42 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika
merupakan salah satu komponen pendidikan dasar dalam bidang-bidang pengajaran, dan penekanan pembelajaran matematika terletak pada penataan
nalar, pemecahan masalah, pembentukan sikap, dan keterampilan dalam penerapan matematika.
4. Pembelajaran Matematika di Sekolah
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.41 Tahun 2007 tentang standar proses dijelaskan bahwa, pembelajaran adalah proses
interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.
Menurut Dimyati dalam Susanto, 2013:186, pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional, untuk membuat
siswa belajar secara aktif, yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Pembelajaran berarti aktivitas guru dalam merancang bahan
pengajaran agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif, yakni siswa dapat belajar secara aktif dan bermakna.
Pembelajaran juga merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan
oleh peserta didik. Pembelajaran didalamnya mengandung makna belajar dan mengajar, atau merupakan kegiatan belajar mengajar. Proses
pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah harus interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta
43 didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreatifitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang
dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkontruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan
penguasa yang baik terhadap materi matematika. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang mengandung dua jenis
kegiatan yang tidak terpisahkan. Kegiatan tersebut adalah belajar dan mengajar. Kedua aspek tersebut berkolaborasi secara terpadu menjadi suatu
kegiatan pada saat terjadi interaksi antara siswa dengan guru, antara siswa dengan siswa, dan antara siswa dengan lingkungan di saat pembelajaran
matematika sedang berlangsung Susanto, 2013: 186-187. Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.22 Tahun 2006
tentang standar isi disebutkan bahwa pembelajaran matematika baik di tingkat SDSMPSMA mempunyai tujuan yang bermanfaat bagi
perkembangan siswa di masa yang akan datang. Berdasarkan tujuan pembelajaran matematika tersebut, maka perlu diadakan penilaian
pembelajaran matematika oleh guru untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan efektivitas pembelajaran matematika dengan fokus kemampuan, yaitu
44 pemahaman konsep dan prosedur, penalaran, komunikasi, pemecahan
masalah, dan sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan. Dengan demikian, diketahui bahwa proses pembelajaran matematika
bukan sekedar transfer ilmu dari guru ke siswa, melainkan suatu proses kegiatan, yaitu terjadi interaksi antara guru dengan siswa serta antara siswa
dengan lingkungannya. Selain itu, juga dapat dipahami bahwa pembelajaran matematika bukan hanya sebagai transfer of knowledge, yang mengandung
makna bahwa siswa merupakan objek dari belajar. Sehingga dapat dikatakan bahwa seseorang dikatakan belajar matematika apa bila pada diri
seseorang tersebut terjadi suatu kegiatan yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku yang berkaitan dengan matematika. Perubahan
tersebut terjadi dari tidak tahu sesuatu menjadi tahu konsep matematika, dan mampu menggunakannya dalam materi lanjut atau dalam kehidupan sehari-
hari.Susanto, 2013 : 188 Dari beberapa pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa
pembelajaran matematika merupakan suatu proses pengajaran yang melibatkan interaksi antara guru dengan siswa dalam mempelajari
matematika sehingga pembelajaran matematika akan menjadi lebih bermakna.
45
D. Tinjauan Tentang Karakter Siswa Kelas IV Sekolah Dasar