14 Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa model
pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai
tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi perancang pembelajaran dan para guru dalam merancang dan melaksanakan
pembelajaran. Hubungan penelitian ini dengan model pembelajaran kooperatif tipe
TAI diharapkan siswa kelas IV SD Muhammadiyah Karangkarjo Berbah Sleman dalam menerima pelajaran matematika lebih cepat paham dan lebih
aktif, sehingga nilai hasil belajar matametika siswa meningkat setelah adanya perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran ini
2. Pembelajaran Kooperatif
a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kooperatif berasal dari kata “Kooperatif” yang artinya mengerjakan sesuatu secara bersama-sama dengan saling membantu satu
sama lainnya sebagai satu kelompok atau satu tim. Belajar kelompok dalam sebuah kelas sangat membutuhkan suatu pengaturan dan
pengelolaan kelas yang kooperatif, di mana siswa terbentuk dalam kelompok yang heterogen, maksudnya ialah siswa-siswi yang mempunyai
berbagai tingkat kecerdasan.
Pembelajaran kooperatif adalah salah satu bentuk pembelajaran yang berdasarkan faham konstruktivisme. Pembelajaran kooperatif merupakan
strategi belajar dengan sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil
15 yang tingkat kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas
kelompoknya, setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling membantu untuk memahami materi pelajaran. Dalam
pembelajaran kooperatif, belajar dikatakan belum selesai jika salah satu teman dalam kelompok belum menguasi bahan pelajaran Isjoni, 2009:14-
15. Artzt dan Newman dalam Nur Asma, 2006:11 medefinisikan
pembelajaran kooperatif, adalah: “Cooperative learning is an approach
that involves a small group of learners working together as a team to solve a problem, complete a task, or accompli
sh a common goal”. Artinya pembelajaran kooperatif adalah suatu pendekatan yang
mencakup kelompok kecil dari siswa yang bekerja sama sebagai suatu tim untuk
memecahkan masalah,
menyelesaikan suatu
tugas, atau
menyelesaikan suatu tujuan bersama. Pembelajaran kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran
yang terstruktur dan sistematis, di mana kelompok-kelompok kecil bekerja secara kolaboratif untuk mencapai tujuan-tujuan bersama. Cooper dan
Heinich dalam Nur Asma, 2006:12 menjelaskan bahwa pembelajaran kooperatif sebagai model pembelajaran yang melihat kelompok-kelompok
kecil yang heterogen dan siswa bekerjasama untuk mencapai tujuan-tujuan dan tugas-tugas akademik bersama, sambil bekerja sama belajar
keterampilan-keterampilan kolaboratif dan sosial. Anggota-anggota
16 kelompok memiliki tanggung jawab dan saling bergantung satu sama lain
untuk mencapai tujuan bersama. Lie 2004:12 berpendapat bahwa pembelajaran kooperatif adalah
pengajaran yang memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang terstruktur. Konsep
pembelajaran kooperatif telah mengubah paradigma pembelajaran yang selama ini memandang peran guru sebagai penyedia informasi dan satu-
satunya sumber kebenaran menjadi paradigma bahwa guru sebagai fasilitator.
Menurut Slavin dalam Isjoni, 2009:15, pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran di mana siswa belajar dan bekerja dalam
kelompok-kelompok kecil secara kolaboratif yang anggotanya 4-6 orang dengan struktur kelompok heterogen. Selanjutnya Stahl 1994
menyatakan pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan belajar siswa lebih baik dan meningkatkan sikap tolong menolong dalam perilaku sosial.
Pembelajaran kooperatif mempunyai karakteristik, di mana terdapat tiga konsep sentral yang menjadi karakteristik pembelajaran kooperatif,
menurut Slavin dalam Isjoni, 2009:33-34, yaitu penghargaan kelompok, pertanggungjawaban individu, dan kesempatan yang sama untuk berhasil.
Dalam pembelajaran kooperatif, kelompok belajar yang mencapai hasil belajar maksimal diberikan penghargaan. Pemberian penghargaan ini
adalah untuk merangsang munculnya dan meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.
17 Berdasarkan dari beberapa pendapat para ahli di atas dapat
disimpulkan bahwa pembelajaran kooperatif adalah suatu model pembelajaran yang memanfaatkan kerja sama dalam kelompok yang
heterogen, yang anggotanya terdiri dari 4-6 orang, di mana keberhasilan kelompok tersebut ditentukan oleh keaktifan dari masing-masing anggota
kelompok. Oleh karena itu dalam penelitian ini menggunakan pembelajaran kooperatif, karena dalam kegiatan kooperatif tiap anggota
kelompok saling bekerja sama dan mendorong temannya agar dapat memahami materi pelajaran dan berhasil dalam belajar.
b. Tujuan Pembelajaran Kooperatif