan  kemampuan  dasar  manusia. Kemampuan  ini  agak  terganggu  dengan  adanya  sistem  pendidikan  formal-
tradisional yang secara umum bersifat guru sentris atau yang lebih dikenal dengan pembelajaran berpusat pada guru. Akibatnya, belajar mandiri sebagai kemampuan
alamiah  manusia  sangat  kurang  berkembang.  Kemampuan  ini  menjadi
18 kemampuan potensional yang seharusnya dikembangkan kembali oleh lembaga-
lembaga pendidikan yang ada.
4. Media Pembelajaran Menggunakan Komputer