39 tahap sebelumnya. Representasi siswa dapat berupa penyajian verbal
kata-kata yang diucapkan maupun ditulis, ataupun bentuk gambar atau diagram.
e. Tahap Simbolisasi Symbolism
Pada tahap ini siswa mulai menciptakan simbol matematika atau rumusan verbal.
f. Tahap Formalisasi Formalism
Pada tahap terakhir ini, siswa belajar mengorganisasikan konsep-konsep membentuk suatu sistem matematika yang memuat aksioma, dalil,
teorema, berserta akibat-akibatnya. Berdasarkan urain di atas dapat disimpulkan bahwa teori belajar
matematika pada jenjang sekolah dasar dilandasi oleh tahapan perkembangan belajar siswa dari dua tokoh yang berbeda yaitu menurut
Piaget dan Zoltan P.Dienes. Dalam penelitian ini menggunakan tahap dari Piaget yang terdiri dari tahap konkret, semi konkret, semi abstrak dan
abstrak, karena teori yang dikemukakan oleh Piaget tersebut berhubungan dengan bagaimana siswa berfikir dan bagaimana berfikir mereka itu berubah
sesuai dengan usianya.
3. Tujuan Pembelajaran Matematika di Sekolah Dasar
Pembelajaran di sekolah dasar bertujuan memberikan bekal kemampuan dasar baca, tulis hitung, pengetahuan, dan keterampilan dasar
yang bermanfaat bagi siswa sesuai dengan tingkat perkembangan serta
40 mempersiapkan mereka untuk mengikuti pendidikan ke jenjang yang lebih
tinggi. Bidang studi matematika merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengajaran. Bidang studi matematika
ini diperlukan untuk proses perhitungan dan proses berpikir yang sangat dibutuhkan orang dalam menyelesaikan berbagai masalah.
Menurut Suherman 2001:56, tujuan pembelajaran matematika di sekolah mengacu kepada fungsi matematika serta kepada tujuan pendidikan
nasional. Garis-garis Besar Program Pengajaran GBPP matematika, bahwa tujuan umum diberikannya matematika pada jenjang dasar dan menengah
meliputi dua hal yaitu : a.
Mempersiapkan siswa agar sanggup menghadapi perubahan keadaan di dalam kehidupan dan di dunia yang selalu berkembang, melalui latihan
bertindak atas dasar pemikiran secara logis, rasional, kritis, cermat, jujur, efektif, dan efisien.
b. Mempersiapkan siswa agar dapat menggunakan matematika dan pola
pikir matematika dalam kehidupan sehari-hari, dan dalam mempelajari berbagai ilmu pengetahuan.
Secara umum tujuan pembelajaran matematika di sekolah terutama sekolah dasar adalah agar siswa mampu dan terampil menggunakan
matematika. Selain itu juga, dengan pembelajaran matematika dapat memberikan tekanan penataran nalar dalam penerapan matematika. Secara
41 khusus, seperti tertuang dalam Depdiknas dalam Susanto, 2013 : 190
tujuan pembelajaran matematika di sekolah dasar, sebagai berikut: a.
Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep, dan mengaplikasikan konsep atau algoritme.
b. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi
matematika dalam generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika.
c. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah,
merancang model matematika, menyelesaikan model, dan menafsirkan solusi yang diperoleh.
d. Mengkomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media
lain untuk menjelaskan keadaan atau masalah. e.
Memiliki sikap menghargai penggunaan matematika dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk mencapai tujuan pembelajaran matematika, seorang guru hendaknya dapat menciptakan kondisi dan situasi pembelajaran yang
memungkinkan siswa aktif membentuk, menemukan, dan mengembangkan pengetahuannya. Kemudian siswa dapat membentuk makna dari bahan-
bahan pelajaran melalui suatu proses belajar dan mengkonstruksikannya dalam ingatan yang sewaktu-waktu dapat diproses dan dikembangkan lebih
lanjut.
42 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengajaran, dan penekanan pembelajaran matematika terletak pada penataan
nalar, pemecahan masalah, pembentukan sikap, dan keterampilan dalam penerapan matematika.
4. Pembelajaran Matematika di Sekolah